TEMPO.CO, Utah - Hasil riset terbaru mengungkapkan buah cokelat (kakao) bisa menjadi alternatif pengobatan diabetes tipe 2. Dalam studi yang terbit secara daring di Journal of Nutritional Biochemistry edisi 27 Juli 2017, tim peneliti dari Amerika Serikat menyatakan cokelat memiliki senyawa yang bisa membantu tubuh melepaskan banyak insulin.
Tubuh penderita diabetes biasanya tidak menghasilkan cukup insulin untuk mengolah gula darah dengan benar. Sebab, sel beta, yang bertanggung jawab menghasilkan insulin, tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Dalam studi berjudul Monomeric Cocoa Catechins Enhance β-Cell Function by Increasing Mitochondrial Respiration itu, tim yang dipimpin Thomas Rowley, peneliti biologi pangan dari Brigham Young University di Provo, Utah, berhasil menyebutkan monomer epicatechin, senyawa yang ditemukan dalam kakao, mampu membantu sel beta bekerja lebih baik dan kuat.
Baca: Alkohol Sehat atau Buruk? Hasil Riset Ini Menjawabnya
Tim menguji senyawa tersebut kepada sekelompok hewan dengan kandungan lemak tinggi. Ternyata monomer epicatechin mampu menurunkan tingkat obesitas pada hewan dan meningkatkan kemampuan mengatasi peningkatan kadar glukosa darah.
Kemudian tim melanjutkannya pada studi tingkat sel. Hasil studi menunjukkan senyawa monomer epicatechin bisa meningkatkan kemampuan sel beta untuk menghasilkan insulin.
"Senyawa ini membuat mitokondria dalam sel menjadi lebih kuat. Imbasnya, sel menghasilkan sumber energi untuk bekerja lebih baik," kata Jeffrey Tessem, anggota studi, seperti dikutip dari laman berita Science Daily, Rabu, 30 Agustus 2017.
Baca: Hasil Riset: Pria Lebih Pelit Beramal Ketimbang Wanita
Sebelumnya, telah banyak studi tentang manfaat banyak senyawa yang bisa menjadi alternatif pengobatan diabetes. Namun tim mengklaim senyawa monomer epicatechin, senyawa terkecil yang ada di kakao, paling efektif meningkatkan kerja sel beta.
"Studi ini bisa menjadi pintu masuk untuk menggunakannya sebagai suplemen makanan, bahkan berpotensi mencegah timbulnya diabetes tipe 2," ujar Andrew Neilson, peneliti teknologi pangan dari Virginia Technology University di Blacksburg, Virginia, yang juga anggota tim.
Kini, pekerjaan rumah ada pada bagaimana mengekstraksi senyawa tersebut dalam kakao dan membuatnya menjadi obat diabetes yang potensial.
Baca: Hasil Riset Terbaru: Kiamat Kehidupan di Bumi Kian Dekat
Simak artikel hasil riset terbaru lain hanya di kanal Tekno Tempo.co.
JOURNAL OF NUTRITIONAL BIOCHEMISTRY | SCIENCE DAILY | AMRI MAHBUB