TEMPO.CO, San Francisco - Presiden Trump telah memblokir langkah sebuah perusahaan investasi yang dimiliki oleh pemerintah Cina untuk mengakuisisi pembuat chip Lattice Semiconductor.
Baca: Mahkamah Agung Izinkan Trump Tolak Imigran dari Seluruh Dunia
Keputusan tersebut mengikuti sebuah rekomendasi dari Komite Penanaman Modal Asing di Amerika Serikat (CFIUS), sebuah badan pemerintah AS yang mengulas kesepakatan yang berpotensi menimbulkan masalah keamanan nasional.
Investor Cina telah mengucurkan uang ke perusahaan-perusahaan teknologi Amerika dalam beberapa tahun terakhir, dan ini telah menimbulkan kekhawatiran bahwa kontrol Cina dapat merusak keamanan nasional Amerika.
Hal itu bisa terjadi karena perusahaan Cina mendapatkan pengetahuan untuk mengembangkan teknologi high-end untuk aplikasi militer. Selain itu, kesepakatan itu dapat menimbulkan ancaman langsung jika mereka memungkinkan pemerintah Cina menyusup ke rantai pasokan untuk produk yang dibeli oleh pemerintah AS, sehingga menciptakan peluang untuk pengawasan atau sabotase.
Lattice, perusahaan yang berbasis di Portland dengan sekitar 1.000 karyawan, berpendapat bahwa administrasi Trump tidak perlu khawatir. Lattice mengatakan mereka mengalihdayakan pembuatan chip ke perusahaan lain, jadi tidak ada risiko fasilitas manufaktur disusupi. Lattice juga menawarkan untuk mentransfer hak kekayaan intelektual kepada pemerintah AS untuk memastikan bahwa hal itu tidak jatuh ke tangan Cina.
Namun, pemerintahan Trump memutuskan langkah-langkah ini tidak cukup untuk melindungi keamanan nasional. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah keputusan Trump, Departemen Keuangan mengemukakan kekhawatiran akan "potensi transfer kekayaan intelektual kepada perusahaan pengakuisisi asing, peran pemerintah Cina dalam mendukung transaksi ini, dan pentingnya integritas rantai pasokan semikonduktor kepada pemerintah AS, dan penggunaan produk-produk Lattice oleh pemerintah AS."
Baca: Tak Biasa, Presiden Trump Terima Kunjungan PM Najib Razak
Keputusan Trump bukanlah kejutan, terutama mengingat reputasi Trump sebagai garis keras Cina. Sementara presiden memiliki kewenangan tertinggi untuk memblokir transaksi dengan alasan keamanan nasional, presiden secara rutin mengikuti rekomendasi panel CFIUS, yang diketuai oleh Menteri Keuangan.
ARSTECHNICA | ERWIN Z
Baca juga: Tragedi Debora: 3 Hal Mengindikasikan Rumah Sakit Lalai