Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset Terbaru: Antirefleksi Layar Smartphone Tiru Mata Ngengat  

image-gnews
Struktur mata ngengat (Ordo Lepidoptera) diadopsi ilmuwan untuk membuat layar antirefleksi ponsel. (Live Science)
Struktur mata ngengat (Ordo Lepidoptera) diadopsi ilmuwan untuk membuat layar antirefleksi ponsel. (Live Science)
Iklan

TEMPO.CO, Hualien County - Ada yang menarik dari riset terbaru dari ilmuwan Taiwan, yakni aplikasi teknologi mirip mata ngengat untuk antirefleksi layar smartphone. Selama ini, biarpun disebut smart, ponsel pintar sama sekali tak berdaya ketika dipakai di bawah terik matahari.

Layarnya mendadak gelap. Dia pun kehilangan kecerdasannya. Hal itu wajar karena cahaya terefleksi dari layar.

Baca: Hasil Riset Terbaru: Beda Anak Beda Kasih Sayang

Namun ketidaknyamanan itu tinggal cerita. Ilmuwan gabungan dari National Taiwan University dan National Dong Hwa University, Taiwan, serta University of Central Florida, Amerika Serikat, kini tengah mengembangkan kaca film dengan struktur yang mirip mata ngengat.

Mata serangga dari ordo Lepidoptera ini memang canggih. Mereka bisa melihat dalam gelap.

Menurut studi dalam jurnal Optica edisi 22 Juni lalu ini, film anti-refleksi dengan struktur mirip mata ngengat tersebut bisa secara signifikan mengurangi silau layar saat di bawah tempat yang terik. Studi ini dipimpin oleh Guanjung Tan dan Shin-Tson Wu, pakar optik dan fisika cahaya, dari University of Central Florida.

Baca: Zuckerberg Jual Saham Facebook Rp 13 T untuk Riset Medis

"Film ini bisa mereduksi refleksi cahaya langit cerah hingga 10 kali lipat dan saat terik hingga lima kali," demikian penjelasan tim dalam jurnal. Selain anti-refleksi, menurut mereka, film yang diilhami oleh cara kerja alam ini juga bisa berguna sebagai antigores dan antidebu. Soal biaya produksinya, meski tak menyebut angka, Tan menyebutnya tidaklah mahal.

Tan, Wu, dan tim terinspirasi setelah mendengar istilah "efek mata ngengat". Istilah ini mengacu pada pola unik dari struktur nano anti-refleksi di permukaan luar kornea mata ngengat.

Struktur nano tersebut memungkinkan cahaya masuk ke mata tapi tidak memantulkannya. Hal ini membantu ngengat melihat dalam gelap, tapi mencegah mata mereka memantulkan cahaya yang bisa mengundang predator.

Baca: Swiss Bantu Unair Rp 8 Miliar untuk Riset Vaksin Flu Burung

Sebelumnya, pernah ada studi yang juga terinspirasi oleh "efek mata ngengat". Tim tersebut membuat sel surya dengan permukaan berstruktur nano untuk mengurangi jumlah sinar matahari yang dipantulkan panel. Selain biaya produksi yang murah, tentunya, ini membantu meningkatkan efisiensi pemrosesan cahaya menjadi energi listrik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun Wu dan Tan mencoba membuat film yang bisa mengurangi refleksi cahaya pada layar smartphone. Selama ini, teknologi layar ponsel pintar dan laptop yang bisa beradaptasi dengan lingkungan memang sudah banyak.

Caranya, kalau tidak cahaya layar yang dikurangi, ya tingkat kecerahannya dinaikkan. Namun cara tersebut menghabiskan baterai perangkat. Dengan lapisan ini, menurut tim dalam jurnal, jumlah daya gawai tidak terpengaruh.

Baca: Hasil Riset: Anak Anjing Lebih Tertarik kepada Ucapan Manusia

"Film ini nanti bisa menjadi film anti-refleksi atau bisa terintegrasi dengan layar," kata Wu, seperti dikutip dari laman berita Live Science.

Wu menjelaskan, untuk membuat film tersebut, tim membuat cetakan menggunakan bidang nano. Kemudian, mereka mencetaknya pada permukaan kaca dan dirangkai dengan baik ke dalam lapisan yang rapat. Tim kemudian menggunakan cetakan template untuk menekan pola mata ngengat tersebut ke dalam film.

Menurut Wu, perakitan film ini dalam skala industri akan mudah dilakukan. "Hanya perlu buat cetakan skala besar," kata dia. Namun, untuk sampai ke sana, Wu dan tim masih harus memperbaiki terus daya tahan film, serta menemukan keseimbangan antara fleksibilitas dan kekerasan yang tepat.

