TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi Amerika Serikat, Intel mengakuisisi perusahaan asal Israel, Mobileye, spesialis pengembang sistem autonomous driving atau mobil tanpa sopir. Nilai investasi yang dikucurkan mencapai US$ 15,3 miliar.
Kedua perusahaan itu telah bekerja sama dengan perusahaan otomotif asal Jerman, BMW untuk melakukan tes terhadap 40 mobil di jalanan pada pertengahan tahun ini.
Baca juga: Mobil Tanpa Sopir Oxbotica Diuji Coba Pertama Kali di Inggris
Intel memprediksi pasar teknologi mobil tanpa sopir ini akan bernilai hingga US$ 70 miliar pada 2030 mendatang.
Mobileye diketahui memiliki kontrak dengan 27 perusahaan otomotif yang juga mengendalikan dan mengembangkan teknologi berupa software berkendara otomotis maupun semi otomatis untuk mobil dan truk.
Perusahaan lain yang berkecimpung di pasar otomotif auto drive ini adalah Nissan yang menargetkan produknya mulai tersedia pada 2020, serta Google yang juga melakukan ekstensifikasi pembuatan teknologi mobil tanpa sopir.
“Program dari perintah menyetir seluruhnya dilakukan secara otomotis, yang kemudian terhubung dengan pusat data di roda,” ujar Intel, dalam keterangan resminya, seperti dilansir dari BBC News, Selasa, 14 Maret 2017.
Di dalam chip sistem mobil itu akan tersimpan data sebesar 4 tera bytes yang menyimpan seluruh informasi untuk menjalankan program.
Analis dari Loo- Capital Markets, Betsy Van Hees mengatakan pengalaman Intel di dunia otomatif masih terbatas. “Jadi ini kesempatan yang hebat untuk mereka masuk ke dalam pasar teknologi ini yang juga memiliki peluang pertumbuhan yang signifikan,” kata dia.
Intel selama ini dikenal sebagai pemain pembuat chip dan prosesor untuk komputer, tablet, dan laptop.
BBC NEWS | GHOIDA RAHMAH