Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Olahraga Lari Bisa Bikin Hidup Lebih Lama, Ini Penelitiannya

image-gnews
Ilustrasi pria berolahraga atau berlari. shutterstock.com
Ilustrasi pria berolahraga atau berlari. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Texas - Melakukan olahraga lari selama sejam per hari mungkin bisa jadi salah satu cara untuk hidup tujuh jam lebih lama. Tak percaya? Dalam jurnal Progress in Cardiovascular Diseases, sekelompok ilmuwan Amerika Serikat membuktikan hal tersebut.

Temuan ini merupakan tindak lanjut dari studi tiga tahun sebelumnya. Dalam studi kala itu, tim ilmuwan dari Cooper Institute di Dallas melakukan serangkaian tes lima menit berlari. Hasilnya, rentang hidup seseorang menjadi lebih lama, tapi saat itu belum diketahui berapa lama.

Pada studi kali ini, Duck-chul Lee, pakar kinesiologi dari Iowa State University, dan tim mencoba melihat lebih lanjut efek olahraga lari terhadap pengurangan risiko kematian.

"Banyak pelari yang bertanya kepada kami soal studi Cooper Institute itu. Karena itulah kami membuat studi lanjutan dan mendalaminya," kata dia, seperti dikutip dari laman berita The New York Times.

Baca: Berenang Vs Lari, Mana yang Lebih Oke

Lee dan tim memulai dengan mengumpulkan kembali data dari Cooper Institute untuk melihat manfaat berlari dalam skala yang lebih besar. Mereka menganalisis data tersebut menggunakan perhitungan khusus. Secara akumulatif, data menunjukkan bahwa lari, berapa pun kecepatan atau jarak tempuh seseorang, mampu menurunkan risiko kematian dini sebesar 40 persen.

Lalu, peneliti membandingkan angka tersebut dengan data bukan pelari. Hasilnya, bukan pelari memiliki 6 persen risiko kematian dini yang berasal dari segala jenis penyakit dan 25 persen risiko kematian yang diakibatkan serangan jantung.

Namun perlu digarisbawahi di sini bahwa peserta penelitian adalah orang berkulit putih dan berasal dari kelas menengah. Artinya, menurut tim, faktor anatomi tubuh dan gaya hidup mungkin memiliki peran lain.

Baca: Susan Bachtiar, Lari hingga ke Jerman

Selanjutnya: Hal yang menarik adalah...

Lepas dari itu, yang menarik adalah ketika para peneliti mengkonversi persentase tersebut ke dalam hitungan jam. Hasilnya, secara statistik, berlari selama satu jam bisa memperpanjang harapan hidup selama tujuh jam tiap harinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tapi tentu saja olahraga lari tidak akan bisa membuat Anda abadi," kata Lee sambil terkekeh. Penambahan harapan hidup, kata dia, hanya terbatas sekitar tiga tahun. Kabar baik lainnya, Lee menjelaskan, harapan hidup tidak mengalami penurunan meski Anda sudah tidak berlari lagi.

Dalam jurnal, tim menulis, ada olahraga lain yang kadar manfaatnya mendekati lari, di antaranya berjalan, bersepeda, dan aktivitas lain yang membutuhkan tenaga seperti berlari. Hanya, tim menjelaskan, penambahan harapan hidup tidak sebanyak olahraga lari. Beberapa olahraga tersebut rata-rata menurunkan risiko kematian dini sebesar 12 persen.

Baca: Pelari Ambon Matheos Berhitu Bersiap Ikuti Lomba Lari Lintas Alam

Mengapa olahraga lari memiliki potensi besar untuk melawan kematian dini? Lee dan tim belum memiliki jawabannya. Namun mereka memiliki hipotesis karena berlari membantu melawan banyak faktor risiko umum kematian dini, seperti tekanan darah tinggi dan lemak berlebih.

"Berlari juga meningkatkan kebugaran aerobik," kata Paul Thompson, anggota peneliti dari Department of Cardiology, Hartford Hospital. Kebugaran aerobik, menurut dia, merupakan salah satu indikator kesehatan individu jangka panjang.

Baca: Menjelang Idul Fitri, Sandiaga Lari 10 Kilometer sebelum Iktikaf

Simak berita menarik lainnya tentang kesehatan dan olahraga lari hanya di kanal Tekno Tempo.co.

