TEMPO.CO, California - Lab Google News bersama ProPublica sedang mengembangkan machine learning atau mesin pembelajaran yang bisa mendeteksi hate speech. Ujaran kebencian kian marak di Internet. Di Indonesia, bahkan Presiden Joko Widodo kerap jadi target utama.
Seperti dilansir laman berita teknologi Ubergizmo, Senin, 20 Agustus 2017, Google menyebut jumlah ujaran kebencian sulit sekali dilacak karena masih sedikitnya data resmi. Namun, pihak Google menambahkan, kalau hal tersebut dibiarkan akan mengganggu ketertiban umum.
Baca: Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality
Pihak Google menjelaskan, dari alat ini diharapkan bisa membantu membuat data lebih mudah didapat. Mesin pembelajaran tersebut nantinya memanfaatkan teknologi pembuatan infografis menggunakan Natural Language API Google.
API nantinya akan menganalisis teks lalu mengekstraks informasi tentang orang, waktu, dan lokasi melakukan hate speech tersebut.
Baca: Google Segera Hadirkan Enam Pembaruan di Laman Home Mereka
Simak perkembangan machine learning Google dan hate speech hanya di kanal Tekno Tempo.co.
UBERGIZMO | AMRI MAHBUB