Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Empat Kukang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Sawal  

Editor

Erwin prima

image-gnews
Balai Karantina Hewan, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Banten. TEMPO/Seto Wardhana
Balai Karantina Hewan, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Banten. TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.COCiamis - Dua pasang kukang Jawa dilepasliarkan oleh Yayasan International Animal Rescue (IAR) Indonesia bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat di Suaka Margasatwa Gunung Sawal, Kabupaten Ciamis, Rabu, 26 Oktober 2016.

Dua pasang kukang yang dilepas diberi nama Srandil (jantan) dan Priangan (betina), serta Ninja (jantan) dan Ratu (betina).

Baca:
Yuni Shara dan Chico Hakim Putus, Ini Masalahnya
Mario Teguh Tiba-tiba Melontarkan Permohonan Maaf
Suasana Berkabung, PSK Thailand Mangkal Berpakaian Hitam

Sebelum dilepasliarkan, keempat kukang tersebut diperiksa kondisi kesehatannya di kantor BKSDA Wilayah 3 Ciamis. Apalagi kukang tersebut baru saja menempuh perjalanan dari Bogor ke Ciamis.

"Kukang berada dalam suhu ruangan, mobil ber-AC. Kita harus cek suhu tubuhnya, pernapasannya normal atau tidak," kata dokter hewan Yayasan IAR, Merry Krisanty, saat ditemui di Kantor BKSDA Ciamis, Rabu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Merry, suhu tubuh kukang tidak terlalu tinggi. Hewan tersebut kemudian diberi susu fermentasi untuk mencegah dehidrasi. "Akan dilepas di Gunung Sawal. Habitatnya di sana," ujarnya.

Merry menjelaskan, kukang Priangan dan Srandil diambil dari tangan warga oleh BKSDA Jawa Barat pada 2013. Sedangkan Ninja dan Ratu berdasarkan hasil laporan dan diserahkan warga Sukabumi pada 2015. Kukang lalu diserahkan ke Yayasan IAR.

"Kukang tersebut dikarantina karena kukang liar bisa saja cacingan, dan lainnya," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah menjalani rehabilitasi, keempat kukang tersebut dilepasliarkan di Gunung Sawal. Sebelum dibawa ke Ciamis, kata Merry, kukang selama tiga hari berturut-turut dipantau kondisinya, diberi obat cacing dan dicek suhu badannya.

Menurut dia, setelah tiba di Gunung Sawal, kukang tidak langsung dilepas ke alam. Mereka akan dilepas dulu di lokasi habituasi. "Ada tim yang mengecek kondisi kukang di habituasi," katanya. "Kukang juga dipasangi radio collar," ujar Merry.

Supervisor Survey Release Monitoring IAR Indonesia, Robithotul Huda, menambahkan, Suaka Margasatwa Gunung Sawal ideal untuk pelepasliaran kukang. Alasannya, melimpahnya pakan dan ketersediaan ruang bagi primata tersebut.

"Berdasarkan hasil survei, keanekaragaman dan ketersediaan pakan di sana cukup tinggi. Karena itu, aman untuk pelepasliaran," katanya.

Huda menyampaikan, IAR Indonesia sudah melepasliarkan 19 ekor kukang Jawa ke Gunung Sawal sejak 2014. Beberapa di antara kukang tersebut berhasil berkembang biak secara alami di habitatnya. "Hasil pemantauan, kukang hasil rehabilitasi IAR sudah ada yang melahirkan di alam," tuturnya.

Pelepasliaran tidak berhenti sampai translokasi kukang ke habitatnya. Yayasan IAR juga memantau satwa pasca-pelepasliaran. "Dipantau dengan radio transmitter. Sebelumnya, kukang dipasangi radio collar di lehernya. Itu untuk pengirim sinyal dan diterima receiver," kata Huda.

CANDRA NUGRAHA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Dingiso. Situs KLHK
Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.


10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

Seekor Kanguru pohon meraih bunga yang telah dirangkai menjadi menarik untuk dijadikan makanannya dalam sesi makan bertemakan Natal di kebun binatang Sydney Taronga di Australia, 9 Desember 2014. REUTERS
10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.


Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah (Instagram/@ralineshah)
Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.


Mengenal Cobek Turubuk Makanan Khas Karawang, Berikut Resepnya

19 Juli 2023

Sambal Kecap (Kiri), Sambal Cobek (atas), Sambal tomat (kanan), dan Sambal terasi (bawah) sebagai penyedap rasa udang bakar madu Mang Engking. TEMPO/Ilham Tirta
Mengenal Cobek Turubuk Makanan Khas Karawang, Berikut Resepnya

Cobek turubuk merupakan salah satu makanan khas Karawang yang berasal dari olahan tanaman terubuk. Uniknya, makanan tersebut dihidangkan menggunakan cobek, sehingga cita rasa yang dihasilkan semakin lezat. Lalu, bagaimanakah resep pembuatannya?


Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi pembelian tiket kawasan wisata Taman Safari Prigen, Jawa Timur, Kamis, 4 Juni 2020. Penyemprotan cairan disinfektan di lakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona jelang dibuka kembali saat memasuki fase new normal. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.


Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa gunung tertangkap kamera intai di kawasan hutan lindung yang berbatasan langsung dengan Taman Hutan Raya Abdul Latief, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Oktober 2022. Foto/Istimewa
Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.


Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park. Wikipedia/Flickr/ahmed_xp/14314458105
Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.


Lima Kuliner Khas Kabupaten Ciamis yang Siap Menggoyang Lidah

10 Oktober 2022

Kuliner Galindo. Foto : Wikipedia
Lima Kuliner Khas Kabupaten Ciamis yang Siap Menggoyang Lidah

Kabupaten Ciamis menyimpan potensi wisata salah satunya wisata kuliner yang beragam.


Akhir Pekan Pilih ke Ciamis? Jangan Lewatkan Destinasi Wisata Berikut Ini

10 Oktober 2022

Bukit Bangku, Kab Ciamis. Foto : Ciamiskab.go.id
Akhir Pekan Pilih ke Ciamis? Jangan Lewatkan Destinasi Wisata Berikut Ini

Kabupaten Ciamis ternyata menyimpan banyak destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi. Di mana saja?


3 Fakta Unik Kabupaten Ciamis yang Jarang Diketahui

9 Oktober 2022

Pengendara melintasi jalur alternatif selatan terowongan Cirahong yang dibangun pada masa pemerintahan Belanda 1893 di Panyingkiran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, 30 Mei 2018. Jembatan Cirahong merupakan jalur alternatif di selatan yang nantinya akan dilalui oleh pemudik dari arah Tasikmalaya Timur. ANTARA/Adeng Bustomi
3 Fakta Unik Kabupaten Ciamis yang Jarang Diketahui

Kabupaten Ciamis memiliki rangkaian fakta unik yang tak boleh untuk dilewatkan.