TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin untuk mencegah penyakit demam berdarah (vaksin dengue) pertama di dunia kini telah tersedia di Indonesia. “Vaksin dengue pertama itu sudah ada izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan dan saat ini sudah tersedia,” ujar Cissy B. Kartasasmita, Ketua Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Ahad, 16 Oktober 2016.
Menurut Cissy, berdasarkan pengujian, vaksin yang diproduksi Sanofi Pasteur, perusahaan asal Prancis, itu sudah terbukti efektif untuk anak usia 9-16 tahun. “Pada umur itu, daya proteksinya terbukti bagus dan vaksinnya aman diberikan,” katanya.
Cissy mengatakan vaksin tersebut diberikan untuk tiga kali suntikan dengan jarak waktu enam bulan. Setiap suntikan mengandung vaksin untuk empat tipe virus dengue, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. “Vaksin ini efektif untuk semua tipe dengue,” ucapnya.
Untuk saat ini, ujar Cissy, vaksin dengue ditujukan bagi penggunaan personal karena belum masuk program imunisasi nasional, seperti hepatitis, polio, campak, dan HIV. “Ke depan, kami ingin vaksin ini juga masuk program nasional,” ujarnya. Harga vaksin dengue sendiri cukup mahal, yaitu lebih dari Rp 900 ribu, belum termasuk pajak. Harga itu untuk satu kali suntikan.
Ketua Komite Ahli Penasihat Imunisasi Nasional Sri Rezeki S. Hadinegoro mengatakan Indonesia adalah negara kedua di Asia dan ketujuh di dunia yang mengizinkan pemakaian vaksin itu. Negara lain adalah Meksiko, Brasil, El Salvador, Kosta Rika, Filipina, dan Paraguay.
Menurut Sri Rezeki, penyakit demam berdarah (DB) adalah hiperendemik di Indonesia. Pada April 2016, tercatat lebih dari 80 ribu kasus DBD atau melonjak 39 persen dari 2015. Indonesia juga menanggung beban dengue tertinggi di dunia dengan biaya lebih dari US$ 323 juta (Rp 4,2 triliun) per tahun.
ERWIN ZACHRI | SITA PLANASARI