TEMPO.CO, London - Di dunia nyata, Martin Freeman adalah pria dengan tinggi tubuh normal. Namun sebagai Bilbo Baggins dalam The Hobbit, dia harus terlihat lebih pendek daripada Gandalf si penyihir, yang diperankan oleh Sir Ian McKellen. Untuk membuat film yang penuh dengan tokoh bertubuh kerdil seperti hobbit dan kurcaci, sutradara Peter Jackson punya "mantera" ajaib.
Jackson selalu menyukai keajaiban dalam pembuatan film. Setelah menyaksikan film klasik King Kong versi 1933, pada usia 9 tahun dia mulai membuat film dengan teknik stop-motion, atau potongan-potongan gambar, dengan menggunakan kamera Super 8 milik ayahnya. Tiga tahun kemudian, dia merombak mantel bulu tua milik ibunya untuk menciptakan sebuah model kera besar.
Pada usia 20 tahun, Jackson memanggang cetakan karet lateks dalam oven ibunya untuk menghasilkan tangan dan kepala buatan, yang ia pakai untuk membuat film horor Bad Taste. Film produksi rumahan itu mengantarnya ke festival Cannes pada 1987. Namun tantangan terbesarnya adalah menghidupkan berbagai karakter ajaib dari Middle Earth dalam trilogi The Lord of the Rings.
Untuk membuat Gandalf si penyihir 1 meter lebih tinggi ketimbang tokoh lain dalam film itu, Jackson mengerahkan berbagai trik sinematik. Dalam satu adegan, misalnya, dia menggunakan gerobak kayu yang dirancang khusus untuk menempatkan Elijah Wood, pemeran Frodo, beberapa meter di belakang Sir Ian McKellen (Gandalf) dan merekamnya pada sudut yang membuat kedua aktor itu tampak duduk berdampingan.
Selanjutnya: Dalam film The Hobbit...