TEMPO.CO, Bavaria - Kalau manusia bermigrasi tampaknya wajar. Bagaimana kalau binatang, seperti ayam dan tikus? Jelas terdengar aneh di telinga awam. Sebab, pasti akan muncul pertanyaan "Kok, bisa?"
Sebetulnya hal itu tidaklah aneh. Jalur perdagangan antarbenua, selain membuka perekonomian, juga ternyata mempengaruhi penyebaran fauna.
Ayam Asia atau yang lebih dikenal dengan ayam kampung (Gallus gallus domesticus), misalnya, juga ditemukan di kawasan Afrika timur. Apakah ayam kampung merupakan hewan umum Afrika? Jelas tidak. Dia bermigrasi.
Tim ilmuwan dari Max Planck Institute for the Science of Human History di Munich, Jerman, mengungkap ayam ini sampai di pantai timur Afrika melalui jalur perdagangan maritim. Satwa ini dibawa oleh pedagang antarbenua pada abad ke-7 dan ke-8.
"Waktu dan konteks datangnya satwa dan tanaman dari Asia ke Afrika sudah menjadi perdebatan lama di kalangan peneliti," kata Nicole Boivin, peneliti di Max Planck Institute, seperti dikutip dari laman Daily Mail.
Studi Boivin dan tim terbit dalam jurnal Public Library of Science One (PLoS ONE) edisi 17 Agustus 2017 dengan judul "Reconstructing Asian faunal introductions to eastern Africa from multi-proxy biomolecular and archaeological datasets".
Boivin dan tim mengungkap fakta ini menggunakan metode zooarchaeology by mass spectrometry (ZooMS). Ini adalah metode analisis DNA dan protein purba.
Tim menganalisis DNA dan protein dari 496 sampel tulang dari 22 pulau di daerah pesisir dan pedalaman Afrika timur. Mereka juga menganalisis penanggalan sampel radiokarbon.
Hasilnya, ayam Asia sampai ke Pulau Zanzibar dan Tanzania pada abad ke-7 dan ke-8. Berdasarkan catatan sejarah, orang-orang di daerah tersebut sudah melakukan pelayaran dan perdagangan maritim ke Samudera Hindia. "Ayam dibawa ke Afrika hingga akhirnya menyebar ke pedalaman," ujar Boivin.
Selama abad tersebut, menurut dia, perdagangan terjadi cukup pesat. Bukti-bukti arkeologis yang ditemukan, seperti keramik, manik-manik, dan tanaman Asia, juga menunjukkan adanya jalur perdagangan besar antara Benua Asia dan Afrika.
Adapun pola persebaran tikus hitam sedikit berbeda. Hewan pengerat ini terbawa dalam kapal-kapal dagang. Melalui metode yang sama, tikus hitam Asia (Rattus rattus), yang juga dikenal sebagai tikus rumah, diketahui tersebar di Afrika dalam rentang waktu yang berdekatan dengan migrasi Ayam.
Dalam waktu yang sama juga tikus ini menjadi hama dan penyebar wabah di Afrika. Selain itu, mengubah ekosistem di beberapa pulau di Afrika.
PLOS ONE | DAILY MAIL | AMRI MAHBUB