Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

Dua petugas Direktorat Lalulintas akan menderek mobil Mercedes Benz yang menabrak mobil Innova di jalan Merdeka Barat, Jakarta, (12/8). Kecelakaan terjadi akibat supir mengantuk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Dua petugas Direktorat Lalulintas akan menderek mobil Mercedes Benz yang menabrak mobil Innova di jalan Merdeka Barat, Jakarta, (12/8). Kecelakaan terjadi akibat supir mengantuk. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Malang - Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, menemukan alat untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan raya. Alat itu diberi nama Alakantuk, yaitu alas duduk anti-kantuk.

Menurut salah seorang penemu Alakantuk, Prayoga Bintang Primawan di Malang, Jawa Timur, Senin, alat tersebut diciptakan karena tingginya tingkat kecelakaan lalu-lintas di Indonesia yang disebabkan karena faktor manusia, yaitu mengantuk.

Alakantuk merupakan inovasi alas duduk yang mampu meningkatkan detak jantung manusia melalui getaran. Prinsip kerjanya berawal dari sensor detak jantung yang terpasang di pergelangan tangan.

Baca: Inovasi Terbaru: Rumah Garam Segala Cuaca

Ketika detak jantung terbaca di bawah angka normal, alas duduk bisa menciptakan getaran yang memicu detak jantung kembali meningkat, kata Prayoga.

Prayoga menerangkan alat yang bisa digunakan ketika berkendaraan tersebut, terdiri dari beberapa komponen yaitu alas duduk dan gelang. Dalam alas duduk terdapat komponen elektronik berupa penggetar, sedangkan pada gelang terdapat sensor detak jantung.

Pada saat bergetar, katanya, detak jantung meningkat, aliran darah juga meningkat sehingga jadi lebih fokus dalam berkendara.

Baca: Mahasiswa Unair Ciptakan Penghilang Bau Ketiak dari Lidah Buaya  

Selain itu, jika mengantuk pada saat kuliah dengan getaran tersebut bisa lebih berkonsentrasi dalam menerima apa yang disampaikan dosen.

Menurut dia, Alakantuk merupakan solusi yang tepat bagi para sopir kendaraan roda empat yang memiliki jam kerja lebih dari 12 jam per hari. Alakantuk ini bisa digunakan tiga sampai empat jam per hari secara terus-menerus dan memudahkan para pengguna di kondisi yang darurat.

Penggunaan Alakantuk sangat mudah, cukup dengan memasang komponen-komponen pada tubuh, menjadikan alat tersebut bisa diterima di masyarakat secara luas.

Baca juga: Susah Bangun Pagi? Ganti Alarm dengan Bantal Pintar Ini

Menurut Asri, Alakantuk saat ini sedang dalam proses pengajuan paten. "Kami masih akan melakukan pengujian lebih lanjut dan masih memperbaiki desainnya agar lebih enak dipandang dan sempurna sehingga pengguna bisa lebih aman dan nyaman," ujarnya.

Alakantuk merupakan inovasi mahasiswa yang diikutkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Karya Cipta (PKM KC). Proses penemuan dan pembuatan alat ini berada di bawah bimbingan dosen Haslinda Kusumaningsih.

ANTARA








Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Mahasiswa Baru ITB ke Jatinangor, Top Universitas

1 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB. Instagram
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Mahasiswa Baru ITB ke Jatinangor, Top Universitas

Topik tentang ITB akan memindahkan kegiatan akademik mahasiswa baru 2023 ke kampus Jatinangor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Kampus Favorit di SNBP 2023: UB dan UGM Bersaing

2 hari lalu

Kampus Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur, Senin, 24 November 2014. [TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat; ANH2014112508]
Kampus Favorit di SNBP 2023: UB dan UGM Bersaing

Dari 137 PTN yang membuka penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SNBP, Universitas Brawijaya menjadi kampus paling banyak diminati peserta.


Pegadaian Resmikan The Gade Creative Lounge di Universitas Brawijaya

11 hari lalu

Pegadaian Resmikan The Gade Creative Lounge di Universitas Brawijaya

The Gade Creative Lounge menjadi tempat untuk berkumpul, berdiskusi maupun menuangkan ide-ide kreatif yang bermanfaat.


