Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Heboh Kendi Antariksa, 500 Ribu Sampah Langit Mengancam Bumi

image-gnews
Orbit sampah antariksa (debris). (Wikipedia Commons)
Orbit sampah antariksa (debris). (Wikipedia Commons)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Tak hanya kendi antariksa, peneliti LAPAN Tiar Dani menyatakan, ada 500 ribu sampah langit yang siap jatuh ke bumi. Jumlah tersebut belum ditambah dengan satelit luar angkasa yang sekarang ini sebanyak 1.400 unit.

Satelit ini akan menjadi sampah di orbit bumi kalau rusak atau saat sudah tidak digunakan. "Mayoritas milik Amerika Serikat," kata Tiar, 38 tahun, peneliti astronomi dan astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) itu, kepada Tempo, Rabu, 19 Juli 2017.

Baca: Selain Kendi Antariksa, Warga Juga Temukan Benda Langit Ini


Kendi antariksa yang jatuh di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. (kabarpolisi.com)

Mengutip Nort American Aerospace Defence Command (NOAA), Tiar menjelaskan, sampah berukuran 10 sentimeter ada sekitar 20-25 ribu potong. Wujud lainnya, kata dia, berbentuk satelit utuh.

Tiar menjelaskan, bekas satelit yang sudah tidak terpakai di antariksa berpotensi bertabrakan dengan sesama bekas satelit. Juga, kata dia, bisa menjadi ancaman serius bagi satelit aktif dan Stasius Antariksa Internasional (ISS).

Baca: Benda Mirip Kendi Antariksa Ditemukan Jatuh di Limapuluh Kota


Ilustrasi sampah antariksa. (Space.com)

Di antariksa, sampah tersebut melayah bebas. Arahnya, Tiar menjelaskan, sesuai dengan gerakan rotasi bumi yang memutar ke timur atau berlawanan dengan arah jaruh jam.

"Kecepatan sampah antariksa rata-rata tujuh kilometer per detik," kata Tiar. Kecepatan berlaku untuk semua sampah antariksa. Tak heran jika bertabrakan, pecahan materialnya bakal menjadi sampah antariksa baru dalam jumlah yang berlipat-lipat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Sebelum Kendi Antariksa, 4 Benda Langit Ini Jatuh di Indonesia


Orbit sampah antariksa. (Wikipedia Commons)

Tiar menjelaskan, sampah antariksa tidak jatuh ke bumi setiap hari. Biasanya jatuh secara alami setelah kurun waktu 10 tahun, namun bisa lebih cepat jika ada peningkatan aktivitas matahari yang tinggi.

Salah satunya, flare dari ledakan matahari. Radiasinya akan membuat atmosfer bumi semakin padat. "Sehingga makin lama makin turun ke bumi," ujar Tiar.

Meski proses jatuhnya sampah antariksa bisa dipantau melalui aplikasi, namun menutur Tiar, lokasi jatuhnya masih sulit dipastikan. Meski begitu, sebagian besar akan jatuh ke laut ketimbang di darat.

Baca: Heboh Kendi Antariksa Jatuh di Agam, Begini Kisah Selengkapnya


Ilmuwan Universitas Stanford menciptakan robot yang bisa menarik sampah antariksa. (Stanford News Service)

Simak perkembangan berita LAPAN, kendi antariksa, dan sampah antariksa hanya di kanal Tekno Tempo.co.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

4 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

8 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

13 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

34 hari lalu

Bangunan kubah ikonik di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. Tempat peneropongan bintang Observatorium Bosscha telah genap berusia 100 tahun pada tahun 2023 ini. TEMPO/Prima Mulia
Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

39 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

47 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

47 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

50 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.