Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Populasi Banteng Jawa dan Rusa Bawean Kian Mengkhawatirkan

Editor

Erwin prima

image-gnews
Banteng Jawa (Bos Javanicus) di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, (26/6). ANTARA/Seno
Banteng Jawa (Bos Javanicus) di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, (26/6). ANTARA/Seno
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Timur memprioritaskan penambahan populasi empat satwa liar yang hidup di dalam kawasan konservasi. Kempat satwa liar itu adalah elang jawa (Nisaetus bartelsi), banteng jawa (Bos javanicus), kakatua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea abbotti), dan rusa bawean (Axis kuhlii).

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur Ayu Dewi Utari mengatakan, berdasarkan hasil pengamatan langsung di alam sepanjang 2013-2016, dari empat spesies prioritas itu, diketahui populasi banteng jawa dan rusa bawean mengalami penurunan dan kondisi ini mengkhawatirkan.

“Sedangkan elang jawa dan kakatua jambul kuning mengalami peningkatan sedikit dan itu sudah menggembirakan,” kata Ayu, Senin, 16 Januari 2017.

Baca:
Penemu Android Ini Menantang Apple dan Google
Facebook Mulai Saring Berita Palsu di Jerman
Misteri Bintang Tabby, Pemakan Planet atau Dikontrol Alien?

Ayu menyebutkan, pemantauan banteng dilakukan di Hutan Lindung Londo Lampesan (Kabupaten Jember), Hutan Lindung Lebakharjo (Kabupaten Malang), serta Perkebunan Trebasala di Kabupaten Banyuwangi.

Hasilnya, banteng yang terpantau pada 2013 berjumlah 50 ekor. Jumlah banteng terpantau berkurang jadi 47 ekor pada 2014, lalu berkurang lagi pada 2015 dan 2016, masing-masing tinggal 39 dan 22 ekor.

Penurunan populasi banteng karena habitatnya terdesak oleh kehadiran perkebunan. Secara alamiah, populasi banteng juga berkurang karena dimangsa kawanan ajag (Cuon alpinus), anjing hutan yang fisiknya hampir mirip dengan serigala atau Canis lupus.

Sedangkan jumlah rusa bawean sedikit berkurang dan penurunan jumlah ini belum mengkhawatirkan karena kegiatan reproduksi rusa lebih cepat dibanding banteng.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemantauan rusa bawean dipusatkan di Cagar Alam/Suaka Margasatwa Bawean, yaitu di Blok Gunung Besar, Blok Gunung Mas, dan Pulau Cina. Hasilnya, pada 2014 jumlah rusa terpantau sebanyak 275 ekor, lalu bertambah 325 ekor pada 2015, dan turun sedikit jadi 305 ekor pada 2016. Tiada data pemantauan 2013.

“Dari hasil monitoring rusa bawean itu, jumlah rusa bawean di habitatnya, yaitu Pulau Bawean, diprediksi tidak mengalami perubahan berarti dalam pemantauan berikutnya,” ujar Ayu, mantan Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Ayu melanjutkan, kegiatan pemantauan elang jawa dilakukan di tiga lokasi, yaitu Blok Hutan Banyulinu Kawasan Cagar Alam Kawah Ijen Merapi Ungup-Ungup (Kabupaten Banyuwangi), Blok Hutan Pancur Perkebunan Kalisat (Kabupaten Bondowoso), serta Cagar Alam Gunung Picis di Desa Gondowido, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo.

Tidak sekadar memantau, Balai Besar KSDA bekerja sama dengan Pertamina Terminal BBM Surabaya juga melepasliarkan seekor elang jawa jantan berusia 19 bulan di Cagar Alam Gunung Picis pada 15 Desember 2016. Elang ini merupakan sitaan Kepolisian Daerah Jawa Timur pada 3 Juli 2015 dan telah melalui proses rehabilitasi di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Yogyakarta selama sekitar 17 bulan.

Sedangkan pemantauan kakatua kecil jambul kuning dilakukan di Pulau Masakambing, Kabupaten Sumenep. Dari hasil pemantauan jumlahnya stabil: 22 ekor (2013), 23 ekor (2014), 22 ekor (2015), dan 23 ekor (2016).

ABDI PURMONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

2 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi


Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

17 hari lalu

Nasi pecel. Cookpad
Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

Apa saja makanan khas Kota Malang yang patut untuk dicoba?


Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

17 hari lalu

Wahana bianglala di Alun-alun Batu Kota Malang pada malam hari, Senin, 15 Juli 2019. TEMPO/Abdi Purmono
Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.


Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

52 hari lalu

Delegasi MAN 2 Kota Malang pada Istambul Youth Summit 2024. Kemenag
Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Jawa Timur, akan mengirim 18 siswa mengikuti Istanbul Youth Summit (IYS) 2024.


Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

14 Februari 2024

Ilustrasi TPS. Dok TEMPO
Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

Sejumlah TPS di Kota Malang kekurangan surat suara untuk Pilpres 2024. Proses pemungutan suara pun dihentikan.


Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

1 Februari 2024

Kampoeng Heritage Kajoetangan (Kampung Kayutangan) sejak tanggal 22 April 2018 ditetapkan sebagai kawasan warisan budaya (heritage) oleh Pemerintah Kota Malang
Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

Jawa Timur memang jagonya dalam pengembangan desa wisata, berikut 5 desa wisata yang wajib Anda cantumkan dalam daftar perjalanan Anda.


Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Petugas mengukur panjang sirip  lumba-lumba pink saat melakukan sensus, di kawasan reservasi Mamiraua, Amazon, Brazil, 20 Januari 2020. Nelayan setempat masih melakukan praktek perburuan ilegal terhadap lumba-lumba air tawar atau lumba-lumba pink untuk dijadikan umpan saat memancing ikan berjenis piracatinga. REUTERS/Bruno Kelly
Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.


7 Tempat Wisata Di Malang yang Murah Meriah dan Seru untuk Dikunjungi

28 Agustus 2023

Pantai Tiga Warna, Malang, Jawa Timur. TEMPO/Amston Probel
7 Tempat Wisata Di Malang yang Murah Meriah dan Seru untuk Dikunjungi

Berikut ini tempat wisata di Malang yang murah dan menarik untuk dikunjungi


Kisah Awal Klub Sepak Bola Arema FC

12 Agustus 2023

Logo Klub Liga 1, Arema FC.
Kisah Awal Klub Sepak Bola Arema FC

Tak terasa Arema sudah berusia 36 tahun sejak didirikan 11 Agustus 1987. Ini sejarah singkat Arema FC yang lahir untuk menyatukan arek-arek Malang


Wali Kota Malang ke Beijing, Ajak Pengusaha China Kembangkan 'Silicon Valley'

11 Juni 2023

Wali Kota Malang Sutiaji (dua kiri) didampingi Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Beijing Tutuk SH Cahyono (kiri) berbincang dengan pengusaha China di KBRI di Beijing di sela-sela kunjungannya ke China, (10/6/2023). ANTARA/M. Irfan Ilmie
Wali Kota Malang ke Beijing, Ajak Pengusaha China Kembangkan 'Silicon Valley'

Wali Kota Sutiaji mengajak pengusaha dan akademisi China untuk bersama-sama mewujudkan 'Silicon Valley' di Malang.