TEMPO.CO, Massachusetts – Sebuah studi terhadap lebih dari 3.000 orang menemukan mereka yang mengkonsumsi 12 gram (0,42 ons) mentega cenderung dua kali terkena diabetes dalam kurun waktu lima tahun. Mentega kaya asam lemak jenuh yang tidak sehat dan lemak trans telah dikaitkan dengan risiko tinggi menderita diabetes tipe 2, yang terkait dengan obesitas.
Tim riset internasional mengevaluasi hubungan antara jumlah lemak dan tipe diabetes, yang dikonsumsi oleh 3.349 orang dalam prevention with mediterranean diet (Predimed).
Di awal riset, para peserta, yang semuanya keturunan Latin, bebas diabetes tapi berisiko tinggi penyakit jantung dan stroke. Setelah 4 tahun 6 bulan, 266 orang di antaranya menderita diabetes. Risiko penyakit ini dua kali bagi mereka yang mengkonsumsi asam lemak jenuh dalam jumlah besar dan lemak hewani. Riset yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition juga menyebutkan konsumsi yoghurt lemak utuh terkait dengan risiko diabetes yang rendah.
Para peneliti menyatakan penemuan ini menekankan pentingnya beralih ke diet model Mediterania, yang kaya kacang-kacangan, sereal gandum, buah-buahan, sayur mayur, dan kue kering. Mereka menambahkan, meningkatnya bukti yang menunjukkan bahwa makanan berbasis tumbuhan bermanfaat bagi kesehatan dan dampaknya lebih sedikit terhadap lingkungan.
Dr Marta Guasch-Ferre, dari Chan School of Public Health Harvard University, menyatakan penemuan ini menekankan sejumlah manfaat diet ala Mediterania untuk mencegah penyakit kronis, khususnya diabetes tipe 2. “Selain itu, penting mengganti lemak hewan dan lemak jenuh, khususnya daging merah dan daging olahan, dengan sumber-sumber sayuran seperti minyak zaitun dan kacang-kacangan.
Baca Juga:
DAILY TELEGRAPH | HOTMA SIREGAR
Baca Juga:
Korupsi Hambalang, Siapa Saja Penerima Dana Haram Hambalang?
Jumpa Penggemar, Awak Got7 Pamer Bicara Bahasa Indonesia