Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penelitian Ungkap Khasiat Darah Komodo: Bisa untuk Antibiotik

image-gnews
Beberapa ekor Komodo (Varanus komodoensis) memakan mangsa yang disediakan penjaga di Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, NTT,24 Mei 2016.  ANTARA/Wahyu Putro A
Beberapa ekor Komodo (Varanus komodoensis) memakan mangsa yang disediakan penjaga di Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, NTT,24 Mei 2016. ANTARA/Wahyu Putro A
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mitos menyebutkan darah naga merupakan zat yang sangat beracun. Mitos lain mengatakan sebaliknya, darah hewan bersisik itu bisa menyembuhkan penyakit dan membuat manusia tak terkalahkan. Namun kita tahu bahwa naga adalah hewan mitologi yang masih diperdebatkan keberadaannya.

Terlepas dari mitos tersebut, ilmuwan Amerika Serikat baru saja mengungkap fungsi darah “naga”. Tentunya bukan naga mitos, melainkan komodo dragon (Varanus komodoensis), binatang purba yang masih hidup di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Barat. Studi tersebut terbit dalam jurnal Biofilms and Microbiomes edisi 11 April 2017 dengan judul “Komodo dragon-inspired synthetic peptide DRGN-1 promotes wound-healing of a mixed-biofilm infected wound”.

“Darah komodo dragon memiliki peptida yang bisa membunuh bakteri dan membantu menyembuhkan luka lebih cepat,” demikian tulisan Monique van Hoek dan Barney Bishop, peneliti biologi dan biomolekuler dari George Mason University, Amerika Serikat, yang juga pemimpin studi ini, dalam jurnal.

Baca: Komodo Tertua di Dunia Mati, Usianya 30 Tahun  

Peptida adalah molekul yang terbentuk dari 1-50 asam amino. Jika lebih dari itu, molekul tersebut menjadi protein. Dalam tubuh manusia, peptida bertanggung jawab atas banyak hal, salah satunya antibiotik.

Van Hoek, Bishop, dan tim menguji senyawa peptida dari darah komodo pada tikus yang kulitnya terluka. Mereka menemukan luka pada tikus tersebut sembuh total tanpa menyisakan satu bakteri pun.

Sejak 2009, Van Hook dan Bishop bertualang mencari agen antimikroba baru. Fokus mereka adalah darah buaya dan organisme kuno lainnya. Penelitian terhadap komodo dimulai sejak mereka mendapatkan satu sendok makan sampel darah komodo yang ditangkarkan di St Augustine Alligator Farm and Zoological Park di Florida pada awal 2010.

“Seorang pawang komodo yang sangat berani mengambil darah dari ekornya. Meski tidak ada perlawanan, bisa saja reptil raksasa itu berputar dan menyerangnya dengan gigitan beracun,” kata Bishop, seperti dikutip dari laman situs Popular Science. Saat mengambil darah, Bishop menjelaskan, sang pawang menggunakan metode yang tidak mengancam nyawa komodo.

Baca: Media Sosial Heboh Video Komodo di Gorong-gorong Kota Bangkok  

Hingga saat ini, para ilmuwan percaya bahwa komodo membunuh mangsa dengan racun di mulut mereka. Namun, pada studi 2013, Bishop dan Monique van Hoek tidak menemukan bakteri mematikan apa pun dari mulut “sang naga” di kebun binatang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keduanya memutar otak hingga akhirnya sampai pada hipotesis bahwa komodo liar atau dalam penangkaran semihabitatlah yang mungkin memiliki potensi mikroba yang mematikan. Mereka pun mengambil langkah untuk memulai studi baru.

Kenapa komodo? Van Hoek dan Bishop percaya, jika bisa membunuh dengan air liurnya, komodo pasti memiliki kekebalan ekstra dalam tubuh untuk menghindari infeksi pada diri sendiri.

Keduanya mulai memindai sampel darah dari penghuni St Augustine Alligator Farm—penangkaran semihabitat reptil besar, seperti buaya—yang dibangun pada 1893. Tempat ini dibangun di lokasi yang mulanya merupakan sarang buaya. Baru belakangan komodo menjadi koleksi tempat ini.

Dalam analisis laboratorium, mereka menemukan ratusan senyawa dengan potensi antimikroba. “Sebuah peptida yang diberi label VK25 menjadi unggulan,” ujar Van Hoek. Menurut hasil tes awal, dia menjelaskan, senyawa ini mampu membunuh bakteri dan kumpulan biofilm serta mempercepat penyembuhan.

