Lebih dari separuh es yang hilang selama lima tahun terakhir itu ada di Greenland. "Hal itu diketahui dari pengukuran berat es yang dilakukan melalui satelit GRACE," kata Scott Luthcke, pakar geofisika NASA.
Dia menyatakan air yang berasal dari melelehnya es Greenland dalam lima tahun terakhir bisa mengisi 11 Teluk Chesapeake di Samudera Atlantik. "Laju mencairnya Greenland tampaknya terus meningkat," tuturnya.
Para ilmuwan NASA berencana mempresentasikan temuan tersebut pada konferensi American Geophysical Union di San Francisco hari ini. Luthcke mengatakan perhitungan es Greenland pada musim panas 2008 belumlah lengkap, tapi es yang hilang tahun ini cukup besar, sekalipun tak separah pada 2007.
Itu berita baik bagi Alaska. "Setelah turunnya presipitasi pada 2005, luas hamparan es sedikit meningkat pada 2008 karena besarnya hujan salju yang terjadi," kata Luthcke. Sejak 2003, ketika satelit NASA mulai melakukan pengukuran, Alaska telah kehilangan 400 miliar ton esnya.
Dalam melakukan pengukuran dampak perubahan iklim, para ilmuwan biasanya juga perlu memantau data selama beberapa tahun untuk mengetahui tren secara keseluruhan. Melelehnya hamparan es berbeda dengan lautan es, karena peningkatan laut es sangat kecil.
Pada 1990-an, Greenland tidak bertanggung jawab atas kenaikan permukaan air laut dunia, tapi pulau itu kini menambah tinggi permukaan laut sekitar setengah milimeter per tahun, tutur Jay Zwally, ahli es NASA.
"Melelehnya es daratan di Greenland, Antartika, dan Alaska telah meningkatkan permukaan laut sekitar 5 milimeter dalam lima tahun ini," ujar Luthcke. Tinggi permukaan air laut juga meningkat akibat pemuaian air ketika udara menghangat.
TJANDRA | AP