Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Rahasia Ayam Asia Bisa Bermigrasi ke Afrika

image-gnews
Martin Herrera, memberi minum pada ayam jantannya bernama
Martin Herrera, memberi minum pada ayam jantannya bernama "Paquito" saat berjalan-jalan di San Jose, Koosta Rika, 26 April 2017. Herrera telah menghabiskan 20 tahun terakhir untuk menjinakkan dan melatih ayam-ayam peliharaannya. REUTERS/Juan Carlos Ulate
Iklan

TEMPO.CO, Bavaria - Kalau manusia bermigrasi tampaknya wajar. Bagaimana kalau binatang, seperti ayam dan tikus? Jelas terdengar aneh di telinga awam. Sebab, pasti akan muncul pertanyaan "Kok, bisa?"

Sebetulnya hal itu tidaklah aneh. Jalur perdagangan antarbenua, selain membuka perekonomian, juga ternyata mempengaruhi penyebaran fauna.

Ayam Asia atau yang lebih dikenal dengan ayam kampung (Gallus gallus domesticus), misalnya, juga ditemukan di kawasan Afrika timur. Apakah ayam kampung merupakan hewan umum Afrika? Jelas tidak. Dia bermigrasi.

Tim ilmuwan dari Max Planck Institute for the Science of Human History di Munich, Jerman, mengungkap ayam ini sampai di pantai timur Afrika melalui jalur perdagangan maritim. Satwa ini dibawa oleh pedagang antarbenua pada abad ke-7 dan ke-8.

"Waktu dan konteks datangnya satwa dan tanaman dari Asia ke Afrika sudah menjadi perdebatan lama di kalangan peneliti," kata Nicole Boivin, peneliti di Max Planck Institute, seperti dikutip dari laman Daily Mail.

Studi Boivin dan tim terbit dalam jurnal Public Library of Science One (PLoS ONE) edisi 17 Agustus 2017 dengan judul "Reconstructing Asian faunal introductions to eastern Africa from multi-proxy biomolecular and archaeological datasets".

Boivin dan tim mengungkap fakta ini menggunakan metode zooarchaeology by mass spectrometry (ZooMS). Ini adalah metode analisis DNA dan protein purba.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim menganalisis DNA dan protein dari 496 sampel tulang dari 22 pulau di daerah pesisir dan pedalaman Afrika timur. Mereka juga menganalisis penanggalan sampel radiokarbon.

Hasilnya, ayam Asia sampai ke Pulau Zanzibar dan Tanzania pada abad ke-7 dan ke-8. Berdasarkan catatan sejarah, orang-orang di daerah tersebut sudah melakukan pelayaran dan perdagangan maritim ke Samudera Hindia. "Ayam dibawa ke Afrika hingga akhirnya menyebar ke pedalaman," ujar Boivin.

Selama abad tersebut, menurut dia, perdagangan terjadi cukup pesat. Bukti-bukti arkeologis yang ditemukan, seperti keramik, manik-manik, dan tanaman Asia, juga menunjukkan adanya jalur perdagangan besar antara Benua Asia dan Afrika.

Adapun pola persebaran tikus hitam sedikit berbeda. Hewan pengerat ini terbawa dalam kapal-kapal dagang. Melalui metode yang sama, tikus hitam Asia (Rattus rattus), yang juga dikenal sebagai tikus rumah, diketahui tersebar di Afrika dalam rentang waktu yang berdekatan dengan migrasi Ayam.

Dalam waktu yang sama juga tikus ini menjadi hama dan penyebar wabah di Afrika. Selain itu, mengubah ekosistem di beberapa pulau di Afrika.

PLOS ONE | DAILY MAIL | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

4 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

23 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

24 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

28 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

28 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

29 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

45 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.