Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bos Telegram Pavel Durov: Indonesia Sangat Luar Biasa  

image-gnews
Menkominfo Rudiantara (kiri) berjabat tangan dengan CEO Telegram Pavel Durov (kanan) di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, 1 Agustus 2017. Pertemuan tersebut guna membahas Standard Operating Procedure (SOP) yang harus diikuti Telegram agar dapat beraktivitas kembali di Indonesia. ANTARA/Galih Pradipta
Menkominfo Rudiantara (kiri) berjabat tangan dengan CEO Telegram Pavel Durov (kanan) di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, 1 Agustus 2017. Pertemuan tersebut guna membahas Standard Operating Procedure (SOP) yang harus diikuti Telegram agar dapat beraktivitas kembali di Indonesia. ANTARA/Galih Pradipta
Iklan

TEMPO.COJakarta - CEO TelegramPavel Durov, mengatakan ia baru sadar begitu banyak pengguna Telegram di Indonesia yang loyal setelah mengunjungi Jakarta pada Selasa, 1 Agustus 2017. Durov merasa senang dengan penerimaan yang begitu hangat.

"Dukungan dan cinta yang saya dapat ketika berkunjung ke Indonesia luar biasa," kata Durov dalam channel Telegram-nya, Rabu, 2 Agustus 2017.

Baca: Pemerintah Akan Cabut Blokir Telegram, Ini Waktunya

Durov datang ke Jakarta untuk bertemu Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam rangka menindaklanjuti pemblokiran Telegram oleh pemerintah Indonesia. Kata dia, sebelumnya ia mencoba menghubungi Rudiantara melalui e-mail, tapi mengalami kendala teknis.

"E-mail tidak dapat dipercaya, mari kita semua beralih ke Telegram," kata Durov. Namun pada akhirnya ia merasa senang karena bisa membangun koneksi personal yang hebat dengan menteri itu. Selain bertemu Rudiantara, dia bertemu dengan programmer lokal dan pengguna awal Telegram di Indonesia.

Menurut Durov, tidak bisa ada rahasia antara Telegram dan penggunanya. Sebab, kata dia, pengguna jugalah yang membuat Telegram menjadi populer. "Bukan pemerintah atau pemegang saham atau pengiklan. Sayangnya, perusahaan IT lain terkadang melupakan itu," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Ramai Celoteh Netizen Soal Pencabutan Blokir Telegram

Dari pertemuan itu, Telegram akan membuka sebuah saluran komunikasi untuk menghapus konten propaganda teroris secara cepat. "Kami juga akan menambahkan orang yang bisa bahasa Indonesia ke dalam tim kami sehingga bisa memproses laporan tentang propaganda teroris dalam beberapa jam, bukan 1-2 hari," tutur Durov.

Dia menyebut Menteri Rudiantara meyakinkannya bahwa Indonesia menghormati privasi Telegram, seperti yang diajarkan Undang-Undang Dasar 1945 tentang hak individu warga. Sayangnya, menurut Durov, tak semua pemerintah negara-negara besar di Asia bersikap demikian.

"Ya, seperti Cina, saya sedang melihat Anda sekarang," kata Durov. Ia mengatakan timnya bangga karena tidak pernah membuka satu bita pun data privat ke pihak ketiga sejak Telegram berdiri. "Kami akan tetap begitu di mana pun juga."

Baca: Pavel Durov, Sosok Unik dan Kontroversial Pencipta Telegram

Durov mengungkapkan setiap hari ada 600 ribu pengguna yang membuat akun di Telegram dan 20 ribu di antaranya berasal dari Indonesia. "Terima kasih atas dukungannya, Indonesia dan dunia," katanya.

Simak berita menarik lainnya tentang Telegram dan Pavel Durov hanya di kanal Tekno Tempo.co.
 
NUR QOLBI | AMB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

4 jam lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

Telegram diduga digunakan untuk merekrut orang-orang bersenjata yang menjadi pelaku penembakan gedung konser Balai Kota Crocus di luar Moskow.


Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

2 hari lalu

Logo Telegram. Istimewa
Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.


