TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menjuarai kompetisi Tech-Development Challenge U-Novation yang digelar di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Kamis, 1 Desember 2016, lewat aplikasi Little Tree.
"Aplikasi Little Tree dikembangkan berbasis Internet of Thing sehingga investor bisa setiap hari, real time, memantau bisnisnya," kata perwakilan tim mahasiswa UGM, Muhammad Afrizal, saat ditemui di kampus UGM, Yogyakarta, Selasa, 6 Desember 2016.
Afrizal menjelaskan, aplikasi ini merupakan platform yang menghubungkan antara pemodal, petani, dan pemilik lahan untuk bersama-sama mengembangkan hutan rakyat Indonesia. Selain mampu memberdayakan petani, aplikasi ini memberikan kemudahan bagi investor yang ingin menanamkan modalnya.
Lewat aplikasi tersebut, kata Afrizal, pemodal tidak hanya dengan mudah memilih petani, lokasi, dan jenis tanaman yang akan dibudidayakan. "Namun juga bisa mengetahui perkembangan tanaman atau pohon yang dibudidayakan secara real time setiap hari," ucapnya.
Selain itu, Afrizal melanjutkan, melalui aplikasi tersebut, investor dapat mengetahui tingkat kesuburan tanah di perkebunan dan tingkat serapan gas karbon dioksida (CO2) dari perkebunannya.
"Jadi investor tidak hanya membantu memberdayakan petani dan meraih keuntungan bisnis dari investasi pohon. Namun juga turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan melalui pohon-pohon dalam menyerap CO2," ujar Afrizal.
Afrizal menambahkan, budi daya pertanian dalam Little Tree adalah budi daya pohon buah-buahan, seperti alpukat, durian, dan pisang. Pemilihan pohon jenis ini ditujukan untuk meningkatkan luas hutan rakyat.
"Investasi yang kita tawarkan adalah penanaman pohon buah-buahan sehingga yang diambil adalah buahnya, bukan pohonnya, dengan harapan dapat membantu meningkatkan luas hutan rakyat di Indonesia," tutur Afrizal.
ANTARA