Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Doktor Termuda Indonesia: Cerita di Balik Nama Grandprix

image-gnews
Grandprix Thomryes Marth Kadja. Kredit: ResearchGate
Grandprix Thomryes Marth Kadja. Kredit: ResearchGate
Iklan

TEMPO.CO, BandungDoktor termuda Indonesia dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Grandprix Thomryes Marth Kadja, punya cerita menarik tentang alasan orangtuanya memberikan nama yang terdengar aneh itu. Menurut lajang kelahiran Kupang, 31 Maret 1993 itu, nama tersebut berasal dari kesukaan ayahnya melihat balap motorcross di Kupang.

"Dikasihlah nama itu dengan harapan saya bisa jadi motor penggerak keluarga dan masyarakat," kata Granprix, anak sulung dari tiga bersaudara itu, Jumat, 22 September 2017.

Granprix juga bercerita tentang hobi membaca komik. Buku komik yang disenanginya adalah Crayon Sinchan karangan Yoshio Usui. "Sinchan tampaknya nakal, tapi cerdas," kata dia. Dia membaca komik itu sejak duduk di sekolah dasar. Grandprix bersekolah sejak usia lima tahun. Saat sekolah menengah atas ia masuk kelas percepatan (akselarasi). Ketika mulai kuliah di program studi Kimia Universitas Indonesia pada 2009, usianya 16 tahun.

Lulus pada 2013, ia melanjutkan jenjang master pada program studi Kimia dengan beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Beasiswa itu juga mempercepat masa studi hingga doktoral menjadi empat tahun dari normal enam tahun.

Selama kuliah, Grandprix membagi waktu agar tak suntuk belajar. Ketika di kampus fokusnya pada riset dan banyak membaca artikel ilmiah. Sembilan jurnal ilmiah dari risetnya tentang kebaruan zeolit khusus untuk industri petrokimia juga dipublikasi selama studi pasca sarjana itu. "Saat kerja serius, waktunya libur main atau membaca buku komik Sinchan," kata Grandprix.

Baginya, karakter Sinchan yang periang dan suka menolong itu menarik. Komik yang dikoleksinya itu juga dinilai sebagai penyeimbang rutinitas kesehariannya. Selain komik, pelepas suntuk studinya seperti wisata, main pingpong, bulutangkis, juga Play Station sepakbola.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Grandprix menghasilkan riset zeolit sintesis yang unggul. Material yang khusus dinamakan ZSM-5 itu ditelitinya sejak duduk di bangku pendidikan master di ITB pada 2013-2015. Dia dinyatakan lulus menjadi doktor muda dalam sidang tertutup 6 September 2017. Sedangkan sidang terbukanya dihelat hari ini, Jumat, 22 September 2017, di komplek Rektorat ITB, Jalan Taman Sari Bandung. "Setelah ini saya mau melamar jadi dosen di ITB," katanya.

Setidaknya, ada tiga keunggulan zeolit sintesis itu dari peneliti lajang kelahiran Kupang, 31 Maret 1993 itu.

Zeolit merupakan batuan alami yang mengandung sejumlah mineral. Bahan itu umum dipakai untuk campuran semen, semen gigi, pasir untuk kotoran kucing peliharaan, maupun penyerap polutan lain. Namun zeolit yang digunakan Grandprix, jenis sintesis material alaminya harus diolah dulu untuk mendapatkan bahan kimia khusus untuk industri petrokimia.

Zeolit sintesis buatannya berfungsi untuk konversi minyak bumi menjadi bahan bakar. Kini juga dipakai untuk mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar, maupun biogasoline dari kelapa sawit. Pengolahan zeolit sintesis itu, kata doktor termuda Indonesia itu, umumnya memakan waktu empat hari dengan pemanasan di dalam reaktor baja bersuhu 150 derajat Celcius.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

20 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.


BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

1 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.


Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

1 hari lalu

Rektor ITB Reini Wirahadikusumah saat menyampaikan pidato pelepasan jenazah AD Pirous di Aula Timur ITB, Bandung, Jawa Barat, 17 April 2024. AD Pirous, Guru Besar Emeritus FSRD ITB dan salah satu maestro seni rupa modern di Indonesia wafat pada 16 April 2024 dalam usia 92 tahun. TEMPO/Prima Mulia
Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.


ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

1 hari lalu

Logo ITB
ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.


ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

2 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

Lokasi UTBK akan menggunakan kampus ITB di Jalan Ganesha dan dua sekolah yang berdempetan tempatnya, yaitu SMAN 3 dan SMAN 5.


Jejak Karya Seniman AD Pirous dan ITB Kehilangan Guru Besarnya

2 hari lalu

AD Pirous. Foto: Instagram @dialogue_arts.
Jejak Karya Seniman AD Pirous dan ITB Kehilangan Guru Besarnya

Ketika mengunjungi pameran besar seni tradisional Islam di Metropolitan Museum of Art, New York, AD Pirous terpana.


Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

2 hari lalu

AD Pirous. Foto: Instagram @dialogue_arts.
Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

Upacara pelepasan jenazah AD Pirous akan digelar di Aula Timur ITB pada pukul 10 pagi, untuk selanjutnya dimakamkan di TPU Cibarunai, Bandung.


IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

9 hari lalu

Rektor IPB University Arif Satria (ketiga kiri) bersama sejumlah peneliti IPB menunjukkan inovasi enzim untuk deteksi virus Covid-19 dan kit antibodi Covid-19 di Rektorat Andi Hakim Nasution, IPB University, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 21 Desember 2021. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.


Pakar Tata Kota ITB Beberkan Akar Kemacetan saat Mudik

11 hari lalu

Kendaraan pemudik terjebak macet di Cikaledong, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 7 April 2024. Pada H-3 Lebaran 2024, kemacetan di jalur mudik Nagreg harus diurai dengan sistem buka tutup one way di Limbangan, Garut. TEMPO/Prima Mulia
Pakar Tata Kota ITB Beberkan Akar Kemacetan saat Mudik

Pakar Tata Kota Institut Teknologi Bandung (ITB), I Gusti Ayu Andani, mengungkapkan sejumlah faktor penyebab kemacetan muncul saat mudik.


Tawarkan Solusi Rambut Rontok, Tim Maya ITB ke Final Internasional L'Oreal Brandstorm 2024

13 hari lalu

Tim Maya dari ITB  menjadi pemenang ajang kompetisi L'Oral Brandstorm di Indonesia pada 27 Maret 2024. (Dok.Humas ITB)
Tawarkan Solusi Rambut Rontok, Tim Maya ITB ke Final Internasional L'Oreal Brandstorm 2024

Tahun ini adalah keikutsertaan kedua kalinya Tim Maya ITB dalam ajang kompetisi L'Oral.