Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gurun Pasir di Cile Mirip Kondisi di Planet Mars  

image-gnews
Peneliti menemukan bakteri hidup di gurun pasir minim air yang mirip Planet Mars. dailymail.co.uk
Peneliti menemukan bakteri hidup di gurun pasir minim air yang mirip Planet Mars. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Santiago - Gurun pasir Atacama di Cile yang tidak memperoleh curah hujan signifikan dari 1570 sampai 1971 adalah tempat di Bumi yang paling mirip dengan planet Mars. Penelitian yang dilakukan NASA menyimpulkan, padang pasir yang berlokasi di Cile utara itu adalah tempat terkering di Bumi dengan rata-rata curah hujan tercatat sekitar 1 mililiter per tahun.

Sedangkan suhu yang dekat tanah gersang dapat mencapai 40 derajat Celsius, meskipun puncak pegunungan masih ditutupi salju. Sekarang ilmuwan mengklaim banyaknya persamaan gurun Atacama dengan Mars telah membuktikan kemungkinan adanya kehidupan di sana.

Sejak riset 2003 tentang kehidupan mikroba di tanah mirip Mars di Atacama, riset astrobiologi—meneliti kehidupan di Bumi guna memahami bagaimana alam semesta terbentuk—di gurun itu meningkat drastis. "Ini jauh lebih murah ketimbang pergi ke Mars," kata Armando Azua, ahli astrobiologi Cile di Blue Marble Space Institute, Amerika Serikat.

Gurun pasir Atacama adalah gurun paling kering dan tertua di dunia, berusia 150 juta tahun. Gurun itu merupakan sebuah tempat yang unik dengan kehidupan yang tidak memiliki pilihan selain beradaptasi dengan lingkungan yang minim air.

Bahkan, di tengah lingkungan yang sangat keras ini, para ilmuwan menemukan kehidupan tingkat mikrobiologi. "Kami sebelumnya menganggap tempat-tempat di Mars tidak ada kehidupan karena terlalu kering untuk segala sesuatu bertahan hidup. Namun kami telah menemukan tempat-tempat seperti itu di Bumi dan masih ada mikroorganisme yang berbeda," ucap Azua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ilmuwan saat ini sedang meneliti, apakah fungi atau organisme lain bisa beradaptasi dan memanen radiasi ultraviolet tingkat tinggi sebagai sumber energi, sama halnya fungi yang ditemukan dekat situs ledakan nuklir Chernobyl 1986 yang tumbuh di wilayah dengan tingkat radiasi yang sangat tinggi.

Tim Azua telah mengidentifikasi sebuah bagian paling kering di gurun Atacama yang selama berabad-abad tak pernah dibasahi hujan. Setelah melakukan penggalian, mereka menemukan bakteri yang tumbuh subur. "Jika kita bisa menunjukkan di gurun Atacama ada kehidupan yang mampu menoleransi kekeringan ekstrem, hal itu akan membuka berbagai kemungkinan ditemukannya kehidupan tidak hanya di Mars, tapi juga tempat lain di alam semesta," tutur Azua.

REUTERS | EXPRESS | HOTMA SIREGAR

Baca Juga:
Rencana Kapolri Era SBY Bicara, Pengacara Antasari Senang
Ahmad Dhani Unggah Foto-nya Dengan Maia. Netizen Heboh!


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

11 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

12 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

12 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

58 hari lalu

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.


Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

59 hari lalu

Proses quality control PCBA motherboard Laptop Merah Putih di PT. XACTI Raya Jakarta-Bogor No.KM.35, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.


Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.


Republik Dominika Mulai Uji Coba Empat Hari Kerja Sepekan

17 Januari 2024

Claro, seluler dan Internet di Republik Dominika. travel-4-fun.com
Republik Dominika Mulai Uji Coba Empat Hari Kerja Sepekan

Karyawan di Republik Dominika akan mendapatkan gaji yang sama, tetapi jam kerjanya akan dikurangi dari 44 menjadi 36 jam


Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Masyarakat Melayu Pulau Rempang berkumpul di Lapangan Sepakbola Dataran Muhammad Musa, Kampung Sembulang, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang pada Rabu (11/10/2023). FOTO: YLBHI
Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.


BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

Kepala BRIN Laksono Tri Handoko berbicara soal prioritas riset di lembaganya sepanjang tahun 2023, salah satunya bidang pangan dengan total 218 judul riset. (Tempo/Annisa Febiola)
BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.


Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

18 Desember 2023

Penulis buku Gadis Kretek, Ratih Kumala memegang buku saat hadir dalam diskusi  Biennale Jatim di Rumah Budaya, Sidoarjo, pada Sabtu 16 Desember 2023. TEMPO/ Yolanda Agne
Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

Penulis novel Gadis Kretek Ratih Kumala menceritakan proses kreatif. Mengapa ia akhirnya menjadi seorang kolektor bungkus kretek.