Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Nyata dari Korea, Manusia Jadi Tumbal untuk Bangunan

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Salah satu kerangka yang ditemukan masih mengenakan sepatu, saat penggalian kuburan massal korban Perang Saudara Spanyol di El Carmen, Valladolid, 22 Agustus 2016. Sekitar 200 kerangka manusia yang ditemukan itu diyakini dibunuh oleh pasukan diktator akhir Spanyol Fracisco Franco selama Perang Saudara 1936-1939. REUTERS
Salah satu kerangka yang ditemukan masih mengenakan sepatu, saat penggalian kuburan massal korban Perang Saudara Spanyol di El Carmen, Valladolid, 22 Agustus 2016. Sekitar 200 kerangka manusia yang ditemukan itu diyakini dibunuh oleh pasukan diktator akhir Spanyol Fracisco Franco selama Perang Saudara 1936-1939. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Seoul - Manusia yang dikorbankan untuk tumbal sebuah proyek ternyata bukan isapan jempol. Di Korea Selatan ditemukan dua kerangka dari abad kelima. Kerangka itu berada di bawah dinding-dinding Wolseong, atau Kastil Bulan, di Gyeongju, ibu kota bekas kerajaan Silla.

“Ini adalah bukti arkeologi pertama bahwa cerita rakyat tentang manusia yang dikorbankan untuk fondasi bangunan, jembatan atau dinding adalah kisah nyata," kata Choi Moon-Jung, juru bicara Institut Penelitian Warisan Budaya Nasional Gyeongju (Gyeongju National Research Institute of Cultural Heritage/GNRICH) kepada AFP.

Penguburan korban hidup-hidup bersama raja yang meninggal untuk melayani mereka di alam baka sudah terkenal dalam budaya kuno Korea.

Bagaimana korban Wolseong dibunuh masih belum jelas dan penelitian lebih lanjut sedang dilakukan, tetapi tampaknya mereka tidak dikubur hidup-hidup.

"Menilai dari fakta bahwa tidak ada tanda-tanda perlawanan ketika mereka dikubur, mereka pasti sudah dikubur ketika mereka tidak sadar," ungkap peneliti senior Park Yoon-Jung.

"Cerita rakyat menunjukkan manusia dikorbankan untuk menenangkan para dewa dan memohon kepada mereka untuk memastikan struktur yang dibangun bertahan lama."

Kedua kerangka tumbal itu ditemukan saling berdampingan di bawah sudut barat dinding tanah dan batu kastil, satu menghadap ke atas, dan yang lain menghadapkan wajah dan tangannya sedikit ke arah yang pertama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kerajaan Silla adalah satu dari tiga yang muncul di semenanjung Korea pada milenium pertama, yang akhirnya menaklukkan dua kerajaan lainnya untuk menyatukan wilayah tahun 668, sebelum kemudian berpisah kembali.

Artefak-artefak selama periode itu meliputi beberapa kekayaan budaya Korea yang paling bernilai dan situs sejarah Gyeongju merupakan salah satu tujuan wisata utama.

Pemeriksaan DNA dan yang lainnya sedang dilakukan pada sisa-sisa kerangka itu untuk menentukan karakter fisik, kesehatan, diet dan atribusi genetiknya.

Temuan lainnya meliputi tablet prasasti serta patung-patung manusia dan binatang dalam ukuran kecil, termasuk satu yang mengenakan turban dan pakaian serupa dengan yang dikenakan pada masa peradaban Sogdiana di Asia Tengah.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

9 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

28 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

29 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

33 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

33 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

34 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

50 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.