TEMPO.CO, Bojonegoro - Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BP-SMP) Sangiran, Sragen, membuat replika paus purba yang pernah ditemukan di Bojonegoro, Jawa Timur. Tim BP-SMP melakukan survei dan pendataan tulang paus purba yang disimpan di Desa Buntalan, Kecamatan Temayang, pada 19-24 Oktober 2016.
Survei ini dilakukan peneliti BP-Sangiran atas hipotesis dari para pengamat binatang purba di Bojonegoro. Beberapa waktu lalu pernah ditemukan potongan tulang paus purba di dinding Sungai Kates yang berlokasi di Desa Buntalan. Setelah penemuan tulang purba itu, Kepala BP-SMP Edy Syukron langsung memimpin pencarian di sekitar sungai.
Tim arkeolog yang dibantu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro itu sudah menggali di beberapa titik. Penggalian titik utama berukuran 4 x 2 meter di tepi Sungai Kates. Namun Tim BP-SMP yang menyusur tepian sungai dengan lebar sekitar 10 meter tidak berhasil menemukan serpihan tulang paus purba.
Menurut arkeolog Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Nunung Dianawati, BP-SMP Sangiran memutuskan untuk membuat replika paus purba. Bahan bakunya berasal dari hasil temuan 17 tulang belakang paus purba di Sungai Kates.
Penemu tulang-belulang paus purba, Supangat, adalah pensiunan tentara Angkatan Darat yang juga penyuka benda-benda purbakala. "Balai Sangiran yang membuat replika puas purba,” ujar Nunung di kantornya, Selasa, 25 Oktober 2016.
Nunung menuturkan tulang-tulang paus purba itu kini masih disimpan di rumah Supangat di Desa Buntalan. Tulang belakang sebanyak 17 biji sebesar kepalan tangan itu, kata dia, jika disusun bisa memanjang sekitar 3 meter. Diperkirakan jika semua tulang ditemukan, minimal panjangnya di atas 7 meter. "Diduga hewan purba itu hidup sekitar dua juta tahun silam."
Bupati Bojonegoro Suyoto mengatakan temuan paus purba itu mengindikasikan bahwa dulunya daratan Bojonegoro adalah laut. Lokasinya berada di bagian selatan kota. "Wajar jika kemudian di kabupaten ini, banyak ditemukan minyak dan gas,” ujarnya.
SUJATMIKO