Cerita Shobur Membangun Jaringan Pornografi Anak Lintas Negara di Grup Telegram

10 hari lalu

M.Sobur, terpidana 12 tahun penjara kasus UU Perlindungan Anak. Foto: istimewa
Cerita Shobur Membangun Jaringan Pornografi Anak Lintas Negara di Grup Telegram

Terpidana kasus jaringan pornografi anak Muhamad Shobur menceritakan bagaimana ia membuat jaringan pornografi anak melalui aplikasi Telegram.


Puncak Gunung Es Pornografi Anak di Indonesia, Terbongkar Karena Informasi dari FBI

10 hari lalu

Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta  mengungkap jaringan  internasional penjualan  video pornografi yang libatkan  anak-anak  di bawah umur. Sabtu, 24 Februari 2024.TEMPO/AYU CIPTA
Puncak Gunung Es Pornografi Anak di Indonesia, Terbongkar Karena Informasi dari FBI

Kasus pornografi anak di Indonesia ibarat puncak gunung es yang melibatkan jaringan internasional. Terbongkar setelah ada informasi dari FBI.


Polisi Ungkap Kode Transaksi Jual Beli Konten Pornografi Anak di Media Sosial

10 hari lalu

Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta  mengungkap jaringan  internasional penjualan  video pornografi yang libatkan  anak-anak  di bawah umur. Sabtu, 24 Februari 2024. TEMPO/AYU CIPTA
Polisi Ungkap Kode Transaksi Jual Beli Konten Pornografi Anak di Media Sosial

Terdapat kode khususn yang diberikan saat seorang pelaku ingin membeli konten video pornografi anak.


Kasus Pornografi Anak Laki-laki di Bawah Umur, Polres Bandara Soekarno-Hatta Temukan 3.870 Video

33 hari lalu

Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta  mengungkap jaringan  internasional penjualan  video pornografi yang libatkan  anak-anak  di bawah umur. Sabtu, 24 Februari 2024. TEMPO/AYU CIPTA
Kasus Pornografi Anak Laki-laki di Bawah Umur, Polres Bandara Soekarno-Hatta Temukan 3.870 Video

Polres Bandara Soekarno-Hatta menemukan sebanyak 3.870 video dan 1.245 foto bermuatan pornografi anak laki-laki.


Polres Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Jual Beli Video Porno Diperankan Anak Indonesia ke Jaringan lnternasional

33 hari lalu

Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta  mengungkap jaringan  internasional penjualan  video pornografi yang libatkan  anak-anak  di bawah umur. Sabtu, 24 Februari 2024.TEMPO/AYU CIPTA
Polres Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Jual Beli Video Porno Diperankan Anak Indonesia ke Jaringan lnternasional

"Pak Kapolres Berto terima adalah adanya video porno atau konten pornografi yang diduga di dalamnya anak anak Indonesia sebagai pemeran."


Militer Israel Akui Jalankan Grup Telegram Rayakan Aksi Sadis Tentaranya di Gaza

51 hari lalu

Logo Telegram. REUTERS/Dado Ruvic
Militer Israel Akui Jalankan Grup Telegram Rayakan Aksi Sadis Tentaranya di Gaza

Militer Israel mengakui mengoperasikan grup Telegram yang merayakan kejahatan perang terhadap warga Palestina di Gaza


Anda Sering Ditambahkan ke Grup Telegram Spam? Tips Ini Bisa Mencegahnya

17 Januari 2024

Ilustrasi Telegram. Lifewire.com
Anda Sering Ditambahkan ke Grup Telegram Spam? Tips Ini Bisa Mencegahnya

Pengguna aplikasi Telegram mungkin pernah tiba-tiba ditambahkan ke sebuah grup acak yang tidak diinginkan. Begini cara mencegahnya


Google, YouTube, Meta, TikTok, & Telegram Didenda Rusia, Mengapa Belakangan Dihapus?

4 Januari 2024

Logo baru Facebook yang dicetak 3D terlihat di depan logo Google yang ditampilkan dalam ilustrasi ini yang diambil pada 2 November 2021. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Google, YouTube, Meta, TikTok, & Telegram Didenda Rusia, Mengapa Belakangan Dihapus?

Hutang Google, Meta, dan Tiktok dihapus dari database Rusia.