28 Prodi Universitas Brawijaya Dapat Akreditasi Internasional AQAS

11 hari lalu

Kampus Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur, Senin, 24 November 2014. [TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat; ANH2014112508]
28 Prodi Universitas Brawijaya Dapat Akreditasi Internasional AQAS

Sebanyak 28 program studi di Universitas Brawijaya (UB) mendapatkan akreditasi internasional.


Cerita Mahasiswa Universitas Brawijaya Pertukaran Pelajar ke Jepang, Pelajari Bencana Alam

18 hari lalu

Dua mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (FILKOM UB) yaitu Ifadatul Khoiroh dan Ana Balqis Sholehah, terpilih untuk mengikuti program Student Exchange di Jepang selama 11 hari. Istimewa
Cerita Mahasiswa Universitas Brawijaya Pertukaran Pelajar ke Jepang, Pelajari Bencana Alam

Dua mahasiswa Universitas Brawijaya mengikuti program pertukaran pelajar ke Jepang melalui EBA Minamata Fieldwork Program.


Bank Sampah Ini Ajak dan Ajarkan Peserta Pelatihan Makan Maggot

22 hari lalu

Petugas menunjukkan ulat Maggot yang dibudidayakan di kawasan Pesanggrahan, Jakarta, Selasa, 28 Juli 2020. Budidaya ulat Maggot yang dapat mengurai sampah organik itu sebagai salah satu cara untuk mengatasi permasalahan banyaknya limbah rumah tangga yang disalurkan ke tempat pembuangan akhir. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Bank Sampah Ini Ajak dan Ajarkan Peserta Pelatihan Makan Maggot

Bank Sampah Eltari olah maggot jadi pakan dan camilan. Beri pelatihan di Kampus Universitas Brawijaya.


Universitas Brawijaya Terima Hampir 40 Ribu Pendaftar Jalur SNBP 2023

22 hari lalu

Kampus Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur, Senin, 24 November 2014. [TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat; ANH2014112508]
Universitas Brawijaya Terima Hampir 40 Ribu Pendaftar Jalur SNBP 2023

Sebanyak 39.842 orang mendaftar jadi mahasiswa baru Universitas Brawijaya (UB) lewat jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).


Gelar Doktor Honoris Causa Tokoh Politik, Pengamat: Pemulus Karir Rektor

26 hari lalu

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan orasi ilmiah saat Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Jumat 3 Maret 2023. Erick Thohir menerima penganugerahan Doktor Honoris Causa bidang Manajemen Strategis pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya dengan orasi ilmiah bertajuk
Gelar Doktor Honoris Causa Tokoh Politik, Pengamat: Pemulus Karir Rektor

Tujuan di balik pemberian gelar Doktor Honoris Causa adalah semacam jalan pemulus untuk karir rektor di kampus yang bersangkutan.


Dapat Gelar Doktor Honoris Causa, Erick Thohir Orasi Ilmiah Soal Transformasi BUMN

27 hari lalu

Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) menerima sertifikat saat Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Jumat 3 Maret 2023. Erick Thohir menerima penganugerahan Doktor Honoris Causa bidang Manajemen Strategis pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya dengan orasi ilmiah bertajuk
Dapat Gelar Doktor Honoris Causa, Erick Thohir Orasi Ilmiah Soal Transformasi BUMN

Erick Thohir dalam orasi ilmiah untuk gelar Doktor Honoris Causa di Universitas Brawijaya mengaku telah melakukan transformasi di BUMN.


Erick Thohir Terima Doktor Kehormatan dari Universitas Brawijaya, Mahasiswa Gelar Demo

28 hari lalu

Puluhan mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, menggelar demonstrasi menolak pemberian gelar Doktor Honoris Causa kepada Menteri BUMN Erick Thohir, Jumat, 3 Maret 2023. TEMPO/EKO WIDIANTO
Erick Thohir Terima Doktor Kehormatan dari Universitas Brawijaya, Mahasiswa Gelar Demo

Mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, menolak pemberian Doktor Honoris Causa untuk Menteri BUMN Erick Thohir.