TEMPO.CO, California - SpaceX, perusahaan antariksa swasta besutan Elon Musk, berhasil meluncurkan satelit pertama yang dibuat di Taiwan. Satelit ini diterbangkan untuk prakiraan cuaca, pemetaan, observasi lingkungan, dan riset antariksa.
Satelit ini bernama FORMOSAT-5. Beratnya hampir 450 kilogram. "Diluncurkan memakai roket Falcon 9," ujar ilmuwan SpaceX, Lauren Lyons, di Vandenberg Air Force Base, California, Kamis, 24 Agustus 2017. Setelah 10 menit peluncuran, tim SpaceX mengonfirmasi bahwa FORMOSAT-5 telah masuk orbit.
Baca: SpaceX Berhasil Luncurkan Superkomputer ke ISS
Menurut laman berita AFP, satelit FORMOSAT-5 dirancang untuk beroperasi selama lima tahun. Satelit ini akan mengorbit bumi setiap 100 menit sekali.
Tahun lalu, FORMOSAT-2, pendahulu FORMOSAT-5, dipensiunkan setelah lima tahun beroperasi. Dalam rentang waktu tersebut, FORMOSAT-2 berhasil memetakan bencana alam besar di berbagai wilayah Asia dan Afrika.
Baca: SpaceX Akan Bawa Wisatawan ke Bulan, Begini Caranya
Dan yang paling menarik adalah SpaceX berhasil membuat roket Falcon 9 kembali ke bumi. "Ini sukses ke-15 pendaratan Falcon 9," kata Lyons.
Kamera-kamera yang dipasang pada roket menunjukkan roket itu mendarat tegak luruS di kapal drone bernama Just Read the Instructions. SpaceX berencana mengangkut roket kembali dan memperbaruinya supaya bisa digunakan untuk peluncuran selanjutnya.
Baca: Pesawat Daur Ulang SpaceX Merapat ke Stasiun Luar Angkasa
Simak berita menarik lainnya tentang peluncuran satelit dan SpaceX hanya di kanal Tekno Tempo.co.
ANTARA