TEMPO.CO, Dodoma - Para aktivis konservasi di Tanzania melatih tikus untuk mencium bagian-bagian hewan dan kayu ilegal yang diperdagangkan dari Afrika ke Asia.
Program itu bertujuan untuk memanfaatkan kemampuan indra penciuman tikus dalam memerangi perdagangan global barang ilegal. Trenggiling bersisik, gajah dan badak menghadapi kepunahan akibat pemburu membunuhnya untuk daging dan bagian tertentu dari tubuh mereka.
APOPO, sebuah kelompok non-profit Belgia yang terlibat dalam proyek ini, telah bekerja selama bertahun-tahun dengan tikus raksasa Afrika.
Tikus itu belajar mengendus ranjau di medan perang di Angola, Mozambik dan Kamboja, atau untuk mendeteksi TB pada sampel dahak dari pasien di Tanzania dan Mozambik.
US Fish and Wildlife Service memberikan US$ 100 ribu untuk upaya anti-perburuan baru itu sebagai bagian dari program inisiatif US$ 1,2 juta pemerintahan Obama untuk memerangi perdagangan satwa liar ilegal.
“Hibah ini mendukung proyek di mana perdagangan satwa liar menghabisi beberapa spesies yang paling berharga dan paling langka di Bumi," ujar Dan Ashe, direktur badan itu, dalam sebuah pernyataan Oktober, sebagaimana dikutip Mashable, Senin 21 November 2016.
Endangered Wildlife Trust, sebuah organisasi Afrika Selatan, merupakan ujung tombak inisiatif pelatihan tikus terbaru dengan APOPO. Proyek percontohan akan dimulai dengan membesarkan 10 sampai 15 tikus di Tanzania.
Tikus itu, berusia beberapa minggu saat ini, akan memulai dengan "pelatihan sosialisasi". "Mereka akan naik di bahu orang dan duduk di saku mereka untuk terbiasa dengan pemandangan dan suara," ujar James Pursey, juru bicara APOPO, kepada Associated Press.
Proyek percontohan ini awalnya akan fokus pada kayu ilegal dan trenggiling, yang diyakini sebagai hewan yang paling diperdagangkan di dunia. Sisik trenggiling adalah bahan yang umum dalam obat-obatan tradisional Asia, dan daging mereka dianggap lezat di beberapa wilayah Vietnam dan Cina.
Penyelenggara mengatakan mereka berharap berikutnya dapat melatih tikus untuk menemukan gading gajah dan cula badak yang diselundupkan.
Jika semua berjalan sesuai rencana, tikus itu bisa bekerja dalam waktu sekitar satu tahun atau lebih. Pursey mengatakan kepada AP bahwa tikus akan lebih meneliti kargo dibandingkan barang-barang pribadi orang.
MASHABLE | ERWIN Z
Baca:
Begonia Nephrophylla, Bunga Jenis Baru Asal Maluku
Mau Hemat Baterai 20 Persen? Hapus Aplikasi Facebook
Merek Ponsel Cina Bertumbuh Pesat di Kuartal III 2016