TEMPO.CO, Guatemala City - Jerson Lopez de Leon, 18 tahun, seorang warga Guatemala, tewas ditembak saat bermain game Pokemon GO. De Leon ditembaki bersama dengan sepupunya, Daniel Moises Picen, 17 tahun, di jalanan Chiquimula, 120 mil di tenggara Ibu Kota Guatemala City, Rabu, 20 Juli 2016.
Penembakan itu menyebabkan sang sepupu, Picen, terluka di kaki, sedangkan De Leon tewas setelah dibawa ke rumah sakit. Polisi memastikan ia ditembak saat mencari monster Pokemon di ponselnya lewat game Pokemon GO.
Baca Juga:
"Saya tak tahu kenapa anak saya meninggalkan rumah. Dia sudah ada di kasur ketika sepupunya mengirimi pesan mengajaknya untuk keluar dan mengunduh game beberapa blok dari rumah," ujar Rosalinda, orang tua korban, seperti dikutip The Sun.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih belum mengetahui pelaku penembakan De Leon. Namun mereka menyelidiki pemilik mobil van yang sempat terlihat melintas saat peristiwa itu terjadi. Di lokasi kejadian, polisi menemukan 20 selongsong peluru yang berceceran.
Masih belum diketahui motif utama penembakan ini. Polisi menduga aksi itu merupakan salah satu bentuk perampokan atau salah satu remaja tersebut memiliki masalah dengan penembak.
Pokemon GO merupakan permainan berbasis augmented reality (AR). Ia mengajak pemainnya ke luar mencari monster Pokemon yang tersebar di lokasi-lokasi tertentu.
Di Indonesia permainan ini belum dirilis secara resmi oleh penciptanya, Niantic. Namun masyarakat Indonesia sudah banyak yang memainkannya. Permainan ini pun membawa pro-kontra di kalangan masyarakat yang menganggap adanya ancaman keamanan lembaga dan pribadi bagi penggunanya.
EGI ADYATAMA | THE SUN