Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada, Mikroplastik Diduga Bisa Membawa Logam Berat

Editor

Erwin prima

image-gnews
Seorang ibu ingin mengisi air minum mereka di dekat pengelolaan limbah plastik di daerah Pulo Gadung, Jakarta Timur. Dari 21 sampel di kawasan Jabodatabek, 76 persen air ledeng dan air tanah terkontaminasi mikroplastik. (Orb Media)
Seorang ibu ingin mengisi air minum mereka di dekat pengelolaan limbah plastik di daerah Pulo Gadung, Jakarta Timur. Dari 21 sampel di kawasan Jabodatabek, 76 persen air ledeng dan air tanah terkontaminasi mikroplastik. (Orb Media)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah temuan hasil riset baru mengungkap bahwa sampah partikel plastik mencemari sumber air bersih dalam rumah tangga di Jakarta dan kota-kota lainnya di dunia. Sebagian bahkan terminum karena sumber air yang sama diakui dikonsumsi sehari-hari.

Baca: Kontaminasi Mikroplastik Jakarta: Tercemar Bukan Karena Kumuh

Temuan ini didapat dari penelitian di laboratorium fakultas kesehatan masyarakat University of Minnesota, Amerika Serikat. Hasil penelitian yang dikerjakan bersama Orb Media—lembaga nonprofit yang berbasis di India—itu diterbitkan kemarin, dan Tempo menerima hak eksklusif di antara sejumlah media pertama yang mempublikasikannya.   

Namun, Reza Cordova, peneliti pencemaran laut dari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, berusaha meyakinkan bahwa tubuh manusia memiliki mekanisme untuk mengeluarkan kembali setiap benda asing yang masuk. “Lagian kita tidak makan pencernaan ikan,” katanya.

Hanya ada satu catatan Reza, yakni plastik atau mikroplastik memiliki sifat yang unik karena molekulnya non-polar. Tiga atau empat tahun lalu, dia mengungkapkan, ada peneliti yang menyatakan logam berat karsinogenik pun dapat "menempel" pada plastik karena sifat molekul itu. “Hal ini yang menjadi kekhawatiran berbagai pihak akan dampak lanjutan dari plastik yang ada di lingkungan laut.”

Mikroplastik sendiri adalah partikel yang berasal dari luruhan plastik dan masuk ke lingkungan, khususnya perairan, akibat adanya sinar ultraviolet, arus, panas, dan bakteri. Hal itu membutuhkan proses lama, tergantung jenis polimernya, bisa 2 atau 10 tahun, bahkan lebih.

Sumber mikroplastik bukan hanya plastik berukuran besar. Justru sumber utamanya adalah partikel yang berasal dari pembersih muka, sabun, lulur mandi, atau pasta gigi. Sumber lainnya adalah debu ban, cat, dan serat sintetis dari tekstil yang tersebar lewat proses pencucian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mary Kosuth, ketua tim peneliti dari University of Minnesota, dalam laporan berjudul "Synthetic Polymer Contamination in Global Drinking Water: Preliminary Report" menyebut hasil risetnya mengungkap bahwa jumlah rata-rata mikroplastik itu per liter mencapai 57 partikel atau sekitar 4,34 partikel per sampel air.

“Partikel itu ada di mana-mana. Dan kami ingin tahu apakah juga ada di gelas air minum kita,” kata Dan Morrison, ketua tim peneliti dari Orb Media. Lembaga inilah yang menggandeng Mary dan meminta Sherri Mason, profesor di bidang yang sama dari University of New York, mensupervisi penelitian.

Baca: Hasil Riset: Air di Jakarta Terkontaminasi Mikroplastik

Para peneliti melakukan riset terhadap sebanyak 159 sampel air dari berbagai tempat di dunia. Dua puluh satu di antaranya dikumpulkan dari Jakarta dan sekitarnya sepanjang periode Januari-Maret lalu.

KORAN TEMPO | ERWIN Z

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Riset Celios: Indonesia Berpotensi Krisis Karbon Biru Akibat Ekspor Pasir Laut

1 hari lalu

Akademikus, pegiat lingkungan, serta para nelayan memprotes PP Nomor 26 Tahun 2023 karena membuka kembali keran ekspor pasir laut yang ditutup sejak 2003.
Riset Celios: Indonesia Berpotensi Krisis Karbon Biru Akibat Ekspor Pasir Laut

Celios merilis laporan terbaru terkait Keputusan Pemerintah ihwal pembukaan kembali keran ekspor pasir laut.


