Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bos Alibaba Jack Ma: Internet Seharusnya Bantu Akhiri Kemiskinan

image-gnews
Presiden Terpilih AS, Donald Trump berfoto bersama CEO Alibaba, Jack Ma dalam pertemuan di Trump Tower, New York, AS, 9 Januari 2017. Dalam pertemuan pertamanya itu, Jack Ma juga meminta izin pada Trump agar Alibaba dapat ekspansi dan fokus ke produk pakaian, makanan, dan buah-buahan, terutama di kawasan Midwest. AP Photo
Presiden Terpilih AS, Donald Trump berfoto bersama CEO Alibaba, Jack Ma dalam pertemuan di Trump Tower, New York, AS, 9 Januari 2017. Dalam pertemuan pertamanya itu, Jack Ma juga meminta izin pada Trump agar Alibaba dapat ekspansi dan fokus ke produk pakaian, makanan, dan buah-buahan, terutama di kawasan Midwest. AP Photo
Iklan

TEMPO.CO, Jenewa - Kepala Eksekutif Alibaba Jack Ma mengatakanbahwa Internet seharusnya berguna dan tersedia untuk seluruh dunia. Dia berbicara hal itu dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang e-commerce untuk mendorong pembangunan ekonomi dan membantu melawan kemiskinan.

“Internet harus diperlakukan sebagai hal yang berguna dan seharusnya juga diperlukan sebagai infrastruktur pembangunan global, “ kata dia, Selasa lalu, seperti dimuat Reuters, 25 April 2017. ”Semuanya akan online dan segala yang online akan memiliki data. Dan data akan menjadi energi untuk inovasi.”

Baca: Pria Ini Habiskan Rp 1,9 M agar Wajahnya Mirip Jack Ma

Pekan ini, 24-28 April 2017, berlangsung Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pembangunan dan Perdagangan UNCTAD  bertema “Towards Inclusive E-Commerce” di Jenewa.

Ma, yang menjadi penasihat PBB untuk Pembangunan dan Perdagangan (UNCTAD) tentang bisnis kecil dan pengusaha muda, adalah bintang yang menarik selama konferensi untuk pembangunan tersebut.

Sekretaris Jenderal UNCTAD Mukhisa Kituyi mengatakan dia dan Ma akan bertemu di Kigali Rwanda pada Juli dengan 10 presiden Afrika dan pengusaha muda, untuk menyakinkan para politikus di sana tentang tanggung jawab mereka untuk membantu penduduk muda menyadari potensi mereka.

Baca: Bos Alibaba Jack Ma Ditunjuk Jadi Penasehat Ekonomi Malaysia

Ma mengatakan bahwa perjalanannya pertama ke Afrika akan fokus pada pembayaran e-commerce untuk mendukung pembangunan yang kelanjutan dan inklusif, juga mendukung pendidikan dan perlindungan lingkungan.

Ma, pengusaha warga Cina, mengatakan dia akan membawa satu grup pemimpin bisnis Cina untuk mencari peluang bisnis dan kemitraan di Afrika.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan Grup Alibaba telah mencetak 33 juta lapangan bekerja di Cina karena masing-masing usaha kecil online dapat mencetak setidaknya tiga pekerjaan. Dia bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Januari lalu dan mengatakan perusahaaannya akan menciptakan satu juta pekerjaan di Amerika.

Awalnya, sekelompok negara berkembang meluncurkan sebuah peta jalan untuk menggunakan e-commerce mendorong pertumbuhan,  mempersempit kesenjangan digital, dan membantu pembangunan negara-negara miskin.

Menteri Luar Negeri Argentina Susana Malcorra berharap World Trade Organization akan menyetujui mandat baru e-commerce pada pertemuan Buenos Aires pada December.

Menteri Perdagangan Pakistan Khurram Dastgir Khan mengatakan hanya separuh populasi dunia yang akan online akhir tahun ini. Dari jumlah itu, 40 persen di negara-negara berkembang dan 15 persen di negara-negara miskin. “Populasi offline di negara-negara berkembang kebanyakan adalah miskin, perempuan,  sepuh, kurang terdidik, dan di daerah pedesaan,” ujarnya.

Isu seperti proteksi data dan pajak dari pembelian online harus diselesaikan. Tapi, kata Khan, e-commerce bisa menjadi “benteng melawan dampak negatif globalisasi.”

