TEMPO.CO, San Francisco - Saham Yahoo anjlok 6 persen pada hari Kamis, 15 Desember 2016, karena investor khawatir bahwa kasus peretasan Yahoo terbaru bisa menjadi berita buruk terhadap penjualan perusahaan itu ke Verizon.
Yahoo kemarin, 15 Desember 2016, mengungkap bahwa mereka telah menemukan pelanggaran lebih dari satu miliar akun pengguna yang terjadi pada bulan Agustus 2013. Pelanggaran ini diyakini terpisah dan berbeda dari pencurian data terhadap 500 juta akun yang dilaporkan Yahoo September lalu.
"Informasi akun pengguna yang dicuri mungkin termasuk nama, alamat email, nomor telepon, tanggal lahir, password terenkripsi (menggunakan MD5) dan, dalam beberapa kasus, pertanyaan dan jawaban keamanan terenkripsi atau tidak terenkripsi," ujar Kepala Keamanan Informasi Yahoo Bob Lord.
Ini adalah pengungkapan peretasan besar kedua dalam beberapa bulan terakhir dan ada spekulasi bahwa Verizon bisa ketakutan. Beberapa pihak bertanya-tanya apakah Verizon akan meminta diskon pada kesepatakan senilai US$ 4,8 miliar (Rp 64 triliun) atau menghentikan sama sekali.
TechCrunch, yang dimiliki oleh Verizon, tidak memiliki informasi tentang percakapan kesepakatan terbaru.
TechCrunch mengatakan Verizon telah tertarik pada Yahoo untuk alasan strategis. Ada banyak tumpang tindih antara Yahoo dan bisnis milik Verizon, AOL. Keduanya telah membangun konten yang kuat dan bisnis Adtech. Dan mereka dapat menggabungkan kekuatan dengan email dan pencarian kategori.
Setelah peretasan besar pertama Yahoo terungkap beberapa bulan lalu, ada laporan bahwa Verizon akan menuntut diskon US$ 1 miliar. Dalam sebuah laporan laba Oktober, CFO Verizon Fran Shammo mengatakan mereka "masih mempelajari apa artinya peretasan itu bagi transaksi ini."
Apakah peretasan terbaru akan mengubah banyak hal? Ini jelas bukan hal baik untuk Yahoo.
Eksekutif Verizon memiliki kewajiban kepada investor untuk memastikan bahwa mereka menyelesaikan akuisisi yang mereka yakini baik untuk saham perusahaan. Mereka kemungkinan akan menimbang apakah kerusakan merek Yahoo cukup untuk merusak potensi pertumbuhannya.
Seorang juru bicara Yahoo mengatakan kepada TechCrunch bahwa "kami yakin nilai Yahoo dan kami terus bekerja untuk integrasi dengan Verizon."
TECHCRUNCH | ERWIN Z
Baca:
Saingi iPad Pro 9.7, Ini Spesifikasi Mi Pad 3
Sharp Berhenti Pasok Panel TV LCD Samsung
YouTube Blokir Akun Televisi Nasional Korea Utara