Riset BRIN: Perubahan Peran Kapal Pinisi Ancam Pelestarian Pengetahuan Lokal dan Budaya

7 hari lalu

Warga melihat Kapal Pinisi yang ditarik ke laut saat prosesi peluncuran perahu (annyorong lopi) di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 11 Desember 2023. Pemerintah Kota Makassar meresmikan dua unit Kapal Pinisi yang dibuat dengan anggaran Rp7,99 miliar sebagai media atraksi wisata dan budaya serta edukasi sejarah dan menjadi salah satu program prioritas pemerintah setempat dalam memajukan sektor pariwisata di daerah itu. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Riset BRIN: Perubahan Peran Kapal Pinisi Ancam Pelestarian Pengetahuan Lokal dan Budaya

Kapal pinisi asli secara historis digunakan oleh masyarakat Bugis Makassar untuk perdagangan antarpulau dan telah mengalami transformasi.


Riset Bank Mandiri: Kecenderungan Menabung Warga Kelas Bawah RI Turun Drastis

8 hari lalu

Ilustrasi menabung atau tabungan. Shutterstock
Riset Bank Mandiri: Kecenderungan Menabung Warga Kelas Bawah RI Turun Drastis

RIset Bank Mandiri mencatat kecenderungan menabung warga kelas bawah turun drastis.


BEM UNM Sukses Gelar Seminar Riset Nasional: Membangun Budaya Riset di Kalangan Mahasiswa

56 hari lalu

Seminar Riset Nasional Universitas Negeri Makassar
BEM UNM Sukses Gelar Seminar Riset Nasional: Membangun Budaya Riset di Kalangan Mahasiswa

Seminar Riset Nasional ini dibuka secara resmi oleh Rektor UNM, Prof. Dr. Karta Jayadi, M.Sn.


Peneliti BRIN Dorong Penggunaan Teknologi Terahertz, Dapat Kirim Data Secepat Kilat

57 hari lalu

Peneliti Pusat Riset Elektronika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Hana Arisesa menjelaskan terahertz (THz) dapat menjadi teknologi potensial yang dapat diimplementasikan di Indonesia. Dok. Humas BRIN
Peneliti BRIN Dorong Penggunaan Teknologi Terahertz, Dapat Kirim Data Secepat Kilat

BRIN sebagai orkestrator riset nasional perlu berperan sebagai pendorong riset terahertz tingkat nasional bahkan global.


3 Tools AI yang Paling Banyak Digunakan hingga Juli 2024

15 Juli 2024

Rekomendasi AI Selain ChatGPT. Foto: Canva
3 Tools AI yang Paling Banyak Digunakan hingga Juli 2024

RevoU melakukan riset tentang penggunaan tools AI di tahun 2024. Apa saja AI yang paling populer sejauh ini?


Riset Peneliti BRIN, Efek Pereda Nyeri dari Daun Kratom Hampir Setara Morfin

3 Juli 2024

Daun Kratom (wikipedia)
Riset Peneliti BRIN, Efek Pereda Nyeri dari Daun Kratom Hampir Setara Morfin

Efek analgesik alkaloid kratom hampir sama dengan efek analgesik yang ditimbulkan morfin.


Startup Risetku Dukung Penelitian dan Inovasi Kesehatan RI

26 Juni 2024

Peneliti kesehatan sekaligus cofounder Risetku, Elvan.
Startup Risetku Dukung Penelitian dan Inovasi Kesehatan RI

Startup Risetku hadir untuk meningkatkan produktivitas peneliti di Indonesia.


Mudah Ditebak, 87 Juta Kata Sandi Dibobol Hacker Tak Sampai Semenit

19 Juni 2024

Ilustrasi Password. Kredit: the Register
Mudah Ditebak, 87 Juta Kata Sandi Dibobol Hacker Tak Sampai Semenit

Pemilik diimbau untuk membuat kata sandi yang berbeda untuk setiap akun di perangkat.


Australia dan Kementerian Pendidikan Kerja Sama Riset untuk Sulawesi

30 Mei 2024

Australia dan Indonesia pada Kamis, 30 Mei 2024, meluncurkan sebuah kolaborasi universitas dan riset bilateral untuk Sulawesi melalui Kemitraan Riset Australia Indonesia (PAIR). Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia dan Kementerian Pendidikan Kerja Sama Riset untuk Sulawesi

PAIR Sulawesi merupakan inisiatif dari Australia Indonesia Centre (AIC), sebuah konsorsium universitas riset terkemuka di kedua negara.