TEMPO.CO, California - Laman berita teknologi The Inquirer mengabarkan, Alphabet, perusahaan induk Google, meluncurkan Google Glass Enterprise Edition, awal pekan ini. Alih-alih dibuat untuk konsumen umum, Google menciptakan kacamata pintar yang sempat mati suri ini untuk sektor industri, khususnya para pekerja di industri manufaktur.
Google Glass Enterprise Edition ini sudah dipakai di lebih dari 50 perusahaan di Amerika Serikat. Di antaranya, yaitu Boeing, Volkswagen, DHL, Shutter Healt, dan Agco.
Baca: Top 5 Tekno Berita Hari Ini: Nokia dan Xiaomi Terbaru
Laman berita teknologi The Inquirer menyebutkan, bahwa Google Glass Enterprise Edition memakai teknologi augmented reality. Teknologi ini memudahkan para pekerja dengan cara menampilkan instruksi manual dalam bentuk animasi di kaca. Menurut pihak Alphabet, cara ini bisa meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja.
"Mereka tetap bisa mengakses informasi meski tangan mereka sedang sibuk," kata Jay Kothari, pimpinan proyek Google Glass. Dia menjelaskan, dalam dua tahun terakhir, Alphabet menjalin kerja sama dengan puluhan perusahaan pengembang software dan solusi bisnis lainnya untuk Google Glass.
Baca: Berita Teknologi: Inilah Alasan Kita Sulit Lepas dari Smartphone
Google Glass Enterprise Edition diciptakan khusus untuk pekerja industri manufaktur. (Google)
Laman berita teknologi The Inquirer juga menyebutkan bahwa Google Glass Enterprise Edition juga mengalami perubahan desain. Mulanya, Google Glass hanya berbentuk frame dengan panel kecil di mata kanan. Google Glass tampak seperti kacamata pelindung diri, namun tetap dengan panel kecil.
Resolusi kameranya pun diperbesar dari yang semula hanya 5 megapiksel menjadi 8 megapiksel. Lampu indikator berwarna merah juga akan menyala saat Google Glass merekam video.
Dengan menyalanya indikator tersebut, potensi mengambil gambar secara diam-diam bisa diminimalisir.
Baca: Berita Teknologi Terbaru: Serangan Hacker Pakai Ransomware Petya
Namun, seperti dilansir laman berita teknologi The Inquirer, Alphabet tidak menyebutkan harga Google Glass Enterprise Edition ini. Meski begitu, ada rumor kacamata pintar ini dibanderil US$ 1.300-1.500 per unit atau Rp 17,5 juta sampai Rp 20,2 juta.
Baca: Berita Teknologi Unik: Robot Bermain Musik Jazz
Simak berita teknologi lainnya dan perkembangan Google Glass Enterprise Edition hanya di kanal Tekno Tempo.co.
THE INQUIRER | AMRI MAHBUB