TEMPO.CO, Oregon -Serangga yang hidup 100 juta tahun lalu dan ditemukan di pohon damar di daerah tambang Lembah Hukawng di Kachin State, timur laut Myanmar, memiliki tampilan yang mirip alien. Kata peneliti, serangga itu juga memiliki ciri-ciri fisik menyerupai E.T (extra-terrestrial).
Para peneliti menggambarkan serangga betina tanpa sayap itu dalam sebuah riset yang diterbitkan oleh Cretaceous Research. Mereka mengatakan serangga itu kemungkinan hidup di celah kulit pohon, dimana makhluk ini memakan cacing, kutu atau jamur selama masa prasejarah.
Baca: Cegah Peretasan, Facebook Hadirkan Kunci Token Fisik
Ilmu pengetahuan sejauh ini telah mengidentifikasi sekitar 1 juta serangga tapi jenis serangga yang teridentifikasi dimasukkan ke dalam 31 orde. Serangga prasejarah yang ditemukan Desember tahun lalu itu unik dan cukup berbeda dari serangga lainnya sehingga ilmuwan memutuskan menempatkan makhluk ini dalam orde tersendiri.
"Saya tidak pernah melihat hal seperti ini. Tampaknya unik dalam dunia serangga, dan setelah berdiskusi kami memutuskan menaruhnya ke dalam orde yang baru," ujar penulis riset George Poinar Jr. dari Universitas Negeri Oregon.
Baca Juga:
Baca: Bandara Narita Uji Robot untuk Jalankan Tugas Manusia
Spesies yang dinamakan Aethiocarenus burmanicus itu dimasukkan dalam orde Aethiocarenodea, klasifikasi kelompok serangga ke-32 yang diakui ilmu pengetahuan.
Poinar menambahkan hal paling aneh dalam penemuan itu bahwa kepala serangga prasejarah "terlihat banyak kemiripan seperti gambaran mahkluk asing (aliens)."
Aethiocarenus burmanicus, yang hidup bersama dinosaurus, bentuknya kecil tapi terlihat menakutkan dengan mata yang melotot.
Salah satu dari karakteristik serangga ini yang paling tidak biasa adalah verteks (permukaan atas kepala) terletak di dasar lehernya. Para ilmuwan mengatakan ciri ini tidak ditemukan pada jenis serangga yang lain. Hal ini memungkinkan spesies yang sudah punah ini untuk melihat hampir 180 derajat saat memutar kepalanya ke samping.
Baca: Baikal, Danau Terbesar, Terdalam, dan Tertua di Dunia
Serangga purba, yang diduga para peneliti sebagai omnivora ini, juga memiliki karakter tubuh yang panjang, sempit dan datar serta kaki panjang yang ramping. Ciri-ciri fisik itu bermanfaat untuk bergerak dengan cepat. Pada lehernya terdapat cadangan kelenjar, kemungkinan zat kimia untuk mengusir para pemangsanya.
TECHTIMES | HOTMA SIREGAR
Baca Juga:
Anggita, Perempuan yang Ditangkap Bersama Patrialis Akbar
Begini Konsep National Payment Gateway ala Indonesia