Baca: Riset Perguruan Tinggi Didorong untuk Berorientasi Industri

Yang membuat Tan, Wu, dan tim sangat bersemangat untuk melanjutkan studi ini adalah lapisan film yang fleksibel dan tipis. Jadi, nantinya, bukan tidak mungkin layar mata ngengat ini bisa digunakan di televisi masa depan yang bisa ditekuk maupun dilipat.

Baca: Riset: Pernikahan Orang Materialistis Cenderung Tak bahagia

Simak berita menarik riset terbaru lainnya dan soal teknologi smartphone hanya di kanal Tekno Tempo.co.

OPTICA | LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

2 hari lalu

Komunitas LGBT Thailand berpartisipasi dalam Parade Hari Kebebasan Gay di Bangkok, Thailand, 29 November 2018. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis


Top 3 Dunia: Buka Puasa Penambang Kosovo, Cina Bangun Pangkalan Besar di Dekat Taiwan

8 hari lalu

Seorang sukarelawan membawa makanan untuk dibagikan pada muslim Kosovo yang akan berbuka puasa bersama di pusat kota Pristina, Kosovo, 14 Juni 2016. AP/Visar Kryeziu
Top 3 Dunia: Buka Puasa Penambang Kosovo, Cina Bangun Pangkalan Besar di Dekat Taiwan

Top 3 dunia adalah kisah penambang Kosovo berbuka puasa, kemenangan Putin di Pilpres Rusia hingga Cina bangun pangkalan di dekat Taiwan.


Cina Bangun Pangkalan Militer Besar-besaran di Laut Cina Selatan Dekat Taiwan

9 hari lalu

Pasukan militer Taiwan berlabuh di Kepulauan Pratas di ujung utara Laut Cina Selatan pada 12 Agustus 2017. [TAIPEH TIMES]
Cina Bangun Pangkalan Militer Besar-besaran di Laut Cina Selatan Dekat Taiwan

Cina telah membangun pangkalan militer besar-besaran di tiga pulau yang ada di Laut Cina Selatan, dekat Taiwan


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

12 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

12 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

12 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Amerika Serikat Berencana Tempatkan Tentara di Taiwan

13 hari lalu

Sebuah jet tempur Indigenous Defense Fighter (IDF) dan rudal jelajah udara-ke-darat Wan Chien terlihat di Makung Air Force Base di pulau lepas pantai Penghu Taiwan, 22 September 2020. Di bawah Presiden Donald Trump, Amerika Serikat telah secara signifikan meningkatkan bantuan militer ke Taiwan. REUTERS/Yimou Lee
Amerika Serikat Berencana Tempatkan Tentara di Taiwan

Otoritas Taiwan mengungkap tentara khusus Amerika Serikat akan ditempatkan di sejumlah pulau terluar di Taiwan.


Taiwan dan Cina Kerja Sama Selamatkan Kapal Terbalik Dekat Wilayah Sengketa

14 hari lalu

Pihak berwenang di kedua belah pihak mengirimkan perahu penyelamat setelah sebuah kapal penangkap ikan Tiongkok terbalik pada dini hari di dekat kepulauan Kinmen yang dikuasai Taiwan, pada 14 Maret 2024. (Penjaga Pantai Taiwan melalui Reuters)
Taiwan dan Cina Kerja Sama Selamatkan Kapal Terbalik Dekat Wilayah Sengketa

Pihak berwenang Cina dan Taiwan mengirimkan perahu penyelamat setelah sebuah kapal penangkap ikan Cina terbalik. Dua selamat, dua tewas dan dua hilang


Kapal KM Parikudus Diterjang Ombak dan Terbalik di Pulau Seribu, Satu Warga Taiwan Hilang

17 hari lalu

Evakuasi KM Parikudus yang terbalik di perairan Pulau Rambut Kepulauan Seribu, Senin, 11 Maret 2024. Foto: ANTARA/HO-Polres Kepulauan Seribu
Kapal KM Parikudus Diterjang Ombak dan Terbalik di Pulau Seribu, Satu Warga Taiwan Hilang

Kapal KM Parikudus yang membawa 35 orang terbalik di Perairan Pulau Rambut, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu Selatan


Gaet Pelancong Indonesia, Taiwan Rilis Kantor Pariwisata di Jakarta

29 hari lalu

Peresmian Kantor Layanan Pariwisata Taiwan di Jakarta yang berlokasi di GoWork Central Park/Istimewa
Gaet Pelancong Indonesia, Taiwan Rilis Kantor Pariwisata di Jakarta

Harapannya, kantor ini bisa memberikan informasi pariwisata Taiwan yang lebih ramah muslim kepada warga Indonesia.