Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hutan Mangrove Bangkalan Kerap Disinggahi Burung Eropa

image-gnews
Burung Kuntul Besar (Egretta alba) saat mencari makan dari sisa-sisa sampah yang mencemari kawasan Muara Angke, Jakarta, 15 Desember 2015. Berbagai jenis burung air itu berada di kawasan hutan mangrove di pesisir pantai Jakarta, yang menjadi salah satu habitat serta tempat mencari makan dan berkembang biak. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Burung Kuntul Besar (Egretta alba) saat mencari makan dari sisa-sisa sampah yang mencemari kawasan Muara Angke, Jakarta, 15 Desember 2015. Berbagai jenis burung air itu berada di kawasan hutan mangrove di pesisir pantai Jakarta, yang menjadi salah satu habitat serta tempat mencari makan dan berkembang biak. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Iklan

TEMPO.CO, Bangkalan--- Badan Lingkungan Hidup Jawa Timur menyatakan hutan mangrove di Kecamatan Sepuluh, Kabupaten Bangkalan telah masuk sebagai kawasan konservasi di bawah pengawasan Badan Pengelola Hutan Mangrorve (BPHM) Wilayah I Bali. Sekertaris BLH Jatim Sunarta mengatakan dengan status tersebut menunjukkan hutan mangrove Sepuluh telah berhasil dikelola dengan baik oleh masyarakat sekitar. "Selain Bangkalan, hutan mangrove Tuban, Lamongan dan Surabaya juga mangrove dikelola dengan baik," kata dia, saat mengunjungi Hutan Mangrove Kecamatan Sepuluh, Selasa 22 Agustus 2016.

Keberhasilan pelestarian hutan mangrove Sepuluh yang nyaris punah ini, kata Sunarta, ditandai dengan banyaknya aneka burung di hutan tersebut. Bahkan, pada bulan-bulan tertentu setiap tahun, banyak burung migran dari Eropa yang singgah ke hutan tersebut. 

Seperti burung Gajahan Pengala (Whimbrel Numenius/Phaeopus), Cerek (Plover, Charadrius SP), dan Trinil Kaki Merah (Common Redshank/Tringa Totanus). Termasuk juga burung pantai seperti Trinil Pantai (Common Sandpiper/Actytis Hypoleucos), burung air seperti Cangak Merah (Purple Heron/Ardea Purpurea), dan Kuntul Kecil (Litle Egret/Egretta Garzetta). Singgahnya burung migran ini terjadi sejak 2014 lalu. "Luas hutan sepuluh baru 3 hektar, masih bisa dikembangkan," ujar dia.

Yang menggembirakan, Sunarta melanjutkan, hutan mangrove Sepuluh telah dikelola sebagai taman pendidikan mangrove. Fasilitasnya pun cukup bagus karena telah dilengkapi jembatan kayu sepanjang 350 meter, sehingga pengunjung bisa berkeliling hutan dan melihat aneka burung yang ada. "Madura terkenal kering, tapi kalau mau usaha, hutan mangrove bisa lestari," ungkap dia.

Hutan Mangrove Sepuluh terletak di Desa Labuhan. Hutan ini dikelola oleh warga setempat dalam wadah Kelompok Tani Cemara Sejahtera. Syahril, Sekertaris Kelompok Tani, mengatakan pemulihan hutan mangrove yang nyaris punah karena penebangan liar tersebut, berkat support dari PHE WMO yang mengebor minyak dan gas bumi di Perairan Sepuluh. "Ke depan kami ingin mandiri mengelola hutan ini," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk pengembangan, kata Syahril, pihaknya menambah jenis tanaman mangrove seperti Sonneratia Alba (Prapat), Rizhophora Stylosa, dan Stenggi. Termasuk akan membangun menara setinggi 10 meter untuk tempat memantau migrasi burung dari luar negeri. "Kami juga tanam cemara udang di bibir pantai sepanjang sejauh 2,5 kilometer," ujar dia. 

Bagi Syahril, tantangan terberat melestarikan mangrove adalah memberikan pengertian kepada para pemburu burung. Keberadaan pemburu bisa mengancam keberadaan burung migrasi. "Secara perlahan pemburu mulai berkurang, kami akan menjatuhkan sanksi," ujarnya. 

