TEMPO.CO, Jenewa - Kepala Eksekutif Alibaba Jack Ma mengatakanbahwa Internet seharusnya berguna dan tersedia untuk seluruh dunia. Dia berbicara hal itu dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang e-commerce untuk mendorong pembangunan ekonomi dan membantu melawan kemiskinan.
“Internet harus diperlakukan sebagai hal yang berguna dan seharusnya juga diperlukan sebagai infrastruktur pembangunan global, “ kata dia, Selasa lalu, seperti dimuat Reuters, 25 April 2017. ”Semuanya akan online dan segala yang online akan memiliki data. Dan data akan menjadi energi untuk inovasi.”
Baca: Pria Ini Habiskan Rp 1,9 M agar Wajahnya Mirip Jack Ma
Pekan ini, 24-28 April 2017, berlangsung Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pembangunan dan Perdagangan UNCTAD bertema “Towards Inclusive E-Commerce” di Jenewa.
Ma, yang menjadi penasihat PBB untuk Pembangunan dan Perdagangan (UNCTAD) tentang bisnis kecil dan pengusaha muda, adalah bintang yang menarik selama konferensi untuk pembangunan tersebut.
Sekretaris Jenderal UNCTAD Mukhisa Kituyi mengatakan dia dan Ma akan bertemu di Kigali Rwanda pada Juli dengan 10 presiden Afrika dan pengusaha muda, untuk menyakinkan para politikus di sana tentang tanggung jawab mereka untuk membantu penduduk muda menyadari potensi mereka.
Baca: Bos Alibaba Jack Ma Ditunjuk Jadi Penasehat Ekonomi Malaysia
Ma mengatakan bahwa perjalanannya pertama ke Afrika akan fokus pada pembayaran e-commerce untuk mendukung pembangunan yang kelanjutan dan inklusif, juga mendukung pendidikan dan perlindungan lingkungan.
Ma, pengusaha warga Cina, mengatakan dia akan membawa satu grup pemimpin bisnis Cina untuk mencari peluang bisnis dan kemitraan di Afrika.
Dia mengatakan Grup Alibaba telah mencetak 33 juta lapangan bekerja di Cina karena masing-masing usaha kecil online dapat mencetak setidaknya tiga pekerjaan. Dia bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Januari lalu dan mengatakan perusahaaannya akan menciptakan satu juta pekerjaan di Amerika.
Awalnya, sekelompok negara berkembang meluncurkan sebuah peta jalan untuk menggunakan e-commerce mendorong pertumbuhan, mempersempit kesenjangan digital, dan membantu pembangunan negara-negara miskin.
Menteri Luar Negeri Argentina Susana Malcorra berharap World Trade Organization akan menyetujui mandat baru e-commerce pada pertemuan Buenos Aires pada December.
Menteri Perdagangan Pakistan Khurram Dastgir Khan mengatakan hanya separuh populasi dunia yang akan online akhir tahun ini. Dari jumlah itu, 40 persen di negara-negara berkembang dan 15 persen di negara-negara miskin. “Populasi offline di negara-negara berkembang kebanyakan adalah miskin, perempuan, sepuh, kurang terdidik, dan di daerah pedesaan,” ujarnya.
Isu seperti proteksi data dan pajak dari pembelian online harus diselesaikan. Tapi, kata Khan, e-commerce bisa menjadi “benteng melawan dampak negatif globalisasi.”
Dunia berkembang membutuhkan sebuah suara, kata dia, dibanding dengan sekelompok kecil raksasa Internet seperti Amazon, e-Bay, dan Alibaba, ke negara-negara pemegang hak veto di Dewan Keamanan PBB.
REUTERS | NURHASIM