TEMPO.CO, London - Dinosaurus Frankenstein adalah mata rantai hilang yang menghubungkan dinosaurus pemakan tumbuhan seperti Stegosaurus dengan satu kelompok karnivora seperti Tyrannosaurus rex, menurut para ilmuwan, sebagaimana dilaporkan CNN, Rabu 16 Agustus 2017.
Baca: Dinosaurus Seberat 76 Ton Ini Bikin T-Rex Terlihat Kerdil
Dinosaurus vegetarian itu hidup di Bumi sekitar 150 juta tahun yang lalu dan secara resmi dikenal sebagai Chilesaurus. Satwa ini awalnya membuat bingung para ilmuwan karena karakteristik fisiknya yang aneh, yang rupanya diambil dari dua kelompok dinosaurus yang dianggap terpisah.
Awalnya ditemukan di Amerika Selatan, Chilesaurus memiliki kepala karnivora tapi gigi datarnya cocok untuk menggiling tanaman. Para ilmuwan sempat menyebutnya Frankenstein.
"Chilesaurus terlihat seperti dirangkai dari dari hewan yang berbeda, yang membuat bingung semua orang," kata Matthew Baron, mahasiswa Ph.D. di Departemen Ilmu Bumi University of Cambridge dan bergabung dengan penulis sebuah studi dinosaurus yang diterbitkan Rabu, 16 Agustus 2017.
Para peneliti, dari Cambridge dan Natural History Museum London, menelaah lebih dari 450 karakteristik anatomi dari dinosaurus awal untuk menemukan tempat yang tepat bagi Chilesaurus di pohon keluarga dinosaurus.
Pada titik awal, para ilmuwan telah menganggap Chilesaurus milik Theropoda, yang kelompok dinosauraus "kadal-berpinggul" yang termasuk Tyrannosaurus. Namun studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Biology Letters dari Royal Society, menunjukkan dinosaurus itu sebenarnya anggota sangat awal dari kelompok yang disebut Ornithischia, kelompok "burung-berpinggul" yang termasuk dinosaurus seperti Stegosaurus dan Triceratops.
Chilesaurus memiliki struktur pinggul terbalik dari kelompok Ornithischia, yang memungkinkan untuk sistem pencernaan yang kompleks. Pada gilirannya, sistem pencernaan ini menyebabkan evolusi pemakan tumbuhan yang lebih besar.
Tapi Chilesaurus tidak memiliki paruh khas yang digunakan oleh klasifikasi dinosaurus Ornithischia untuk makan. Hal ini membuatnya menjadi dinosaurus transisi yang mengisi kesenjangan antara kedua kelompok berbeda itu.
"Sebelum ini, tidak ada spesimen transisi - kami tidak tahu urutan karakteristik ini," kata Baron dalam sebuah pernyataan. "Ini menunjukkan bahwa dalam dinosaurus burung-berpinggul, usus berkembang pertama, dan rahang berkembang kemudian. Hal ini mengisi kesenjangan itu dengan cukup baik."
Baron menyatakan bahwa keberadaan Chilesaurus mendukung teori bahwa ada perpecahan dalam pohon keluarga dinosaurus.
"Kedua cabang mengalami arah evolusi yang berbeda. Ini tampaknya telah terjadi karena perubahan dalam diet untuk Chilesaurus. Tampaknya lebih menguntungkan untuk beberapa dinosaurus pemakan daging untuk mulai makan tanaman, mungkin karena kebutuhan."
"Chilesaurus adalah salah satu dinosaurus paling membingungkan dan menarik yang pernah ditemukan," kata salah satu penulis Paul Barrett dari Natural History Museum dalam sebuah pernyataan. "Campuran fiturnya yang aneh menempatkannya di posisi kunci dalam evolusi dinosaurus dan membantu untuk menunjukkan bagaimana beberapa perpecahan yang sangat besar di antara kelompok utama terjadi."
Baca: Film Jurassic Park Keliru, Dinosaurus T.rex Tak Bisa Berlari
Awal tahun ini, dalam jurnal Nature, para ilmuwan yang sama telah menyatakan bahwa seluruh pohon keluarga dinosaurus harus disusun ulang karena ada kemungkinan kedua kelompok utama dinosaurus diturunkan dari satu nenek moyang yang sama. Saran mereka dapat membalikkan teori tentang evolusi dinosaurus.
CNN | ERWIN Z