TEMPO.CO, Jakarta - Top 5 berita hari ini dimulai dari lima satwa laut yang terbesar di keluarganya. Di peringkat pertama ada ikan terbesar, yakni hiu paus (Rhincodon typus). Panjangnya bisa mencapai 12 meter dan berat sekitar 20,6 ton atau dua kali berat bus sekolah.
Hiu paus disusul oleh Tridacna gigas, keluarga hewan cangkang yang berlendir ini mencapai panjang 1,2 meter dengan berat lebih dari 227 kilogram. Lalu ada ubur-ubur dan cumi terbesar.
Sementara itu, ada kisah manusia yang ditumbalkan untuk sebuah proyek. Di Korea Selatan ditemukan dua kerangka dari abad kelima. Kerangka itu berada di bawah dinding-dinding Wolseong, atau Kastil Bulan, di Gyeongju, ibu kota bekas kerajaan Silla.
Juga, ada informasi soal dugaan Korea Utara terlibat dalam penyebaran ransomware WannaCry.
Hingga berita ini diturunkan, tiga informasi tersebut paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Tekno. Berikut selengkapnya lima berita terpopuler hari ini yang bisa Anda baca di kanal Tekno:
1. 5 Satwa Laut Terbesar yang Masih Hidup
Hiu paus, Rhincodon typus. (Shutterstocks.com)
Dunia digegerkan dengan sosok misterius yang terdampar di kawasan perairan Dusun Hulung, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, pekan lalu. Setelah ilmuwan turun ke lapangan dan memastikan bahwa itu bukan kraken atau cumi-cumi raksasa.
"Dari ukurannya yang mencapai 22 meter, kami menduga itu paus biru atau paus sirip," kata Sekar Mira, peneliti paus dari LIPI, saat dihubungi, kemarin. Dia menduga paus tersebut terdampar karena kelaparan.
Samudra memang tempat yang menyimpan banyak misteri. Mulai Palung Mariana di perairan Filipina, yang merupakan perairan terdalam di Bumi—sekitar 11 kilometer, hingga satwa-satwa laut yang besar. Ada lima satwa laut terbesar yang sampai sekarang masih hidup. Apa saja?
Baca selengkapnya
2. Kisah Nyata dari Korea, Manusia Jadi Tumbal untuk Bangunan
Ilustrasi kerangka manusia. (Reuters)
Manusia yang dikorbankan untuk tumbal sebuah proyek ternyata bukan isapan jempol. Di Korea Selatan ditemukan dua kerangka dari abad kelima. Kerangka itu berada di bawah dinding-dinding Wolseong, atau Kastil Bulan, di Gyeongju, ibu kota bekas kerajaan Silla.
"Ini adalah bukti arkeologi pertama bahwa cerita rakyat tentang manusia yang dikorbankan untuk fondasi bangunan, jembatan atau dinding adalah kisah nyata," kata Choi Moon-Jung, juru bicara Institut Penelitian Warisan Budaya Nasional Gyeongju (Gyeongju National Research Institute of Cultural Heritage/GNRICH) kepada AFP.
Penguburan korban hidup-hidup bersama raja yang meninggal untuk melayani mereka di alam baka sudah terkenal dalam budaya kuno Korea.Bagaimana korban Wolseong dibunuh masih belum jelas dan penelitian lebih lanjut sedang dilakukan, tetapi tampaknya mereka tidak dikubur hidup-hidup.
Baca selengkapnya
3. Penyidik Ransomware WannaCry Temukan Ada Keterkaitan Korea Utara
Peneliti keamanan cyber mengklaim menemukan beberapa petunjuk yang dapat mengaitkan Korea Utara dengan serangan Ransomware global pada hampir 300 ribu sistem komputer di lebih dari 150 negara sejak Jumat pekan lalu.
Produsen perangkat lunak dan antivirus, Symantec dan Kaspersky Lab, mengatakan beberapa kode versi perangkat lunak WannaCry juga muncul dalam program yang digunakan oleh perusahaan Grup Lazarus, yang diduga kuat sebagai kelompok operasi peretas dari Korea Utara.
"Ini adalah petunjuk terbaik sejauh ini tentang asal usul virus WannaCry," kata peneliti Kaspersky Lab, Kurt Baumgartner, seperti yang dilansir Reuters, Selasa 16 Mei 2017.
Baca selengkapnya
4. Heboh Ransomware WannaCry, Rudiantara: Tak Ada Serangan Susulan
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. (TEMPO/Ahmad Faiz)
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memastikan tak ada serangan siber susulan dari para peretas yang menggunakan ransomware WannaCry. Program jahat ini membuat geger lantaran berhasil mengunci atau mengenkripsi file milik institusi penting di berbagai negara sepanjang akhir pekan lalu.
"Saya rasa tidak ada, ya, karena ini kan dipantau oleh dunia," ujarnya saat ditemui di Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat, kemarin. Meski tak menjelaskan secara rinci, Rudiantara mengaku sedang mempelajari cara mengantisipasi WannaCry, yang dijalankan dari jarak jauh.
"Saya sendiri pakai dokumen dari The Federal Bureau of Investigation (FBI) pada 13 Mei 2017, baru kemarin kan. Sebab, FBI mengeluarkan semacam analisis secara teknis bagaimana menyelesaikannya," katanya. Infeksi WannaCry, menurut Rudiantara, melebihi jenis ransomware pada umumnya.
Baca selengkapnya
5. Tim Robot UGM Lolos ke Kontes Tingkat Nasional
UGM jadi tuan rumah Kontes Robot Indonesia. (Tempo Channel)
Kontes Robot Indonesia 2017 Regional 3 mengantarkan tiga tim Universitas Gadjah Mada ke ajang nasional. Dari empat kategori yang dilombakan, tim UGM berhasil memperoleh juara pertama kategori Kontes Robot Seni Tari Indonesia.
Kontingen UGM yang diwakili tim Alfan berhasil mengungguli tim Rosemery dari Universitas Negeri Yogyakarta, yang meraih juara kedua, tim Jan’nah dari Universitas Semarang, serta 10 kontestan lain. Ada 73 tim dari 30 perguruan tinggi di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur, yang mengikuti Kontes Robot Indonesia di UGM, 11-13 Mei 2017.
"Untuk memberikan dorongan semangat, pemenang mendapatkan piala dan piagam sesuai dengan ketentuan panitia," ujar ketua dewan juri, Wahidin Wahab, kemarin.
Baca selengkapnya
Selain satwa laut terbesar dan empat informasi lainnya di atas, Anda bisa membaca berita hari ini dari kanal Tekno lainnya di Tempo.co.
AMRI MAHBUB