TEMPO.CO, Thailand – Kasus bunuh diri yang disiarkan live via Facebook tidak hanya terjadi di Jakarta. Kepolisian Thailand pada Rabu, 26 April 2017, mengatakan mereka akan mendiskusikan bagaimana mempercepat pengambilan “konten online yang tidak pantas” setelah seorang laki-laki menyiarkan dirinya membunuh putrinya berusia 11 bulan dalam video live di Facebook.
Dua video, yang bisa diakses hampir 24 jam sebelum diambil atau dihentikan penyebarannya di Internet, menunjukkan Wuttisan Wongtalay sedang menggantung putrinya di sebuah gedung di Thailand selatan Pulau Phuket pada Senin, 24 April, sebelum dia mematikan kamera dan bunuh diri. Ayah dan anak itu ditemukan sudah tewas.
Baca: Ayah Siarkan Aksi Bunuh Bayi dan Bunuh Diri Lewat Facebook
“Di masa depan, kami akan mendiskusikan konten online tidak pantas, apakah itu di Facebook, YouTube, atau Instagram, dan bagaimana kami dapat bergerak cepat mengambil konten tersebut,” kata Wakil Juru Bicara Kepolisian Nasional, Kissana Phatanacharoen, kepada jurnalis seperti dimuat Reuters, 26 April 2017. Tapi tidak begitu jelas bagaimana kepolisian mempercepat menangani kasus seperti itu.
Kepolisian telah meminta Kementerian Ekonomi Digital mengontak Facebook tentang penghapusan konten tersebut. Kementerian kemudian mengontak Facebook pada Selasa dan video tersebut dihapus sekitar pukul 5 sore. Hari itu hampir sehari setelah video tersebut diunggah.
Baca: Facebook Rencanakan Panen Uang dari Video Non-Live
Google mengatakan video itu juga ada di YouTube dan dihapus dalam 15 menit setelah diinformasikan oleh BBC.
Video tersebut, yang mengundang setengah juta penonton sebelum dihapus, memicu kemarahan di kalangan netizen dan memicu pertanyaan tentang bagaimana sistem pelaporan Facebook bekerja dan bagaimana konten kekerasan dapat ditandai lebih cepat.
Kasus ini merupakan yang terbaru dalam serangkaian kejahatan kekerasan yang mengganggu Facebook meski menghasilkan persentase kecil video. Pada Selasa, sebuah pengadilan Swedia memenjarakan tiga laki-laki untuk pemerkosaan seorang perempuan yang disiarkan langsung di Facebook.
Baca: Facebook Teliti Teknologi Mengetik dengan Pikiran
Pekan lalu, Facebook mengatakan sedang meninjau bagaimana memonitor rekaman kekerasan dan materi lain yang tidak pantas setelah sebuah posting penembakan fatal seorang laki-laki di Cleveland, Ohio, terlihat selama dua jam sebelum diblokir.
REUTERS | NURHASIM