TEMPO.CO, Bandung - Rektor Institut Teknologi Bandung, Kadarsah Suryadi mengatakan, kampusnya tengah bersiap membangun techno park kedua di Cibitung, Kabupaten Bekasi.
“Techno park Gedebage Bandung untuk ICT dan industri kreatif, kalau di Cibitung Bekasi itu untuk manufacturing dan produk-produk turunannya,” kata dia di Bandung, Kamis, 24 Agustus 2017.
Kadarsah mengatakan, ITB telah menandatangani kerja sama dengan pengembang Vasanta Innopark untuk membangun fasilitas techno park tersebut.
“Perusahaan itu membangun gedung dan peralatannya, lalu meng-konek-kan kita dengan industri itu yang penting,” kata dia.
Menurut Kadarsah, kompleks technopark ITB di Cibitung itu bersebelahan dengan Kawasan Industri MM2100 yang di dalamnya terdapat ratusan perusahaan.
“Di situ kita akan mewadahi peneliti dan inovator yang mengarah pada manufaktur. Di situ ekosistemnya sudah ada. Nanti orang industri datang ke techno park, peneliti datang ke situ, bekerja berbarengan,” kata dia.
Kadarsah mengatakan, proyek penelitian yang akan digarap di technopark itu diantaranya pengembangan kendaraan listrik.
“Di sana akan dikembangkan kendaraan listrik,” kata dia.
ITB saat ini ditunjuk pemerintah sebagai koordinator pengembangan Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI-PT) untuk bidang transportasi.
“Saat ini ada 21 PUI-PT di Indonesia, empat di antaranya dikoordinasikan oleh ITB yakni transportion technology, broadband wireless access, nanoteknologi, serta teknologi pertahanan dan keamanan.
Kadarsah mengatakan, riset inovasi di bidang teknologi transportasi yang akan dikembangkan dalam 4 tahun ke depan diantaranya inovasi teknologi transportasi kendaraan teknologi listri e-Trike, bus listrik, serta LRT.
Riset itu akan dikerjakan bersama sejumlah perguruan tinggi lainnya yakni Undip, UNS, Unsri, ITK, Unlam, dan Unsrat.
Menurut Kadarsah, ITB sat ini juga sudah memiliki kerja sama riset dengan sejumlah BUMN dan perusahaan swasta.
“Kita sangat bergembira. Makin ke sini kepedulian industri makin tinggi untuk membantu riset di perguruan tinggi. Sehingga paling tidak ada dua aspek bisa dipecahkan, yaitu akses ke market dan akses kepada sumber pendanaan,” kata dia.
Kadarsah mengatakan, ITB juga sudah menikmati penambahan pendapatan untuk kampusnya dari hasil pemanfaatan paten yang sudah dihasilkan.
“Ada, tapi ndak besar. Karena tujuan kami dari paten itu bukan untuk mendapatkan rupiah dari paten, tapi untuk berkontribusi kepada masyarakat. Ini manfaatnya untuk orang banyak,” kata dia.
AHMAD FIKRI