TEMPO.CO, Jakarta- Facebook pada Rabu lalu, 19 April 2017, mengungkap tabir unit riset rahasia mereka yang dipimpin oleh bekas kepala riset di Pentagon, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat. Perusahaan media sosial itu kini sedang mempelajari cara orang berkomunikasi dengan pikiran dan sentuhan.
Tahun lalu perusahan ini telah meluncurkan bengkel penelitian, yang disebut Building 8, untuk mengerjakan proyek jangka panjang yang akan menghasilkan produk hardware. Pemimpin proyek ini adalah Regina Dugan, yang memimpin proyek serupa di Alphabet Inc Google dan mantan direktur Defense Department's Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) Amerika.
Baca: Zuckerberg Jual Saham Facebook Rp 13 T untuk Riset Medis
Dugan mengatakan kepada para pengembang software di konferensi F8 tahunan Facebook bahwa perusahaan ini memodelkan Building 8 setelah DARPA, lembaga pemerintah yang didirikan pada 1950-an, yang menjadi pioner Internet. DARPA pula yang mengembangkan GPS mini. “Peluncuran perangkat keras beberapa tahun lalu,” kata Dugan seperti dimuat Reuters, 19 April 2017.
Jika berhasil, potensi produk ini dapat menjadi jalan bagi Facebook untuk mendiversifikasi produknya dan mengakhiri ketergantungannya yang besar terhadap pendapatan iklan.
Satu contoh kerja Building 8 sejauh ini, menurut Dugan, adalah upaya untuk meningkatkan teknologi yang memungkinkan orang mengetik kata-kata menggunakan pikiran mereka. “Kedengarannya tidak mungkin, tapi ini lebih dekat daripada yang Anda sadari,” kata dia.
Baca: 10 Tip dari Facebook untuk Kenali Berita Palsu
Menggunakan pikiran implan, kata dia, orang-orang dapat mengetik delapan kata dalam semenit. Tujuan Facebook, yang bekerja sama dengan beberapa peneliti universitas Amerika, adalah membuat sistem non-invasif , juga lebih cepat sehingga orang dapat mengetik 100 kata dalam semenit hanya dengan pikiran.
Kemungkinan penggunaannya termasuk membantu kaum difabel dan “Kemampuan untuk mengirim teks kepada teman Anda tanpa mengangkat telepon Anda,” kata dia.
Proyek Building 8 lainnya adalah percobaan untuk memajukan kemampuan berkomunikasi hanya melalui sentuhan. Ide ini diinspirasi dari Blaille, sistem tulisan untuk kaum tuna netra dan dan buta.
Baca: Facebook Stories Mulai Bisa Dinikmati di iOS dan Android
Dalam video konferensi ditunjukkan dua pekerja Facebook sedang berbicara satu sama lain melalui sentuhan. Satu orang pekerja berkebangsaan Prancis, menggunakan perangkat elektronik di lengannya, satu lagi, Freddy, menggunakan program komputer mengirim perubahan tekanan pada lengannya.
“Jika Anda tanya pada orang Prancis itu apa yang dia rasakan? Dia akan menjawab bahwa dia belajar merasakan bentuk akustik sebuah kata di lengannya,” kata Dugan.
Pada Desember lalu, Facebook meneken kerjasama dengan 17 universitas termasuk Harvard dan Princenton untuk berkolaborasi dengan proyek pimpinan Dugan.
REUTERS | NURHASIM