Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arkeolog Temukan Rahasia Terkubur di Bawah Situs Batu Avebury

image-gnews
Arkeolog meniliti situs monumen batu Avebury, di Wiltshire, Inggris. (livescience.com)
Arkeolog meniliti situs monumen batu Avebury, di Wiltshire, Inggris. (livescience.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Monumen batu Avebury, yang terletak di Wiltshire, Inggris, dianggap masih menyimpan banyak misteri, terutama soal pendirian dan penggunaannya. Kini, misteri situs itu bertambah dengan penemuan monumen megalitikum rahasia berbentuk persegi di bawah situs batuan prasejarah itu. Situs baru itu diyakini lebih tua dibandingkan dengan situs di atasnya.

Penemuan itu diungkapkan Mark Gillings, direktur akademik arkeologi di School of Archaeology and Ancient History di Universitas Leicester. "Kami mendeteksi dan memetakan seri bebatuan berdiri dan bersejarah yang sebelumnya terkubur dan tersembunyi dalam keadaan tidak sempurna, yang diperkirakan rusak pada abad 17 dan 18," kata dia.

Gillings menjelaskan, penemuan monumen megalitikum persegi yang sangat mencolok dan unik di dalam situs Avenury ini memiliki potensi untuk menjadi salah satu dari struktur kuno pertama pada situs menakjubkan ini.

Penemuan baru ini mengejutkan untuk sebuah situs lama yang telah dipelajari secara serius oleh arkeolog sejak tahun 1600-an. Situs Avebury di bagian barat daya Inggris, merupakan satu dari berbagai monumen kuno paling misterius di negara tersebut. Monumen Neolitikum diperkirakan dibangun antara 4.850-4200 tahun yang lalu, mengutip dari English Heritage.

Bersama dengan Stonehenge, Bukit Silbury, dan Bukit Windmill, monumen yang baru ditemukan ini bisa jadi merupakan lokasi keramat yang digunakan oleh orang-orang jaman dulu untuk melakukan ritual dan berkumpul, yang tujuannya masih diselimuti misteri.

Situs Avebury terdiri atas henge (sebuah wilayah periode nelotik, biasanya terdiri dari benteng berbentuk oval untuk melindungi wilayah tertentu di dalamnya) dengan luas tersisa 3.270 kaki. Di sana ada parit dan tanggul. Situs ini juga terdiri dari sebuah lingkaran batu, yang disusun oleh hampir 100 lingkaran batu-batu raksasa, dengan dua lingkaran batu yang lebih kecil.

Pada 1939, Alexander Keiller, seorang keturunan arkeolog amatir, menyadari jika beberapa batu dalam lingkaran dalam, tampak membentuk sudut siku-siku pada jajarannya. Ia yakin bahwa petunjuk kecil dari persegi tersebut bisa jadi merupakan sisa-sisa peninggalan jaman pertengahan. Sayangnya perang dunia kedua akan segera meletus, sehingga Keiller saat itu tidak dapat melanjutkan survei arkeologinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam penelitian terbaru, Gillings menggunakan ground-penetrating radar, yang memetakan resistensi tanah melalui gelombang suara. Ia menemukan beberapa hal menarik: tingkat objek resistensi tinggi (diasumsikan sebagai batu yang terkubur), area petak tanah resisten lebih rendah (kemungkinan adalah batu yang terkubur dalam atau sisa-sisa bangunan), serta area resistensi rendah (kemungkinan adalah lubang-lubang yang telah hancur).

Orientasi dari batu yang tertanam ini membentuk sebuah persegi. Gilling melaporkan hal itu dalam studinya, namun belum disampaikan pada jurnal untuk diperiksa.

Ternyata, pengaturan siku-siku dari batu yang Keiller temukan membentuk sebuah batu persegi yang mengelilingi daerah berbentuk lingkaran yang dikenal sebagai Obelisk. Kala monumen lingkaran dari periode Neolitikum akhir sudah sering diketahui, monumen persegi merupakan sebuah hal yang aneh saat itu, catat peneliti.