Setelah itu, mereka memproduksi peptida sintetis dengan sedikit modifikasi yang diberi kode Drgn-1. Pengujian dilakukan untuk melawan dua spesies bakteri yang biasa menginfeksi luka kulit: Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus.

Tim juga membandingkan kinerjanya dengan peptida antimikroba yang ditemukan pada manusia berkode LL-37. Hasilnya, senyawa Drgn-1 paling unggul. “Hari ke-11, bakteri benar-benar hilang dan luka sembuh total,” begitu tim peneliti menulis dalam jurnal. Selain uji efektivitas, tim menggelar uji tingkat toksisitas senyawa.

Studi menunjukkan hasil yang positif. Kini, menurut tim, tinggal mencari dana untuk melakukan uji klinis.

BIOFILM AND MICROBIOMES | POPULAR SCIENCE | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

28 hari lalu

Seekor biawak di Pulau Biawak, Indramayu, Jawa Barat, 26 Juni 2014. Pada sore hari, biawak-biawak berenang di tepi pantai untuk memangsa ikan. TEMPO/Aditya Herlambang
Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,


Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

38 hari lalu

Pulau Komodo. (Antara)
Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

KSOP Kelas III Labuan Bajo memperpanjang larangan kapal wisata untuk berlayar ke Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024.


Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

4 Oktober 2023

Wisatawan berkunjung di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur.  Tempo/Tony Hartawan
Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

Tim SAR melaporkan hilangnya turis asal China di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat.


5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

15 September 2023

Kapolsek Komodo Ajun Komisaris Polisi Ivans Djarat (kiri) berdamai dengan sekuriti Bank BRI Unit Nggorang bernama Guido Andre Sandi setelah insiden penganiayaan di ATM KCU Nggorang, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, 13 September 2023 [istimewa]
5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

Kapolsek Kompdo Ivans Djarat menganiaya seorang satpam bank di NTT gegara ditegur memakai helm saat di ATM. Berikut sederet faktanya.


Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

15 September 2023

Ilustrasi penganiayaan
Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

Kapolsek Komodo menganiaya satpam bank di NTT menuai reaksi Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat. Ini kata mereka.


Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

16 Agustus 2023

Komodo di Labuan Bajo. Dok. Kemenparekraf
Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

Garuda Indonesia mengangkut 6 ekor komodo dari Jakarta untuk menuju Labuan Bajo atau translokasi ke habitat alaminya.


Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

15 Agustus 2023

Dua ekor anak komodo (Varanus komodoensis) berada di dalam kandang exhibit saat acara pemberangkatan komodo menuju habitat aslinya di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 14 Agustus 2023. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerja sama dengan TSI Bogor dan PT Smelting memberangkatkan sebanyak 6 ekor komodo yang merupakan hasil pengembangbiakan di TSI Bogor. ANTARA/Arif Firmansyah
Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

Komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan, dan dikategorikan sebagai spesies rentan dalam daftar IUCN Red List.


Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

26 Juli 2023

DPPU Komodo Labuan Bajo melayani pengisian avtur pesawat di daerah itu. FOTO/Jhon Seo
Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Komodo, Labuan Bajo, NTT, dalam sehari bisa menyalurkan 33 kilo liter (Kl) avtur untuk melayani 13 pesawat.


Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

25 Juli 2023

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) dan Menteri BUMN Erick Thohir mencoba kendaraan taktis Maung 4x4 di kompleks PT Pindad (Persero), Malang, Jawa Timur, Senin, 24 Juli 2023. Presiden Jokowi berkunjung ke PT Pindad (Persero) untuk meninjau produksi alat utama sistem senjata (alutsista) sekaligus membahas besarnya potensi ekspornya. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

Selain memproduksi mobil Maung, PT Pindad juga memiliki lima kendaraan taktis. Simak informasinya dan profil PT Pindad di sini:


Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Penumpang Mulai Diuji Coba, Cek Fasilitasnya

4 Juli 2023

Presiden Jokowi meninjau pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar, Bandung, 13 Oktober 2022. Instagram/Sekretariat Kabinet
Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Penumpang Mulai Diuji Coba, Cek Fasilitasnya

Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk penumpang dinamai Red Komodo atau Komodo Merah yang terinsporasi hewan khas Indonesia dari zaman prasejarah yakni komodo.