General Manajer PHE WMO Sri Budiyani berharap ke depan keberhasilan Taman Pendidikan Mangrove Sepuluh bisa embrio sehingga semangat melestarikan mangrove muncul di kabupaten lain di Madura. "Semoga banyak duta-duta mangrove di Madura," kata dia.

MUSTHOFA BISRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

7 hari lalu

Proses relokasi seekor buaya yang ditangkap di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-BBKSDA NTT
Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.


Pertamina Rehabilitasi Mangrove di NTT

39 hari lalu

Pertamina Rehabilitasi Mangrove di NTT

Pertamina melalui Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Hutan Pertamina, pulihkan lingkungan melalui rehabilitasi mangrove di Nusa Tenggara Timur (NTT).


Destinasi Wisata di Banyuwangi, Surga di Ujung Timur Pulau Jawa

26 Desember 2023

Wisatawan sedang berselancar di gulungan ombak Pantai Plengkung Taman Nasional Aas Purwo, Banyuwangi. Ombak di Pantai Plengkung terkenal nomor dua terbaik di dunia setelah Hawaii. Tempo/Ika Ningtyas
Destinasi Wisata di Banyuwangi, Surga di Ujung Timur Pulau Jawa

Dengan keindahan alam yang memukau dan keanekaragaman budayanya, Banyuwangi menjadi salah satu tujuan favorit bagi banyak wisatawan dan pelancong.


Kepala BRGM: Tidak Semua Pantai Memerlukan Mangrove

24 Desember 2023

Kepala BRGM: Tidak Semua Pantai Memerlukan Mangrove

Koordinasi dengan BRGM untuk penananam mangrove agar lokasi tepat sasaran


Rekomendasi 5 Wisata Alam di Pinggiran Jakarta untuk Libur Nataru

17 Desember 2023

Wisatawan melakukan selam permukaan (snorkeling) di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu 9 September 2023. Sudin Parekraf Kepulauan Seribu.mencatat ada 295.221 wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Kepulauan Seribu sepanjang Januari hingga Agustus 2023, kunjungan tersebut meningkat karena promosi media sosial serta program hiburan lainnya yang dilakukan pihak Pemprov DKI Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Rekomendasi 5 Wisata Alam di Pinggiran Jakarta untuk Libur Nataru

Berbagai destinasi wisata alam di Jakarta kerap ramai dikunjungi saat libur Nataru


7 Destinasi Wisata Kota Batam, Tak Jauh dari Pulau Rempang

15 September 2023

Beberapa wisatawan berswafoto berlatar belakang ikon Welcome to Batam, Minggu, 26 Februari 2023. TEMPO/ Yogi Eka Sahputra
7 Destinasi Wisata Kota Batam, Tak Jauh dari Pulau Rempang

Batam di Kepulauan Riau berada di sebelah barat Pulau Bintan dan sebelah selatan berbatasan dengan Singapura. Berikut 7 destinasi wisata unggulan.


Mengenal Jenis-jenis Pohon Mangrove

9 September 2023

Ilustrasi hitan magrove. pexels
Mengenal Jenis-jenis Pohon Mangrove

Hutan tanaman Mangrove memiliki kemampuan menyimpan karbon dalam jumlah besar. Keberadaannya juga memberikan berbagai manfaat.


Inilah 7 Rekomendasi Wisata Hutan Mangrove di Indonesia

7 September 2023

Ilustrasi - Sejumlah wisatawan memanfaatkan liburan dengan perahu mengelilingi hutan mangrove di aliran Sungai Rindu, Sembilangan, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (30/12/2018). (ANTARA FOTO)
Inilah 7 Rekomendasi Wisata Hutan Mangrove di Indonesia

Hutan mangrove membantu melawan perubahan iklim berkat kemampuannya menyimpan karbon dalam jumlah besar.


Sederet Manfaat Hutan Mangrove

7 September 2023

Ilustrasi hitan magrove. pexels
Sederet Manfaat Hutan Mangrove

Hutan mangrove berada di tengah-tengah antara wilayah darat dan laut. Sehingga keberadaannya sangat bermanfaat.


Mengenal Apa Itu Hutan Mangrove

6 September 2023

Ilustrasi hutan mangrove.
Mengenal Apa Itu Hutan Mangrove

Hutan mangrove membantu melawan perubahan iklim berkat kemampuannya menyimpan karbon dalam jumlah besar.