TEMPO.CO, Madrid - Burung merak terkenal dengan keanggunannya. Bulu pada sayapnya memancarkan berbagai keindahan warna yang menawan. Tak pelak keindahannya membuat takjub. Namun bagaimana sebenarnya merak atau burung lainnya melukis tubuhnya sehingga tampak indah seperti itu?
Sebuah studi yang terbit di jurnal Physiological and Biochemical Zoology edisi 4 Agustus 2017 berusaha mencari tahu sebabnya. Penelitian yang dilakukan para ahli dari Spanish National Research Council, Madrid, agak berbeda dengan yang sudah dilakukan, yang lebih berfokus pada peran karotenoid (pigmen organis) dalam pewarnaan burung.
Kali ini, Ismael Galván dan timnya mengeksplorasi peran melanin, yang berperan menentukan warna pada kulit, dalam penciptaan pola bulu burung. Zat protein ini merupakan satu-satunya unsur pigmen yang secara langsung dikendalikan tubuh burung pada tingkat sel. "Kami ingin tahu apakah pola dan warna bulu burung semata dihasilkan oleh melanin atau unsur pigmen lainnya," kata Galvan.
Galván dan tim peneliti mempelajari pewarnaan bulu untuk melihat jenis pigmen pada pola bulu burung yang kompleks, yakni pola yang berisi kombinasi dua warna atau lebih yang terlihat beberapa kali. Pewarnaan bulu burung terutama terjadi berkat dua jenis pigmen: melanin, yang menghasilkan warna hitam, abu-abu, cokelat, dan oranye; dan karotenoid, yang digunakan oleh struktur bulu khusus untuk menghasilkan warna-warna yang lebih cerah.
Para peneliti pun bekerja. Mereka membuka gambar 9.049 spesies burung yang termuat dalam Handbook of the Birds of World, yang terdiri atas 16 buku. Namun tak semua mereka catat.
Hanya ilustrasi burung dewasa jantan dan betina yang diperiksa untuk melihat ada-tidaknya pola warna bulu yang kompleks. "Jika ada, kami menentukan apakah warna yang membentuk pola kompleks dihasilkan oleh melanin atau bukan," kata Galván.
Selanjutnya: Palet warna