TEMPO.CO, Teresina - Gigi taringnya yang mencuat keluar seperti pedang membuat siapa pun yang melihatnya menduga binatang itu adalah predator ganas yang menakutkan. Namun binatang purba bertaring raksasa dari Brasil tersebut ternyata vegetarian, yang hanya mengunyah dedaunan dan batang tanaman.
Meski vegetarian, bukan berarti binatang seukuran anjing besar itu tidak berbahaya. Para ilmuwan memperkirakan gigi pedang tersebut berfungsi sebagai senjata untuk melawan pesaing maupun binatang predator yang mengincarnya.
Fosil binatang yang baru ditemukan itu diberi nama Tiarajudens eccentricus. Nama itu diambil dari kata "Tiaraju", yang berasal dari nama tempat fosil ini ditemukan; dan "dens", yang dalam bahasa Latin bermakna "gigi". Sedangkan "eccentricus" berarti "eksentrik".
Penampilan binatang ini memang ganjil. Selain gigi taring berbentuk pedang sepanjang batang krayon, seluruh langit-langit mulutnya ditutupi gigi. "Menemukan fosil yang begitu aneh seperti Tiarajudens eccentricus, fosil yang tampak seolah dibuat dari bagian-bagian binatang lain, seperti menemukan seekor unicorn," kata Juan Carlos Cisneros, ahli paleontologi vertebrata dari Federal University of Piaui di Teresina, Brasil. "Anda melihatnya, tapi tidak mempercayainya."
Cisneros dan timnya memperkirakan T. eccentricus menggunakan giginya seperti rusa musk dan rusa air, menggunakan taring untuk mengusir predator, serta melawan pesaingnya. Jika benar, temuan ini menunjukkan bahwa perkelahian di antara anggota kelompok mulai muncul ketika komunitas yang didominasi herbivora terbentuk di lingkungan terrestrial 260 juta tahun lalu.
Binatang ini adalah sejenis Anomodont, reptil berkaki empat dari masa Permian—periode sepanjang 50 juta tahun sebelum zaman dinosaurus. Anomodont adalah anggota grup Therapsid, nenek moyang mamalia modern.
T. eccentricus adalah Therapsid pertama yang diketahui mempunyai gigi atas dan bawah yang pas satu sama lain untuk mengunyah secara efisien. Gigi ini membantunya menggiling tanaman berserat tinggi, seperti apa yang dilakukan binatang Ruminansia, misalnya sapi atau domba. Rumput belum ada pada masa itu, kata Cisneros, sehingga ada kemungkinan binatang tersebut memakan batang atau daun tumbuhan Permian.
LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB