Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Temukan Tengkorak Wanita Berkepala Panjang di Korea

image-gnews
Fragmen fosil manusia purba tengkorak Homo erectus tipe arkaik temuan Setu Wiryorejo disimpan di brankas Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. TEMPO/Dinda Leo Listy
Fragmen fosil manusia purba tengkorak Homo erectus tipe arkaik temuan Setu Wiryorejo disimpan di brankas Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. TEMPO/Dinda Leo Listy
Iklan

TEMPO.CO, Seoul- Peneliti dari Seoul National University College of Medicine menggali makam wanita dengan keanehan, yakni memiliki tengkorak yang panjang. Wanita tersebut adalah bagian dari budaya kuno Silla yang memerintah cukup lama di semenanjung Korea mendekati era meillenium.

Peneliti mengatakan tengkorak wanita ini tak cacat seperti tengkorak lain yang ditemukan peneliti di kuburan kuno di seluruh dunia. Tengkorak lain juga ditemukan dengan bentuk runcing. 

“Tapi tak mungkin tengkorak wanita ini sengaja diratakan,” kata Dong Hoon Shin, biantropolog dari Seoul National University College of Medicine.

Kerajaan Silla memerintah di semenanjung Korea mulai dari tahun 57 sebelum masehi hingga 935 Masehi. Ini adalah waktu terpanjang sebuah dinasti memerintah di Korea. Budaya modern Korea saat ini banyak yang mengadaptasi dari budaya dinasti ini. 

Meski memerintah cukup lama dan banyak mempengaruhi budaya Korea saat ini, penguburan dinasti ini dengan rangka yang utuh jarang ditemukan. “Kerangkanya tak terjaga dengan baik di tanah Korea,” kata Shin. 

Tahun 2013, peneliti beruntung saat menggali makan dekat Gyeongju, ibu kota Kerajaan Silla. Mereka menemukan kerangka utuh hampir sempurna dari seorang wanita yang meninggal pada usia 30-an. Kerangka tersebut diletakkan dalam peti mati penguburan tradisional yang disebut “Mokgwakmyo”.

Shin dan timnya kemudian mengekstrak DNA mitokondira wanita tersebut, atau DNA yang diwariskan dari ibu ke anak perempuannya. Analisis mengungkap wanita itu memiliki garis keturunan genetik yang tak umum di Asia Timur sekarang ini. 

Analisa isotop karbon di tengkoraknya menunjukkan wanita ini adalah vegetarian yang taat. Peneliti kemudian menginterpretasikan wanita ini sebagai penganut agama Buddha, yang lazim pada era tersebut. Wanita tersebut juga memakan lebih banyak makanan seperti nasi dan kentang, dibandingkan jewawut dan jagung. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim peneliti juga dapat merekonstruksi fitur, bentuk wajah, dan bentuk kepala sang wanita berdasarkan fragmen tengkorak yang ditemukan. Ternyata wanita tersebut berkepala panjang atau dolichocepaly, artinya lebar kepala kurang dari 75 persen dari panjangnya.

Ini berbeda dari ciri tengkorak yang ada di wilayah tersebut sekarang, yakni brachycepaly. Artinya, lebar kepala minimal 80 persen dari panjangnya. 

Salah satu kemungkinannya adalah kepalanya sengaja dibentuk seperti ini. Pembentukkan tengkorang telah terjadi di seluruh dunia. “Arkeolog menemukan salah satu buktinya di tetangga Kerajaan Silla, yakni Kerajaan Gaya,” kata Eun Jin Woo, antropolog fisik dari Seoul National University in the Republic of Korea. 

Akhirnya tim peneliti menemukan penjelasan. Tengkorak yang sengaja dibentuk biasanya memiliki tulang yang lebih datar di bagian depan. “Kompensasi dari segala tekanan pembentukannya, tulang samping tengkorak akan tumbuh lebih,” kata Woo.

Tengkorak dalam penelitian ini, kata dia, tak menunjukkan bentuk cacat. “Kami pikir ini adalah variasi normal dalam kelompoknya,” kata Woo. 

