Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

9 Satwa Tercepat di Kerajaan Hewan: Cheetah, Iguana, Cumi-cumi

image-gnews
Elang Peregrine (Falco peregrinus). (Live Science)
Elang Peregrine (Falco peregrinus). (Live Science)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam kerajaan hewan atau animalia kingdom, satwa yang gesit dan memiliki kecepatan super biasanya memiliki ukuran tubuh yang sedang. Di darat, cheetah (Acinonyx jubatus) bisa berlari lebih cepat daripada singa (Panthera leo).

Di laut, lumba-lumba (‎Delphinidae) mampu berenang melesat ketimbang paus (Cetacea). Di udara, elang peregrine (Falco peregrinus) bisa menerkam mangsa buruan lebih cepat ketimbang elang botak (Haliaeetus leucocephalus).

Baca: Fosil Satwa Langka Ini Punya Tameng di Punggungnya

Berikut sembilan satwa tercepat di animalia kingdom seperti dilansir laman berita Live Science:

1. Cheetah (Acinonyx jubatus)

(Foto: Live Science)

Dalam olimpiade hewan, cheetah akan menjadi juara dalam kategori sprinter. Kucing besar ini adalah hewan tercepat dalam jarak pendek, mampu berlari hingga 105 kilometer per jam. Seekor cheetah dari Kebun Binatang Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat, bernama Sarah, tercatat mampu berlari 100 meter hanya dalam 5,95 detik. Manusia tercepat, pelari Usian Bolt, bisa menempuh jarak yang sama dalam waktu 9,58 detik.

2. Antelop Pronghorn (Antilocapra americana)

(Foto: Live Science)

Kalau cheetah dalam jarak pendek, antelop ini mampu berlari cepat dalam jarak panjang. Kecepatannya mencapai 89 kilometer per jam, namun dalam jarak jauh bisa berlari dengan kecepatan stabil 48 kilometer per jam tanpa berhenti. Hewan ini memang diketahui mampu bermigrasi hingga sejauh 483 kilometer. Jarak tersebut sama dengan jarak Jakarta ke Kota Semarang.

3. Elang Peregrine (Falco peregrinus)

(Foto: Live Science)

Saat menerkam mangsa, elang ini mampu terbang dengan kecepatan hingga 354 kilometer per jam. Kecepatan tersebut menjadikannya burung sprinter. Saat menjelajah, kecepatannya mencapai 97 kilometer per jam. Elang ini mampu terbang dengan kecepatan demikian lantaran sayapnya yang runcing dan ramping, tulang dada yang besar dengan otot yang kuat, serta bulu kaku yang mengurangi hambatan angin.

4. Burung Great Snipe (Gallinago media)

(Foto: Live Science)

Dalam kategori maraton, burung great snipe mampu bermigrasi jarak jauh dari Eropa timur laut ke Afrika tengah setiap tahun, jaraknya sekitar 6.760 kilometer, dengan kecepatan stabil 97 kilometer per jam. Dengan kecepatan itu, great snipe mampu sampai di Afrika tengah hanya dalam waktu maksimal 96 jam.

5. Ikan Layar (Istiophorus platypterus)

(Foto: Live Science)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bergerak di air lebih sulit ketimbang di udara. Namun hal itu bukan kendala bagi ikan layar. Dia mampu berenang dengan kecepatan hingga 110 kilometer per jam. Bahkan, menurut NOAA, ikan ini mampu berenang secara sprint dengan kecepatan 323 kilometer per jam.

6. Lumba-lumba Moncong Pendek (Delphinus delphis)

(Foto: Live Science)

Kalau ikan layar jadi ikan tercepat, kedua spesies lumba-lumba ini menjadi mamalia laut tercepat. Mamalia laut yang umumnya tinggal di perairan beriklim sedang dan tropis ini mampu berenang dengan kecepatan 64 kilometer per jam.

7. Iguana Ekor Duri (genus Ctenosaura)

(Foto: Live Science)

Ini adalah reptil tercepat. Penduduk asli Amerika Tengah mengenalinya dari duri yang muncul di ekor mereka. Kadal ini mampu berlari dengan kecepatan 35 kilometer per jam.

8. Cumi-cumi (kelas Cephalopoda)

(Foto: Live Science)

Filum Mollusca mencakup makhluk mungil di laut, seperti siput, kerang, tiram, dan cumi-cumi. Yang terakhir adalah yang tercepat di antara filum tersebut. Cumi-cumi Jumbo dan Humboldt mampu berenang hingga kecepatan 24 kilometer per jam.

9. Kumbang Harimau Australia (Cicindela hudsoni)

(Foto: Live Science)

Kumbang kecil berwarna permata ini tidak bisa terbang. Namun kumbang ini mampu berlari hingga 9 kilometer per jam untuk menempuh jarak 2,5 meter dalam satu detik.

Baca: Satwa Langka Unik: Hiu Bersinar dalam Gelap

Simak berita menarik lainnya tentang satwa hanya di kanal Tekno Tempo.co.

LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

1 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.


Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

1 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.


Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

4 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.


Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

59 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.


Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

katak mutiara merupakan jenis katak pohon yang memiliki bintik seperti mutiara. Saat ini populasinya sudah langka. Tim Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) menemukan katak ini di Pegunungan Sanggabuana, Karawang (dok.SWR)
Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.


Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orcinus orca atau paus pembunuh. Shutterstock
Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.


Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Ular Piton (ilustrasi).
Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.


Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Penelitian tentang kenapa bebek berenang dalam formasi satu baris memenangkan Hadiah Ig Nobel bidang Fisika 2022. YouTube
Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.


Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Tim Indonesia yang berhasil meraih empat medali yakni dua medali emas dan dua perunggu dalam ajang International Biology Olympiad (IBO) ke-33 tahun 2022 yang diselenggarakan di Yerevan, Armenia. ANTARA/HO- Dokumentasi Pribadi.
Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.


3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

Gedung Rektorat IPB University di kampus IPB Dramaga Bogor /ANTARA
3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?