TEMPO.CO, San Francisco - Fokus pada musik, Spotify mengalami penambahan pelanggan lebih cepat dari Apple dengan aplikasi streamingnya. Spotify telah menambah 20 juta pelanggan berbayar dalam waktu kurang dari satu tahun, sementara Apple Music butuh waktu lebih dari satu setengah tahun untuk membuat kemajuan seperti itu.
Baca: Spotify dan Sony Music Capai Kesepakatan Lisensi
Spotify kini memiliki 60 juta pelanggan, dibandingkan dengan Apple Music yang memiliki 27 pelanggan per Juni, sebagaimana dilaporkan Techcrunch, Selasa 1 Agustus 2017.
Kemampuan Spotify untuk mempercepat laju pertumbuhannya, meskipun bersaing dengan perusahaan paling kuat di dunia tersebut adalah bukti dari produk dan komunitas yang dikembangkannya.
Apple Music menawarkan uji coba gratis selama tiga bulan, hadir pra-instal pada iPhone dan membayar sejumlah besar uang untuk akses awal eksklusif untuk album-album teratas.
Kelebihannya itu mungkin membantu Apple Music memenangkan fans artis tertentu, ditambah pendengar utama yang akhirnya beralih dari MP3. Namun Spotify tetap masuk ke layanan streaming pecinta musik.
Spotify bersiap-siap untuk melakukan "direct listing", di mana perusahaan bermaksud untuk go public tanpa melakukan IPO. Dengan cara itu, orang dalam, bukan perusahaan, akan menjual saham ke pasar saham.
Ini adalah langkah yang sangat tidak biasa dan mengundang skeptis yang luas. Sementara banyak perusahaan takut dengan proses IPO - dengan para bankir mengumpulkan investor institusi dan menentukan harga untuk peluncuran - ini adalah kesempatan untuk mengumpulkan uang bagi perusahaan.
Baca: Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality
Dengan melompati cara ini, Spotify berpotensi kehilangan ratusan juta hasil dari IPO, tetapi dia bisa melakukan penawaran kedua untuk mendapatkan uang tunai di kemudian hari. Spotify disebut sedang berada di jalurnya untuk menyelesaikan proses ini sebelum akhir tahun, sebagaimana dilaporkan sebelumnya oleh The Wall Street Journal.
TECHCRUNCH | ERWIN Z