Penemuan baru di situs ini dapat membuka tabir mengapa monumen Avebury dibangun. Peneliti antara lain berspekulasi bahwa salah satu kemungkinannya adalah bahwa persegi tersebut menentukan batas penghalang dari bangunan pertama, atau tempat tinggal dalam area tersebut, yang dahulu digunakan sebagai pusat dari lingkaran dalam.

"Penyelesaian kerja yang dimulai pertama kali oleh Keiller pada tahun 1930 menemukan monumen yang benar-benar baru dalam jantung lingkaran batu bersejarah tertua di dunia, menggunakan teknik yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Selanjutnya, masih akan ada banyak hal yang akan dipecahkan di Avebury jika kita memiliki pertanyaan yang tepat," Kata Nick Snashall, National Trust Archaeologist di Avebury dalam pernyataannya.

LIVESCIENCE | BIANCA ADRIENNAWATI | NS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

19 Juni 2023

Patirtan atau tempat membasuh kaki dan tangan di Situs Liyangan. Tempo/Arimbihp
Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

Situs Liyangan adalah bukti nyata bahwa ada sebuah peradaban yang hilang akibat bencana meletusnya Gunung Sindoro di masa lampau.


Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

10 Maret 2023

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

Gunung Padang merupakan salah satu cagar budaya Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri. Banyak orang menyebut Gunung Padang sebagai "Piramida" tertua di Dunia


Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

29 Oktober 2021

Sejumlah pelajar melihat ruang pamer manusia purba dalam pameran Sosialisasi dan Publikasi Museum Manusia Purba Sangiran di pusat perbelanjaan Mall Grand City, Surabaya, Kamis (11/6). TEMPO/Fully Syafi
Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

Sangi Run Night Trail 2021 digelar untuk memperingati 25 tahun situs purbakala Sangiran menjadi situs warisan dunia UNESCO.


Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

19 September 2021

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

Bagi yang ingin wisata edukasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan, berbagai situs purbakala di Indonesia ini bisa menjadi pilihan yang tepat.


Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

27 Agustus 2021

Ilustrasi pornografi.[Sky News]
Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

Konten pornografi pertama kali dibuat pada 30 ribu tahun


Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

25 Juli 2021

Situs Watu Gong. Shutterstock
Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

Keberadaan Situs Watu Gong yang ada di Desa TumenggunganKabupaten Wonosobo masih menyimpan banyak misteri.


9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

6 Januari 2020

Arg-e Bam, situs warisan dunia di Iran. (ifpnews.com)
9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

Presiden AS Donald Trump mengancam akan menyerang situs penting Iran jika negara itu melakukan pembalasan atas kematian Qassem Soleimani.


Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

24 Oktober 2019

Fosil kayu berumur 19 juta tahun yang ditemukan di dasar laut Teluk Benggala (ukuran dalam cm). (pnas.org)
Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

Sisa-sisa kayu dari hutan purba telah ditemukan jauh di bawah laut, ribuan kilometer dari tempat asalnya yang bergunung-gunung.


27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

22 Oktober 2019

Artefak pembakar, yang biasa digunakan ritual pada masa pra-Hispanik berada dalam gua Balamku, yang terletak di situs arkeologi Chichen Itza di semenanjung Yucatan, Meksiko 4 Maret 2019. Gua tersebut ditemukan 50 tahun lalu oleh sekelompok petani Maya. INAH - National Institute of Anthropology and History/Karla Ortega/Handout via REUTERS
27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

Profesor arkeologi Universitas Arizona ini membuat terobosan tak lama setelah ia melakukan penelitian di situs purbakala Ceibal, Guatemala.


Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

22 Maret 2019

Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan penggalian di situs purbakala Sekaran yang ditemukan di proyek jalan tol Malang-Pandaan di kilometer 37, Pakis, Malang, Jawa Timur, Selasa, 19 Maret 2019. Hingga hari ke-8 penggalian, arkeolog menemukan pecahan keramik dan gerabah yang diduga berasal dari masa Pra-Majapahit di abad 10 Masehi. ANTARA
Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

Arkeolog berharap pembangunan jalan tol Malang-Pandaan tetap bisa jalan dan situs candi tetap lestari.