Kondisi itu menjadi awal bencana bagi kehidupan beruang kutub dan semakin menunjukkan terjadinya pemanasan global. "Ini juga menjadi tahun pertama lintasan barat laut di atas Amerika Utara dan timur laut di atas Rusia bebas dengan es," kata Martin Sommerkorn, penasihat senior WWF untuk Program Arctic.
Pusat Data Es dan Salju Amerika Serikat menyatakan bahwa pada awal bulan ini cakupan es di Laut Artik merupakan yang terendah kedua. Hal itu berdasarkan citra satelit yang memotret wilayah tersebut sejak 1979.
Bulan lalu, para ahli dari Universitas Trent di Ontario melaporkan terpisahnya gunung es raksasa seukuran Manhattan dari Pulau Ellesmere di utara Kanada. Peristiwa dramatis itu menjadi indikasi terjadinya peningkatan suhu dan mengubah batas-batas geografis di kutub utara. Tidak hanya itu, mata pencarian masyarakat juga bakal terpengaruh akibat terjadinya perubahan ekosistem.
Menurut Sommerkorn, kejadian itu tidak semata-mata masalah di Laut Artik. "Ini masalah global dan menuntut respons dari semua negara di dunia," katanya. Pemerintah harus mempercepat pembahasan tentang upaya-upaya mengurangi emisi gas rumah kaca, pengganti dari Protokol Kyoto. Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim di Copenhagen, Denmark, pada Desember 2009 diharapkan menyepakati protokol baru itu.
AP
: