TEMPO.CO, Jakarta - American Council for an Energy-Efficient Economy (ACEEE) memberi penghargaan kepada Jerman sebagai negara dengan efisiensi energi tertinggi di dunia. Sedangkan Indonesia berada di posisi ke-18, tepat di bawah Rusia pada posisi ke-17.
Dikutip dari Transmission and Distribution World, urutan kedua dan ketiga ditempati Italia dan Jepang. Laporan itu juga menyebutkan Prancis dan Inggris di posisi empat dan lima. Jerman sejak beberapa tahun terakhir ini memegang rekor teratas.
Menurut Direktur Eksekutif ACEEE Steven Nadel, efisiensi energi berarti biaya terendah untuk memenuhi permintaan energi. Pemerintah biasanya mendorong investasi dalam efisiensi energi dan melaksanakan kebijakan pendukung untuk menghemat uang warga.
"Termasuk mengurangi ketergantungan pada impor energi dan mengurangi polusi," kata Nadel pada Kamis, 21 Juli 2016. Menurut dia, efisiensi energi memiliki manfaat dan potensi besar. Salah satunya memenuhi kebutuhan energi dunia.
Dari catatannya, ada delapan negara tahun ini yang masuk papan atas, yakni Indonesia, Belanda, Polandia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Taiwan, Thailand, dan Turki. Laporan ACEEE juga menemukan bahwa Amerika Serikat peringkatnya naik, dari posisi ke-13 pada 2014, menjadi ke-9 pada 2016.
Urutan selengkapnya adalah: Jerman (1), Italia (2), Jepang (2), Prancis (4), Inggris (5), Cina (6), Spanyol (7), Korea Selatan (8), Amerika Serikat (9), Kanada (10), Belanda (11), Polandia (12), Taiwan (13), India (14), Turki (15), Australia (16), Rusia (17), Indonesia (18), Meksiko (19), Thailand (20), Afrika Selatan (21), Brasil (22), dan Arab Saudi (23).
Negara-negara tersebut adalah pemakai 75 persen seluruh energi yang digunakan di Bumi. Lebih dari 80 persen di antaranya menyerap dari produk domestik bruto (PDB) dunia.
Di Amerika Serikat, efisiensi energi terjadi karena adanya perbaikan penggunaan energi, termasuk negara lain seperti Indonesia. ACEEE melakukan penilaian ini dari beberapa kriteria. Beberapa di antaranya sektor bangunan, industri, transportasi, dan upaya efisiensi energi di masing-masing negara.
Jerman, kata Nadel, mencetak poin tertinggi dalam upaya memperbaiki bangunan. Sedangkan India dan Italia tercatat sebagai negara dengan efisiensi terbaik di sektor industri. Lalu Jepang terkait transportasi.
Pejabat di Kementerian Urusan Ekonomi dan Energi Jerman, Georg Maue, mengatakan efisiensi energi memainkan peran kunci di Jerman. "Fokus Rencana Aksi Nasional Efisiensi energi (NAPE) adalah pada proses inovatif industri, bangunan hemat energi, dan produk, serta investasi jangka panjang," katanya.
Pada 2050, Jerman memiliki target untuk mengurangi permintaan energi sebesar 50 persen, termasuk mengurangi emisi karbon di negara itu.
TD WORLD | AVIT HIDAYAT