Dunia berkembang membutuhkan sebuah suara, kata dia, dibanding dengan sekelompok kecil raksasa Internet seperti Amazon, e-Bay, dan Alibaba,  ke negara-negara pemegang hak veto di Dewan Keamanan PBB.

REUTERS | NURHASIM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

3 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair tiba di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada Jumat, 19 April 2024. Tony bersama Kemenkominfo membahas percepatan transformasi digital serta pembangunan layanan publik berbasis digital. Tempo/Desty Luthfiani.
Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

Tony Blair dan Budi Arie berdiskusi tentang intensifikasi kerja sama guna mendorong perkembangan teknologi dan memperluas konektivitas di Indonesia.


Mengenal Teknologi Internet 5,5G, Unduh Film HD Hanya 30 Detik

7 hari lalu

Seri Vivo X Fold3 dan X100 akan menjadi salah satu perangkat pertama yang mendukung konektivitas 5.5G (GSM Arena)
Mengenal Teknologi Internet 5,5G, Unduh Film HD Hanya 30 Detik

Inovasi teknologi seluler terus bergerak cepat dan membawa pengguna ke ranah 5,5G yang kini sudah mulai dikembangkan dan hadir pertama kali di Cina.


Find My Device Luncurkan Fitur Baru, Dapat Lacak HP dalam Kondisi Internet Mati

7 hari lalu

Google Find My Device
Find My Device Luncurkan Fitur Baru, Dapat Lacak HP dalam Kondisi Internet Mati

Find My Device telah mengalami peningkatan fitur yang memungkinkan pengguna untuk melacak lokasi perangkat mereka secara offline.


10 Orang Terkaya di Dunia Masih Didominasi AS, Milyuner Cina Peringkat Berapa?

10 hari lalu

Pendiri Alibaba, Jack Ma, cukup lama tak muncul ke publik setelah mengkritik kebijakan Pemerintah Cina secara terbuka dalam sebuah pidato. Jack Ma sempat mengkritik pemerintah China sebagai otoritas yang 'ketinggalan zaman'. REUTERS
10 Orang Terkaya di Dunia Masih Didominasi AS, Milyuner Cina Peringkat Berapa?

Pengusaha Amerika Serikat masih mendominasi daftar peringkat teratas Orang Terkaya di Dunia 2024 versi Forbes. Pengusaha Cina tertinggal jauh.


8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

14 hari lalu

Pemain Al Nassr, Sadio Mane. (Instagram/@alnassr)
8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.


PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

17 hari lalu

Pandi Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital. (Padndi)
PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.


Survei Populix: Konsumsi Internet dan Media Digital Melambung 40 Persen Selama Bulan Puasa

28 hari lalu

Foto ilustrasi jaringan internet.
Survei Populix: Konsumsi Internet dan Media Digital Melambung 40 Persen Selama Bulan Puasa

Survei Populix mencatat kebutuhan internet naik 40 persen selama bulan Ramadan. Mayoritas responden berbagi keseharian melalui Whatsap dan Instagram.


Adu Kemampuan Gemini AI vs ChatGPT, Mana yang Unggul?

19 Februari 2024

Gemini (Google)
Adu Kemampuan Gemini AI vs ChatGPT, Mana yang Unggul?

Persaingan Gemini AI milik Google dan ChatGPT dari OpenAI semakin ketat. Keunggulan apa yang dijual keduanya?


Tips Jadi Orang Tua Bijak di Zaman Teknologi Digital

18 Februari 2024

Ilustrasi ibu mengawasi anaknya bermain gadget. shutterstock.com
Tips Jadi Orang Tua Bijak di Zaman Teknologi Digital

Tanggung jawab orang tua saat ini tak hanya memenuhi kebutuhan pokok anak tapi juga mewaspadai penggunaan teknologi digital, terutama lewat gawai.


Tim Peneliti BRIN di Bandung Kembangkan Kursi Roda Otonom yang Bisa Pakai Aplikasi

16 Februari 2024

Uji coba purwarupa Seater oleh tim peneliti BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Samaun Samadikun, Bandung. (Dok.BRIN)
Tim Peneliti BRIN di Bandung Kembangkan Kursi Roda Otonom yang Bisa Pakai Aplikasi

Alat transportasi ini seperti kursi roda yang bisa beroperasi secara mandiri di kawasan khusus. Tim BRIN bidik harga jual unitnya Rp 50-100 juta.