TEMPO.CO, Samarinda - Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur Syafruddin Pernyata menjelaskan, situs cagar budaya lukisan gua Karst Sangkulirang-Mangkalihat sudah diusulkan untuk menjadi geopark. Usul itu sudah diajukan dan dibahas bersama pihak-pihak terkait, dua pekan lalu.
Geopark merupakan kawasan yang memiliki arti sebagai suatu warisan geologi. Tempat ini sekaligus menjadi sarana implementasi strategi pengembangan ekonomi berkelanjutan yang dilakukan melalui struktur manajemen yang baik dan realistis.
Baca: Geopark Ciletuh Masuk UNESCO Global Geopark
"Berpotensi membuka lapangan kerja untuk masyarakat setempat melalui industri pariwisata berkelanjutan," kata Syafruddin. Di dalam geopark nantinya, ujar Syafruddin, akan terdapat obyek warisan geologi dan budaya.
Untuk itu, dukungan masyarakat Kalimantan Timur sangat dibutuhkan untuk menjaga lukisan gua kars di Sangkulirang-Mangkalihat. Syafruddin berharap semua elemen menjaga dan melestarikan gambar cadas beserta lingkungan di sekitarnya.
Pertengahan April lalu, Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) penelitian lanjutan di gua-gua Karst Sangkulirang-Mangkalihat yang terdapat lukisan gua. Langkah itu dilakukan untuk mendata ancaman yang dapat merusak gambar cadas yang berpotensi menjadi destinasi wisata baru di Kalimantan Timur, khususnya di Kutai Timur.
Baca: Paramitha Rusady Jadi Duta Geopark Ciletuh
Tujuan kegiatan itu adalah menentukan langkah konservasi apa saja yang akan dilakukan BPCB. Juga agar nanti lukisan gua di Sangkulirang-Mangkalihat bisa menjadi geopark yang dikenal di seluruh dunia.
SAPRI MAULANA