PROGRESS IN CARDIOVASCULAR DISEASES | THE NEW YORK TIMES | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Tangkap Tersangka Percobaan Pembunuhan Kedua Donald Trump

4 jam lalu

Agen Dinas Rahasia dan Keamanan Dalam Negeri memeriksa bekas rumah tersangka yang disebutkan oleh organisasi berita sebagai Ryan W. Routh saat FBI menyelidiki apa yang mereka katakan sebagai upaya pembunuhan di Florida terhadap kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan presiden AS.  Presiden Donald Trump, di Greensboro, North Carolina, AS.  15 September 2024. REUTERS/Jonathan Drake
Polisi Tangkap Tersangka Percobaan Pembunuhan Kedua Donald Trump

David Aronberg, jaksa negara bagian Palm Beach County, mengonfirmasi tersangka percobaan pembunuhan Donald Trump adalah Ryan Wesley Routh.


Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

5 jam lalu

Aaron Bushnell, prajurit Angkatan Udara AS membakar diri di luar Kedubes Israel di Washington DC.
Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

Seorang aktivis AS bakar diri di depan Konsulat Israel di Boston, Amerika Serikat sebagai protes terhadap genosida di Gaza


Donald Trump Kembali Selamat dari Percobaan Pembunuhan

9 jam lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump menghadiri persidangan di Pengadilan Kriminal Manhattan New York City, AS 30 Mei 2024. Steven Hirsch/Pool via REUTERS
Donald Trump Kembali Selamat dari Percobaan Pembunuhan

Anggota secret service telah melihat dan melumpuhkan seseorang yang membawa senjata di dekat area tempat Donald Trump bermain golf


Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

1 hari lalu

Ketua DPR Puan Maharani (kiri) bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung menemui Menteri Pertananan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto di sela acara kunjungan Paus Fransiskus di Istana Negara, Rabu, 4 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

Penambahan kementerian di Kabinet Prabowo menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah kementerian terbanyak di dunia.


Capres AS Kamala Harris Mengaku Punya Pistol, Ungkap Alasannya

1 hari lalu

Capres AS Kamala Harris Mengaku Punya Pistol, Ungkap Alasannya

Kamala Harris membuat pengakuan mengejutkan bahwa ia memiliki senjata api. Apa alasannya?


Wapres dan Menlu Turki Hadiri Pemakaman Aktivis yang Dibunuh oleh Israel di Tepi Barat

1 hari lalu

Ketua Parlemen Turki Numan Kurtulmus bergabung dengan anggota keluarga dan kerabat Aysenur Ezgi Eygi, seorang aktivis Turki-Amerika yang terbunuh di Tepi Barat yang diduduki Israel, selama upacara pemakaman Aysenur Ezgi di Didim, di provinsi Aydin barat, Turki, 14 September 2024. REUTERS/Dilara Senkaya
Wapres dan Menlu Turki Hadiri Pemakaman Aktivis yang Dibunuh oleh Israel di Tepi Barat

Para pejabat Turki dan tokoh-tokoh dari berbagai spektrum politik berkumpul untuk menghormati pemakaman aktivis Turki-Amerika Aysenur Ezgi Eygi


Aysenur Ezgi Eygi yang Ditembak Mati Israel di Tepi Barat Dimakamkan Hari Ini di Turki

2 hari lalu

Aysenur Ezgi Eygi di Seattle, Washington, 8 Juni  2024. International Solidarity Movement/Handout via REUTERS
Aysenur Ezgi Eygi yang Ditembak Mati Israel di Tepi Barat Dimakamkan Hari Ini di Turki

Para pelayat berkumpul di barat daya Turki pada Sabtu 14 September 2024 untuk menghadiri pemakaman Aysenur Ezgi Eygi


Amerika Serikat Terang-terangan Jual Senjata ke Israel Senilai Rp 2,5 Triliun, Bagaimana Faktanya

2 hari lalu

Amerika Serikat Terang-terangan Jual Senjata ke Israel Senilai Rp 2,5 Triliun, Bagaimana Faktanya

Belum lama ini, Pemerintahan Joe Biden disebut akan jual peralatan militer ke Israel senilai Rp 2,5 triliun, bagaimana fakta aksi Amerika Serikat ini?


PwC Pecat 1.800 Karyawan, PHK Besar Pertama Sejak 2009

3 hari lalu

Ilustrasi PHK. Shutterstock
PwC Pecat 1.800 Karyawan, PHK Besar Pertama Sejak 2009

PHK massal terjadi di PwC. Lembaga akuntansi internasional ini memecat 1.800 orang karyawannya di Amerika Serikat.


Donald Trump Tak Mau Ada Debat Capres Kedua

3 hari lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Donald Trump Tak Mau Ada Debat Capres Kedua

Dalam debat capres antara Trump dan Harris pada awal pekan ini, beberapa survei memperlihatkan Harris unggul dibanding Donald Trump.