Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Top 5 Tekno Berita Hari Ini: Gerhana Bulan dan Hukum Asgardia

image-gnews
Gerhana bulan merah darah atau blood red moon terlihat di atas langit kota Auckland, Selandia Baru, 4 April 2015. Gerhana bulan ini dapat dilihat di sejumlah negara termasuk Indonesia. Phil Walter/Getty Images
Gerhana bulan merah darah atau blood red moon terlihat di atas langit kota Auckland, Selandia Baru, 4 April 2015. Gerhana bulan ini dapat dilihat di sejumlah negara termasuk Indonesia. Phil Walter/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Top 5 Tekno berita hari ini dimulai dengan kabar tentang gerhana bulan dan hukum Asgardia. Gerhana bulan parsial akan melewati Indonesia pada 7 Agustus 2017. Mengutip laman Time and Date, gerhana bulan parsial akan terjadi ketika bumi bergerak di antara bulan dan matahari, tapi tidak persis dalam satu garis.

Saat gerhana ini terjadi, sebagian kecil permukaan bulan akan tertutup bagian tergelap bayangan inti bumi. Wilayah ini disebut dengan umbra. Sedangkan permukaan bulan yang tertutup bagian luar bayangan bumi disebut penumbra.

Juga, ada soal konstitusi Asgardia. Dalam laman negara antariksa, Asgardia, kita bisa melihat adanya Konstitusi Negara di kolom jurisdiksi. Voting untuk meresmikan konstitusi tersebut ditutup pada 18 Juli 2017, atau pada 3 Juli 0001 waktu Asgardia. Namun akhirnya dibuka kembali untuk meratifikasi 282.509 calon warga negara baru.

Tempo mencoba menilik jurisdiksi yang berisi 50 pasal tersebut. Moto negara ini adalah "One Humanity, One Unity". Asgardia menetapkan ada 12 bahasa yang akan dipakai sesuai dengan bahasa ibu masing-masing anggota negara.

Dua topik di atas dan tiga lainnya di bawah ini paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Tekno. Berikut selengkapnya lima berita hari ini yang terpopuler di kanal Tekno:

1. Gerhana Bulan Akan Lewati Indonesia pada 7 Agustus 2017


Fase gerhana bulan yang terjadi di Indramayu, Jawa Barat, 4 April 2015. (ANTARA)

Gerhana bulan parsial akan melewati Indonesia pada 7 Agustus 2017. Mengutip laman Time and Date, gerhana bulan parsial akan terjadi ketika bumi bergerak di antara bulan dan matahari, tapi tidak persis dalam satu garis.

Gerhana bulan parsial akan terjadi bila dua peristiwa astronomi terjadi secara bersamaan. Pertama, bulan dalam keadaan purnama. Kedua, saat bumi bergerak antara bulan dan matahari.

Baca selengkapnya

2. Aplikasi Ular, Bikin Tampilan Layar Handphone Lebih Seru


Aplikasi ular Snake on Screen. (Wikipedia Commons)

Bosan dengan tampilan layar gawai yang biasa? Cobalah mengunduh aplikasi ular di handphone. Aplikasi ini membuat pengguna melihat ular kecil merayap dari atas ke bawah atau sisi lain di layar handphone. Bisa untuk variasi tampilan layar dan seru-seruan. Jika handphone kamu berbasis Andriod, aplikasi ini bisa diunduh di Play Store.

Setelah buka Play Store, ketik snake on screen. Salah satunya akan muncul aplikasi Snake on Screen Hissing Joke. Aplikasi ini telah diunduh 1 juta kali dengan peringkat bintang 4,4 dan mempunyai rating konten untuk anak di atas umur 12 tahun. Setelah diunduh, ular akan muncul dan merayap pelan. Aplikasi ini dilengkapi efek grafis yang membuat ular memiliki bayangan.

Baca selengkapnya

3. Seperti Apa Konstitusi Asgardia, Negara Antariksa Pertama?


Lambang negara antariksa Asgardia. (asgadia.space)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tempo mencoba menilik jurisdiksi yang berisi 50 pasal tersebut. Moto negara ini adalah "One Humanity, One Unity". Asgardia menetapkan ada 12 bahasa yang akan dipakai sesuai dengan bahasa ibu masing-masing anggota negara.

Adapun visi dan misi negara ini ialah memberikan keamanan bagi warga negaranya, melindungi bumi dari ancaman serangan luar angkasa, dan masih banyak yang lainnya. Asgardia juga mengatur badan pemerintahan, seperti parlemen dan pemimpin negara.