LIVE SCIENCE | TRI ARTINING PUTRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

19 September 2023

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Umum Museum dan Cagar Budaya Museum Nasional (kiri) dan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin (kanan) di halaman depan Museum Nasional pada Senin, 18 September 2023 saat memaparkan kondisi terkini usai kebakaran. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

Artefak yang berhasil teridentifikasi usai kebakaran Museum Nasional sudah dievakuasi ke tempat yang aman.


Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

17 September 2023

Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Komarudin menemui media di halaman depan Museum Nasional, Minggu, 17 September 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

Polisi mengakui kesulitan melakukan identifikasi benda sejarah di Museum Nasional atau Museum Gajah


Kelompok Hindu India Ajukan Petisi Larang Muslim Masuk Masjid Kuna, Ini Sebabnya

19 Mei 2022

Masjid Shahi Eidgah di Marthura, Uttar Pradesh, Indi (muslimmirror.com)
Kelompok Hindu India Ajukan Petisi Larang Muslim Masuk Masjid Kuna, Ini Sebabnya

Kelompok Hindu India mengajukan petisi melarang Muslim memasuki masjid bersejarah di Mathura karena menduga ada peninggalan Hindu di dalamnya


Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

9 Maret 2022

Para staf memugar tiang-tiang besar dari Balai Hipostilium Agung di Kompleks Kuil Karnak di Luxor, Mesir, pada 25 Agustus 2021. Kuil ini merupakan salah satu situs arkeologi Mesir kuno terbesar. (Xinhua/Ahmed Gomaa)
Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

Sebuah tim yang berisikan para arkeolog pada September 2020 memulai pencarian kuil kamar mayat di tepi barat Luxor di Mesir.


7 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Ukraina

2 Maret 2022

Katedral St Sophia di Kota Kyiv, Ukraina. Dok. st-sophia.org.ua
7 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Ukraina

Ukraina terkenal akan budaya dan tradisinya yang kaya dan merupakan rumah bagi tujuh situs warisan dunia UNESCO.


Bunker Peninggalan Perang Dunia II di Simeulue akan Dijadikan Objek Wisata

30 Oktober 2021

Bungker peninggalan perang dunia kedua oleh militer Jepang. ANTARA/Ade Irwansah
Bunker Peninggalan Perang Dunia II di Simeulue akan Dijadikan Objek Wisata

Bunker peninggalan Jepang yang biasa disebut korok-korok oleh warga Simeulue diantaranya ada di Desa Labuan Bakti dan Desa Labuan Bajau.


3 Benda Bersejarah Indonesia yang Selamat dari Perdagangan Ilegal Barang Antik

31 Agustus 2021

Dari kiri: Patung Seated Shiva, Patung Seated Parvati, dan Patung Seated Ganesha. Situs Kejaksaan Manhattan, New York, Amerika Serikat
3 Benda Bersejarah Indonesia yang Selamat dari Perdagangan Ilegal Barang Antik

Nilai tiga barang antik berupa patung Seated Shiva, patung Seated Parvati, dan patung Seated Ganesha, ini sebesar Rp 1,23 triliun.


Bekas Tambang Hingga Museum Purba di Indonesia Masuk Daftar Situs Warisan Dunia

7 Agustus 2021

Kawasan Taman Nasional Lorentz  (Dok. Panji A Nuariman/ksdae.menlhk.go.id)
Bekas Tambang Hingga Museum Purba di Indonesia Masuk Daftar Situs Warisan Dunia

Indonesia turut menyumbang beberapa tempat ke dalam situs warisan dunia UNESCO.


Keunikan Arslantepe Mound di Turki yang Jadi Situs Warisan Dunia Terbaru UNESCO

6 Agustus 2021

Pemandangan Arslantepe Mound di Turki, sebuah kota tua yang baru ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO. Dok.whc.unesco.org
Keunikan Arslantepe Mound di Turki yang Jadi Situs Warisan Dunia Terbaru UNESCO

Masuknya The Arslantepe Mound menjadi tempat ke-18 yang menjadi Situs Warisan Dunia dari Turki.


Makna 6 Monumen Simbol Persahabatan ASEAN di Taman Suropati

9 Juli 2021

Taman Suropati, Menteng, Jakarta. TEMPO/Subekti
Makna 6 Monumen Simbol Persahabatan ASEAN di Taman Suropati

Enam monumen bersejarah itu mulanya akan disebar di beberapa temoat, namun akhirnya diputuskan disimpan di Taman Suropati.