Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Astronom Internasional Kembangan Peta Alam Semesta Skala Besar

image-gnews
Pesawat luar angkasa milik NASA, Cassini, yang mengorbit di planet Saturnus. (nasa.gov)
Pesawat luar angkasa milik NASA, Cassini, yang mengorbit di planet Saturnus. (nasa.gov)
Iklan

TEMPO.CO, Los Angles - Berdasarkan sepenuhnya pada posisi quasar, kolaborasi astronom internasional dengan Sloan Digital Sky Survey (SDSS) membuat peta pertama alam semesta dengan skala besar.

"Untuk mengungkap misteri percepatan kosmik, para astronom berusaha memetakan Semesta dari sekarang sampai jauh ke masa lalu. Para astronom China, khususnya dari National Astronomical Observatories of Chinese Academy of Sciences (NAOC) yang bekerja dalam bidang kosmologi observasi dan teoritis, berperan penting dalam kolaborasi internasional survei galaksi eBOSS," kata Xue Suijian, profesor dan wakil direktur NAOC, yang berada di bawah Chinese Academy of Sciences kepada Xinhua, Minggu.

Quasar adalah titik cahaya sangat jauh dan terang yang mendapat energi dari lubang hitam supermasif. Ketika materi dan energi masuk ke quasar lubang hitam, mereka memanas sampai suhu luar biasa dan mulai bercahaya.

Baca: Peneliti Amati Perubahan Hujan di Mars yang Mirip di Bumi

Cahaya terang inilah yang dideteksi oleh teleskop 2,5 meter di Bumi. Teleskop observasi ini memberi para ilmuwan jarak quasar, yang mereka gunakan untuk membuat peta tiga dimensi tempat quasar berada.

"Quasar-quasar ini amat sangat jauh sehingga cahaya meninggalkan mereka ketika Semesta berusia antara tiga sampai tujuh miliar tahun, jauh sebelum Bumi ada," kata Gongbo Zhao dari NAOC, pemimpin studi yang lain.

Untuk membuat peta mereka, tim riset internasional menggunakan teleskop Sloan Foundation untuk mengamati jumlah quasar yang tidak diketahui sebelumnya.

Selama dua tahun pertama Extended Baryon Oscillation Spectroscopic Survey (eBOSS) SDSS, para astronom mengukur posisi tiga dimensi akurat dari 147.000 quasar lebih menurut SDSS.

Baca: Astronom ITB Jadi Nama Asteroid 12937 Premadi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dan untuk menggunakan peta guna memahami perluasan Semesta, para astronom harus melangkah lebih jauh menggunakan pengukuran fenomena yang disebut Osilasi Akustik Baryon (Baryon Acoustic Oscillations/BAOs), yang merupakan jejak masa kini dari gelombang-gelombang suara yang menjelajahi awal Semesta, ketika Semesta masih lebih panas dan lebih padat dari yang kita lihat sekarang.

Namun ketika Semesta berusia 380.000 tahun kondisi tiba-tiba berubah dan gelombang-gelombang suara menjadi "beku" di tempat. Gelombang-gelombang beku ini meninggalkan jejak dalam stuktur tiga dimensi di Semesta yang kita lihat sekarang.

Hasil studi baru itu juga mengonfirmasi standar model kosmologi yang sudah dibangun para peneliti dalam dua dekade lebih.

Baca: Stephen Hawking Akan Terbang ke Luar Angkasa

Dalam model standar ini, Semesta mengikuti prediksi Teori Relativitas Umum Einstein--namun mencakup komponen-komponen yang efeknya bisa diukur, namun penyebabnya belum diketahui menurut hasil studi.

Pekerjaan belum usai, dan eksperimen eBOSS masih berlanjut menggunakan Teleskop Sloan di Apache Point Observatory di New Mexico, Amerika Serikat, untuk mengamati lebih banyak quasar dan menambah ukuran peta masa depan.

"Di sampung eBOSS, Dark Energy Spectroscopic Instrument (DESI), survei pemetaan galaksi Semesta yang lebih besar menggunakan objek-objek astronomi yang jauhnya sampai 10 miliar tahun cahaya dari kita, akan memulai observasi tahun 2018," kata Xue sebagaimana dikutip Xinhua.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

3 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

5 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

11 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

11 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

13 jam lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

14 jam lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

14 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

1 hari lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.


Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

1 hari lalu

Logo Biro Investigasi Federal terlihat di markas besar FBI di Washington, AS, 14 Juni 2018. REUTERS/Yuri Gripas
Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.