Baca selengkapnya

4. Misteri Antariksa: Benarkah Manusia Berasal dari Galaksi Lain?


Galaksi Bima Sakti. (REUTERS)

Ada fakta baru yang menarik soal misteri antariksa dan kehidupan: manusia mulanya bukan berasal dari bumi. Setidaknya begitu yang diungkap tim ilmuwan dari Center for Interdiscplinary Exploration and Research in Astrophysics (CIERA) Northwestern University, Ilinois, Amerika Serikat.

Mereka melakukan pemodelan komputer yang berusaha mengungkap bagaimana unsur atau bahan yang ada di sekitar manusia bisa hadir di Galaksi Bima Sakti. Hasil studi berjudul "Low-redshift Lyman limit systems as diagnostics of cosmological inflows and outflows" ini dimuat dalam jurnal Monthly Notice Astrophysics edisi 21 April 2017.

Baca selengkapnya

5. Igor Ashurbeyli Mendirikan Asgardia Pakai Uang Pribadi


Igor Ashurbeyli, pendiri negara antariksa Asgardia. (ashurbeyli.eu.com)

Igor Ashurbeyli, pendiri Asgardia, ternyata mendirikan negara antariksa itu pakai uang pribadi. Ilmuwan komputer dan roket asal Rusia berumur 53 tahun ini merupakan lulusan Azerbaijan State Oil Academy pada 1985.

Tiga tahun kemudian ia mendirikan Socium, sebuah perushaan perangkat lunak dan konsultan dengan jumlah karyawan sekarang sudah mencapai 10 ribu orang. Setelah pindah ke Moskow pada dekade 1990, Ashurbeyli menjadi salah satu tokoh besar di industri sains Rusia. Pada 2010, UNESCO menganugerahinya medali penghargaan State Science and Technology Prize.

Baca selengkapnya

Selain kabar tentang gerhana bulan dan hukum Asgardia, serta tiga topik lainnya di atas, Anda bisa membaca berita hari ini lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.

AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

32 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

33 hari lalu

Ilustrasi gerhana bulan penumbra. Kredit: Dok. Langitselatan.
Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

Gerhana bulan penumbra akan terjadi 25 Maret 2024. Fenomena antariksa itu bisa dinikmati di Indonesia kurang dari satu jam.


Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

33 hari lalu

Penampakan Gerhana Bulan Penumbra dari Kota Gorontalo, Gorontalo, 23 Maret 2016. Saat gerhana terjadi cahaya bulan penumbra, cahaya bulan hanya akan sedikit meredup. ANTARA/Adiwinata Solihin
Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

Fenomena gerhana bulan penumbra akan terjadi pada sebagian langit Indonesia pada 25 Maret 2024. Apa bedanya dengan gerhana bulan total?


Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

37 hari lalu

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.


Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

37 hari lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

BRIN mengungkapkan akan terjadi dua jenis gerhana di bulan Ramadan kali ini, pertanda apa?


4 Peristiwa Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

40 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
4 Peristiwa Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

Gerhana matahari selalu menjadi fenomena menarik karena jarang terjadi. Pada 2024, ada 4 gerhana yang akan terjadi.


Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.


Sebagian Bumi Kena Gerhana Matahari Cincin Api Besok, Ini yang Perlu Diketahui

14 Oktober 2023

Foto kombo fenomena alam gerhana matahari sebagian yang diabadikan di Banda Aceh, Aceh, Ahad, 21 Juni 2020. Awal kontak gerhana matahari cincin di wilayah Aceh terjadi pukul 13.18 WIB, puncaknya pukul 14.35. WIB serta berakhir pada pukul 14.42. WIB. ANTARA/Irwansyah Putra
Sebagian Bumi Kena Gerhana Matahari Cincin Api Besok, Ini yang Perlu Diketahui

Apa yang perlu diketahui tentang gerhana matahari cincin api hari Minggu besok?


Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

4 Oktober 2023

Gerhana Bulan terlihat di Bangkok, Thailand, 8 November 2022. REUTERS/Athit Perawongmetha
Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.


Siswa SD Ini Rela Tunggu Gerhana Bulan Penumbra hingga Dini Hari

6 Mei 2023

Clavino Alfatih Firda Putra, 9 Tahun. (Tempo/Maria Fransisca Lahur)
Siswa SD Ini Rela Tunggu Gerhana Bulan Penumbra hingga Dini Hari

Clavino Alfatih Firda Putra, 9 tahun, menyatakan ia sangat ingin melihat gerhana bulan penumbra ini.