Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tahukah Anda, Sepekan Terakhir Matahari Mengalami Gejolak Hebat

image-gnews
Foto detail dari badai matahari kedua yang keluar dari permukaan matahari (25/10). Sepanjang Jumat kemarin (25/10) telah terjadi tiga kali badai matahari.   REUTERS/NASA
Foto detail dari badai matahari kedua yang keluar dari permukaan matahari (25/10). Sepanjang Jumat kemarin (25/10) telah terjadi tiga kali badai matahari. REUTERS/NASA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Matahari bergejolak hebat dalam sepekan terakhir. Hanya dalam rentang tiga jam, Rabu pekan lalu, dua semburan radiasi (solar flare) meledak dari bintik raksasa di permukaan matahari.

Kedua ledakan energi itu masuk kategori X ukuran badai matahari terkuat yang dapat memicu gangguan pada komunikasi radio dan navigasi. Ledakan radiasi yang kedua bahkan menjadi yang terbesar dalam satu dekade terakhir.

Ledakan energi sekuat itu berpotensi membawa kerusakan pada satelit dan Stasiun Antariksa Internasional di orbit bumi. Namun, untunglah, Badan Antariksa Amerika Serikat memastikan stasiun dan awaknya dalam keadaan baik.

"Tak ada dampaknya pada kru dan pengoperasian stasiun. Seluruh perangkatnya juga baik-baik saja," kata juru bicara NASA, Dan Huot, seperti ditulis Space, Jumat pekan lalu.

Sumber ledakan energi matahari raksasa kali ini berasal dari area 2673, bintik raksasa yang lebarnya mencapai 89 ribu kilometer yang setara dengan tujuh kali diameter bumi. Kawasan yang dikenal aktif ini mulai bergejolak pada Senin lalu, melepaskan gelombang radiasi dan plasma ke arah bumi.

Kekuatan ledakannya melejit mencapai X2,2 atau tingkat 2,2 di kategori badai matahari terkuat (X). Bahkan selanjutnya, Pusat Pengukuran Cuaca Antariksa Amerika Serikat (SWPC) mencatat energi ledakan mencapai X9,3.

Ini ledakan yang terbesar. Terakhir ledakan yang mencapai X9 terjadi pada 2006. Bintik matahari ini tercatat melepaskan enam ledakan besar. Seiring dengan sejumlah ledakan itu, dua plasma energi melejit dari area 2673.

Diperlukan waktu sekitar tiga hari bagi gelombang energi ini untuk mencapai bumi. Namun penghuni bumi mendapatkan cukup perlindungan dari atmosfer dan medan magnet yang menghalangi laju energi merusak ini. Saat menghantam atmosfer, plasma matahari ini memicu aurora alias riak cahaya di kedua kutub bumi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Semburan matahari meledak ketika medan magnet, energi yang menciptakan bintik (sunspot) di permukaan bintang itu, tarik-menarik dan bertubrukan. Ledakan itu memancarkan energi yang sangat besar dan memanaskan permukaan matahari. Saat ledakan terjadi, matahari juga bisa memancarkan plasma berkekuatan tinggi atau coronal mass ejection (CME).

Bintik matahari sebenarnya adalah wilayah dengan suhu lebih dingin dari permukaan bintang yang berkisar 5.500 derajat Celsius. Penampakannya juga lebih gelap daripada daerah di sekitarnya. Namun kawasan ini memiliki medan magnet yang sangat kuat. Medan magnet ini berfluktuasi dalam siklus bintik matahari 11 tahun.

"Saat ini sebenarnya siklusnya menuju minimum, jadi sangat menarik ketika ada semburan kategori X yang muncul," kata Rob Steenburgh, ilmuwan dari SWPC.

Bumi punya sejumlah pengalaman buruk ketika menghadapi energi semburan matahari. Sistem komunikasi dan pembangkit listrik menjadi sistem yang paling rentan rusak.

Semburan matahari kategori X pekan lalu sempat mengganggu sistem komunikasi dan navigasi. Plasma energi yang muncul bersamaan dengan semburan matahari pada 2006 juga mengganggu sinyal global positioning system.

Pada 2003 juga terjadi ledakan kategori X yang lebih besar. Saking kuatnya, sensor penghitung mati saat melakukan pengukuran. Pengukuran saat itu mencapai X28 sebelum sensornya mati. Hasil analisis susulan dari NASA menunjukkan bahwa kekuatan semburan matahari itu mencapai X45.

NASA | THE VERGE | LIVESCIENCE | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

9 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Rapat tersebut beragendakan perkenalan Kepala Otorita IKN beserta jajarannya dan pemaparan progres pembangunan IKN. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.


Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

10 hari lalu

Gerhana matahari total terlihat di Dallas, Texas, AS, 8 April 2024. NASA/Keegan Barber
Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

11 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

12 hari lalu

Fenomena gerhana matahari total saat terlihat dikawasan Las Grutas, provinsi Rio Negro, Argentina, 14 Desember 2020. Gerhana matahari total dapat terlihat di Amerika Selatan, khususnya di wilayah Cile dan Argentina. REUTERS/Chiwi Giambirtone
6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024


Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

12 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS


Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

12 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada


Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

12 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.


4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

17 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.


Top 3 Tekno: Aktivitas Perusahaan Sukanto Tanoto di IKN, Deforestasi Kalimantan, Bencana Akibat Penggundulan Hutan

30 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Top 3 Tekno: Aktivitas Perusahaan Sukanto Tanoto di IKN, Deforestasi Kalimantan, Bencana Akibat Penggundulan Hutan

Tiga artikel terkait IKN menjadi Top 3 Tekno Tempo pada hari ini. Berita terpopuler mengenai aktivitas perusahaan milik Sukanto Tanoto di IKN.


BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

31 hari lalu

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

ISRO dan BRIN sepakat untuk berkolaborasi dalam sejumlah sektor, di antaranya Pemeliharaan dan Pemanfaatan Telemetri.