TEMPO.CO, Massachusetts - Sebuah studi baru menemukan fakta bahwa sistem dalam tubuh manusia yang membantu seseorang menjaga keseimbangannya akan menurun seusai usia 40 tahun.
Penelitian ini melibatkan 105 orang usia 18-80 yang menjalani tes sistem vestibular, yaitu sistem yang membantu seseorang menjaga keseimbangan dan menyesuaikan diri.
Sistem ini terdiri atas beberapa struktur di telinga bagian dalam yang memantau gerakan kepala, mendeteksi gravitasi, dan mengirim sinyal ke otak.
Dalam tes itu, para peserta duduk di kursi di atas platform yang dapat menghasilkan gerakan kecil dengan arah yang berbeda. Mereka diminta melaporkan ketika merasakan gerakan dalam arah tertentu.
Para peneliti mengukur "ambang vestibular" para peserta, yang merupakan gerakan terkecil yang bisa dirasakan peserta. Umumnya, semakin rendah ambang vestibular seseorang, semakin baik sistem vestibularnya berfungsi.
Para peneliti menyatakan ambang vestibular mereka yang diteliti semakin tinggi seusai usia 40 tahun. "Ambang ini meningkat hingga 83 persen per dekade seusai usia tersebut," kata para peneliti, seperti dilansir Livescience, Senin, 28 November 2016.
Para peserta juga melakukan tes keseimbangan. Dalam tes itu, mereka berdiri di busa selama 30 detik dengan dua kaki dan mata tertutup. Ternyata mereka dengan ambang vestibular yang lebih tinggi juga lebih mungkin untuk gagal dalam tes keseimbangan—sehingga perlu membuka mata atau mengambil langkah untuk menjaga keseimbangan—dibanding mereka yang memiliki ambang batas yang lebih rendah.
"Karena gagal tes keseimbangan dihubungkan dengan peningkatan risiko jatuh, temuan ini menunjukkan fungsi vestibular seseorang secara substansial berdampak pada risiko jatuhnya," ujar para peneliti.
Menggunakan data beberapa kematian yang disebabkan oleh jatuh setiap tahun di Amerika Serikat, para peneliti memperkirakan, secara konservatif, masalah dengan sistem vestibular seusai usia 40 tahun berkontribusi lebih dari 57 ribu kematian setiap tahun.
"Temuan ini mengkhawatirkan," ucap para peneliti dari rumah sakit Massachusetts Eye and Ear dalam makalah mereka yang dipublikasikan secara online pada 3 Oktober lali di jurnal Frontiers in Neurology. "Mengingat penuaan yang cepat dari penduduk dunia... masalah ini akan tumbuh jauh lebih buruk secara cepat, kecuali ada upaya untuk meningkatkan diagnosis dan pengobatan masalah vestibular, dan pencegahan jatuh yang ada dipercepat.”
Baca:
Ahli: Kita Akan Melihat Runtuhnya Lapisan Es Antartika Barat
Saingi Cina, Jepang Bikin Superkomputer Tercepat Rp 2,36 T
iPad 10,9 Inci Baru Dilaporkan tanpa Tombol Home
LIVESCIENCE | ERWIN Z.