TEMPO.CO, Banten - Tim ekspedisi untuk mencari Harimau Jawa kini tengah menyisir kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) untuk menyelidiki kucing besar itu.
Baca: Heboh Temuan 3 Kucing Besar Mirip Harimau Jawa yang Sudah Punah
Tim bentukan Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK ) itu bekerja sama World Wildlife Foundation (WWF) Indonesia itu terdiri dari delapan orang dan dibagi dua untuk menyisir dua wilayah berbeda.
Coordinator Species WWF Ujung Kulon Project, Ridwan Setiawan, mengatakan tim akan bergerak dalam radius empat kilometer dengan pola obat nyamuk. "Kami mulai dari titik ditemukannya lalu ke arah dia datang dan pergi," kata pria yang akrab disapa Iwan itu, Rabu 13 September 2017.
Pencarian juga akan dilakukan di Gunung Payung dan Perbukitan Talanca. Di kedua lokasi itu terdapat bebatuan dan gua yang menjadi habitat kucing besar.
Menurut Iwan, target utama pencarian berada di sekitar sungai. Pasalnya saat ini tengah terjadi musim kering. Tim akan bergerak dalam 10 hari.
Tim ekspedisi akan mencari jejak kucing besar. Baik berupa jejak, cakaran, rambut, serta kotoran. Air sungai pun akan diambil samplenya untuk diteliti. "Kami akan mencari DNA Harimau," kata dia.
Kemarin, tim ekspedisi telah menemukan bekas cakaran kucing besar di tanah. Tak jauh dari situ, ditemukan fecesnya. Tim ekspedisi kemudian mengambil sampel tersebut untuk ditelisik DNA-nya.
Tim ekspedisi juga berencana memasang video trap di sejumlah lokasi. Tingginya sekitar satu meter.
Ketika Tempo bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berkunjung ke TNUK kemarin, seorang petugas Seksi Dokumentasi KLHK, Winarsa, menangkap gambar seekor Banteng yang terluka di bagian leher. Banteng itu diduga diserang oleh kucing besar karena luka gigitan berada di leher Banteng.
Tim memperkirakan kucing besar itu akan kembali datang ke Padang Penggembalaan Cidaun untuk menyantap mangsanya.
Kepala Balai TNUK Ujang Mamat Rahmat mengatakan tim ekspedisi Harimau Jawa dibentuk setelah ada temuan kucing besar di Padang Penggembalaan Cidaun, TNUK, pada 25 Agustus lalu. "Pegawai kami melihat kucing besar itu memiliki corak berbeda dengan Macan Tutul Jawa yang banyak di TNUK," kata dia di TNUK, Rabu, 14 September 2017.
Seorang pegawai TNUK, Muhammad Ganda Saputra, 31 tahun, melihat dua kucing besar pada siang hari sekitar pukul 11.00 WIB dari arah belakang. Di bagian pantatnya nampak loreng seperti milik Harimau. Sementara Macan Tutul Jawa bermotif tutul bulat hitam.
Baca: Dianggap Punah, Harimau Jawa Terlihat di Ujung Kulon
Ganda kembali melihat kucing besar dengan ukuran yang lebih kecil lagi pada sore hari sekitar pukul 17.20 WIB. Kucing yang diduga Harimau Jawa itu tengah memakan Banteng di Padang Penggembalaan Cidaun sebelum berlalu.
VINDRY FLORENTIN